Ibadah
Beranda » Berita » Menjadikan Salat Sebagai Ibadah yang Dirindukan

Menjadikan Salat Sebagai Ibadah yang Dirindukan

iman
ibadah adalah salah satu wujud dari keimanan seorang muslim
DAFTAR ISI

Salat adalah ibadah yang membedakan umat Islam dengan umat lainnya. Pasalnya, ibadah salat ini sangat personal dan tidak semua orang Islam mampu melakukannya secara rutin.

Ada salat fardu dan salat sunah. Salat fardu ada lima, yakni Subuh, Zuhur, Asar, Isya, dan Magrib. Semua orang pasti sudah hafal dengan waktu pelaksanaan salat fardu tersebut. Terlebih bagi umat Islam yang tinggal di Indonesia. Karena azan sebagai penanda waktu salat fardu dikumandangkan setiap waktu salat tiba.

Di Indonesia sendiri begitu mudah menemukan masjid sebagai tempat salat. Juga musala ataupun langgar. Semua dibangun untuk memudahkan umat Islam menjalankan kewajibannya baik di rumah maupun di perkantoran.

Berbeda dengan puasa yang begitu mudah dilakukan. Salat berbeda. Masih banyak orang yang malas melaksanakan salat baik yang fardu. Apalagi salat sunah. Pasti makin berat dilakukan dengan berbagai alasan. Lebih mudah melakukan puasa, cukup menahan lapar dan haus. Selesai. Terlebih bagi masyarakat Jawa yang terbiasa melakukan ritual bertapa.

Salat memiliki kedudukan yang istimewa. Sebagai rukun Islam kedua, setelah syahadat, kedudukan salat sangat penting dalam menentukan kualitas takwa dan iman seseorang. Meskipun saat ini, penilaian seseorang tidak hanya dari salatnya saja, melainkan banyak hal.

Ziarah Makam Hari Jum’at, Apa Hukumnya?

Salat adalah salah satu sarana mendekatkan diri kepada Allah. Baik salat fardu maupun sunah. Ketika salat, seseorang dapat berdialog dengan Allah tanpa batasan apa pun, baik kedudukan, kekayaan, bahasa, maupun waktu. Hubungan kita dengan Allah tidak terhalang apa pun ketika sedang salat. Maka wajar bila banyak orang Islam ketika salat banyak berdoa agar keinginannya segera terwujud.

Merindukan Salat

Pertama, mengubah mindset salat terlebih dulu.

Salat adalah kebutuhan kita manusia. Allah tidak membutuhkan salat hamba-Nya. Mau salat atau tidak, semua tergantung kepada individu masing-masing. Namun, Allah sudah memberikan petunjuk melalui Rasulullah saw., mengenai kewajiban salat dan tata caranya.

Kedua, mulai memahami gerakan dan bacaan salat.

Jangan hanya bergerak saja tanpa mengetahui makna dari setiap gerakan dan bacaan salat. Karena dalam salat ada banyak doa dan harapan kepada Allah.

Kitab Taisirul Khallaq

Ketiga, merindukan salat.

Tulis dalam diri kita masing-masing agar selalu merindukan salat. Merindukan bermunajat kepada Allah dan meraih rida-Nya. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah saw. yang selalu merindukan waktu salat tiba, sebagaimana diceritakan oleh Gus Baha dalam salah satu pengajiannya.

Ketika Rasulullah Muhammad saw. sedang menghadapi banyak problem dengan umatnya, beliau bertanya kepada Bilal, sang muazin.

“Kapan waktu salat tiba?”

Rasulullah Muhammad saw. selalu menunggu-nunggu waktu salat. Karena saatnya beliau beristirahat dan berdialog dengan Allah.

Tidak Shalat Jum’at Karena Hujan; Apa Hukumnya?

Rasulullah Muhammad saw. sangat senang dengan salat. Wajah beliau begitu gembira ketika waktu salat tiba.

Oleh karena itu, sebagai umatnya, kita patut meniru Rasulullah Muhammad Saw., yakni selalu merindukan salat. Terutama salat fardu.

Anggap salat fardu sebagai rehat sejenak dari hiruk pikuk kehidupan. Sejenak meninggalkan dunia dan fokus pada Allah semata. Dengan demikian kita bisa merasakan kehadiran Allah dalam salat yang ditunaikan.

Jadikan salat bukan sebagai penggugur kewajiban dan motivasi untuk mendapatkan pahala dan terhindar dari siksa. Namun, perbaiki niat salat kita semata hanay untuk meraih rida Allah Swt.. Mendapatkan pahala hanyalah bonus dari apa yang telah kita lakukan.

Alangkah bahagianya kita mana kala salat yang kita lakukan diterima dan diridai Allah Swt..


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement