Washington mengirimkan pesan yang sangat jelas ke Teheran dalam Operasi Fajar, pesawat siluman B-2 Spirit serang fasilitas nuklir Iran. Di tengah meningkatnya ketegangan, Amerika Serikat secara terbuka membahas salah satu opsi militernya yang paling menakutkan. Opsi tersebut adalah pengerahan pesawat pengebom siluman B-2 Spirit. Pesawat ini dipersenjatai dengan bom penghancur bunker (bunker buster) raksasa. Kombinasi ini menjadi ancaman langsung terhadap fasilitas nuklir Iran yang paling terjaga secara ketat.
Pemerintah AS kini secara aktif mempertimbangkan berbagai alternatif. Namun, skenario serangan menggunakan B-2 Spirit serang Iran menjadi sorotan utama. Ini bukan sekadar gertakan diplomatik. Ini adalah penegasan kekuatan militer untuk memberikan tekanan maksimal. Para pejabat Pentagon mengisyaratkan bahwa kesabaran strategis mereka ada batasnya.
Kehebatan B-2 Spirit Serang Iran
Pesawat B-2 Spirit adalah mahkota teknologi Angkatan Udara AS. Desainnya yang futuristik membuatnya nyaris tidak terlihat oleh radar musuh. Pesawat ini dapat terbang ribuan kilometer tanpa henti. Kemampuan ini memungkinkannya lepas landas dari pangkalan di AS, menyerang target di mana pun di dunia, dan kembali pulang.
Seorang analis pertahanan dari Lexington Institute menyatakan, “B-2 adalah ujung tombak kekuatan proyeksi global Amerika. Tidak ada sistem pertahanan udara di dunia yang terbukti mampu menghentikannya.” Pesawat ini dirancang khusus untuk menembus wilayah udara musuh yang paling canggih sekalipun. Misinya sederhana: menghancurkan target bernilai tinggi dengan presisi mematikan.
Selain itu, B-2 mampu membawa muatan senjata yang sangat besar. Kapasitas inilah yang membuatnya menjadi satu-satunya platform untuk senjata spesifik yang dibutuhkan untuk misi melawan Iran. Senjata itu adalah bom penghancur bunker GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP).
GBU-57 MOP: Kunci Pembuka Bunker Nuklir
Iran telah menghabiskan bertahun-tahun untuk melindungi program nuklirnya. Mereka membangun fasilitas vital jauh di bawah tanah dan di dalam gunung. Fasilitas seperti Fordow, misalnya, dibangun di bawah lapisan batu yang tebal. Tujuannya agar kebal dari serangan udara konvensional.
Di sinilah bom GBU-57 MOP memainkan perannya. Senjata seberat 13,6 ton ini dirancang untuk satu tujuan. Bom ini menembus beton bertulang setebal puluhan meter sebelum meledak. Ledakannya mampu menghancurkan struktur bawah tanah yang paling kuat sekalipun.
“Kombinasi B-2 yang siluman dan MOP yang punya daya tembus super adalah jawaban AS untuk tantangan seperti Fordow,” kata seorang sumber di Pentagon yang tidak ingin disebutkan namanya. “Ini adalah pesan langsung ke Teheran: tidak ada tempat yang aman untuk bersembunyi.”
Skenario Serangan B-2 Spirit yang Mematikan
Jika Washington memberikan perintah, skenario serangan akan berjalan cepat dan senyap. Beberapa pesawat B-2 akan lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara Whiteman di Missouri. Mereka akan terbang melintasi samudra dan benua dalam kegelapan total. Tanpa terdeteksi, mereka akan tiba di atas wilayah udara Iran.
Selanjutnya, pesawat akan melepaskan bom GBU-57 MOP tepat di atas target yang telah ditentukan. Dengan panduan GPS, bom raksasa itu akan meluncur ke bawah dengan kecepatan tinggi. Daya kinetiknya yang luar biasa akan menghantam permukaan dan terus menembus ke dalam bumi. Beberapa detik kemudian, ledakan dahsyat di bawah tanah akan melenyapkan fasilitas target dari dalam. Misi selesai, dan B-2 akan kembali ke pangkalan tanpa meninggalkan jejak.
Pesan Diplomatik Melalui Kekuatan Militer
Para pejabat AS menegaskan bahwa diplomasi tetap menjadi jalur utama. Namun, mereka juga tidak ragu menunjukkan kartu truf mereka. Dengan membiarkan informasi mengenai opsi B-2 ini beredar, AS mengirimkan sinyal yang tidak main-main.
Seorang juru bicara Departemen Pertahanan AS memberikan pernyataan resmi. “Presiden telah menjelaskan bahwa Amerika Serikat akan mengambil tindakan untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir. Semua opsi tetap ada di atas meja.”
Oleh karena itu, diskusi mengenai B-2 Spirit serang Iran lebih dari sekadar perencanaan militer. Ini adalah alat kebijakan luar negeri. Sebuah demonstrasi kekuatan yang menunjukkan keseriusan dan kapabilitas Amerika Serikat untuk menindaklanjuti ancamannya. Bagi Iran, kehadiran B-2 di cakrawala adalah pengingat konstan akan konsekuensi mematikan jika melewati garis merah yang telah ditetapkan oleh Washington.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
