Internasional
Beranda » Berita » The Line NEOM: Megacity Impian Arab Saudi di Tengah Tantangan Nyata

The Line NEOM: Megacity Impian Arab Saudi di Tengah Tantangan Nyata

The Line Mega Proyek Baru Saudi

Arab Saudi kembali menggebrak dunia dengan sebuah pengumuman spektakuler. Mereka tengah membangun sebuah megacity yang belum pernah ada sebelumnya. Proyek ini bernama NEOM. Di dalamnya, terdapat sebuah kota linear futuristik yang dikenal sebagai The Line. Visi ini terdengar seperti cerita fiksi ilmiah. Namun, pemerintah Arab Saudi sangat serius untuk mewujudkannya.

Proyek ini merupakan gagasan dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS). Tujuannya jelas, yaitu membawa Arab Saudi ke era baru yang inovatif dan modern. The Line menjadi sorotan utama karena desainnya yang radikal dan sangat ambisius.

Mengenal Desain Revolusioner The Line

The Line bukanlah kota biasa yang melebar ke samping. Sebaliknya, kota ini dirancang secara vertikal dan memanjang. Bayangkan dua gedung pencakar langit raksasa yang saling berhadapan. Keduanya memiliki fasad atau dinding luar yang sepenuhnya terbuat dari cermin. Hal ini menciptakan ilusi visual yang menyatu dengan alam gurun di sekitarnya.

Spesifikasinya pun sangat mencengangkan. Setiap gedung memiliki tinggi 500 meter. Lebar antar gedung hanya 200 meter. Namun, panjang total kota ini membentang hingga 170 kilometer. Struktur masif ini akan melintasi gurun, pegunungan, hingga pesisir Laut Merah. Pemerintah berencana menampung sekitar 9 juta penduduk di dalamnya.

Salah satu janji utama The Line adalah kehidupan tanpa mobil dan jalan raya. Akibatnya, kota ini diklaim akan memiliki nol emisi karbon. Semua kebutuhan penduduk akan tersedia dalam jarak lima menit berjalan kaki. Untuk perjalanan jarak jauh, sebuah kereta super cepat akan beroperasi di bawah kota. Perjalanan dari satu ujung ke ujung lainnya hanya memakan waktu 20 menit.

Festival Budaya Islam-Melayu, Perkuat Identitas dan Promosikan Keragaman

Pangeran MBS menekankan bahwa proyek ini adalah sebuah revolusi peradaban.

“Pada peluncuran The Line tahun lalu, kami berkomitmen pada revolusi peradaban yang menempatkan manusia pertama berdasarkan perubahan radikal dalam perencanaan kota,” kata Pangeran MBS dalam sebuah pernyataan.

Bagian dari Visi 2030 yang Lebih Besar

The Line dan NEOM adalah pilar utama dari cetak biru Visi 2030 Arab Saudi. Visi ini bertujuan untuk mendiversifikasi ekonomi negara. Selama ini, Arab Saudi sangat bergantung pada pendapatan dari minyak bumi. Oleh karena itu, pemerintah mencari sumber pendapatan baru melalui pariwisata, teknologi, dan inovasi.

NEOM sendiri merupakan sebuah kawasan ekonomi khusus senilai 500 miliar dollar AS. Lokasinya berada di barat laut Arab Saudi. Selain The Line, NEOM juga akan menjadi rumah bagi proyek-proyek besar lainnya. Terdapat Oxagon, sebuah kota industri terapung yang diklaim terbesar di dunia. Lalu, ada Trojena, sebuah destinasi wisata gunung yang bahkan akan memiliki resor ski dan salju buatan.

Semua proyek ini dirancang dengan konsep keberlanjutan. Pemerintah ingin menunjukkan bahwa pembangunan masif dapat berjalan selaras dengan pelestarian lingkungan.

Gaza Rumah Terbesar Penyandang Disabilitas

Tantangan dan Kontroversi yang Membayangi

Namun, di balik visi futuristik ini, muncul berbagai tantangan dan kritik tajam. Banyak ahli arsitektur dan perencanaan kota meragukan kelayakan proyek ini. Skalanya dianggap terlalu besar dan belum pernah teruji sebelumnya. Membangun struktur sepanjang 170 kilometer di tengah gurun adalah tantangan teknis yang luar biasa.

Klaim nol emisi karbon juga menjadi perdebatan. Para kritikus menunjukkan bahwa proses konstruksi itu sendiri akan menghasilkan jejak karbon yang sangat besar. Pembuatan jutaan ton baja, beton, dan kaca jelas membutuhkan energi fosil dalam jumlah masif.

Isu yang paling serius datang dari sisi hak asasi manusia. Pembangunan kawasan NEOM ternyata menggusur paksa suku asli Huwaitat. Mereka telah mendiami wilayah tersebut selama turun-temurun. Beberapa anggota suku yang menolak penggusuran dilaporkan mendapat perlakuan keras, bahkan hingga dijatuhi hukuman mati. Kontroversi ini mencoreng citra proyek yang ingin tampil modern dan manusiawi.

Pada akhirnya, The Line adalah cerminan dua sisi dari ambisi Arab Saudi. Di satu sisi, ada inovasi, keberanian, dan visi untuk masa depan yang lebih baik. Di sisi lain, ada pertanyaan besar tentang kelayakan, dampak lingkungan, dan etika pembangunan. Dunia kini menanti, akankah The Line benar-benar menjadi utopia perkotaan atau hanya sebuah fatamorgana mahal di tengah gurun?

Zohran Mamdani Menang, Menteri Israel Desak Orang Yahudi Meninggalkan New York

Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement