Menyambut Sang Tokoh-tokoh Umat: Kunjungan Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin ke Ranah Minang.
Sumatera Barat bersiap menyambut kedatangan salah satu tokoh besar umat Islam Indonesia, Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin, MA. Dalam kunjungan yang dijadwalkan pada tanggal 16 hingga 18 Juni 2025 ini, beliau akan mengunjungi beberapa kota penting di Ranah Minang, seperti Padang Panjang, Bukittinggi, Solok, dan Kota Padang. Agenda utama dari kunjungan ini adalah memperkuat ideologi dan amal usaha Muhammadiyah, sekaligus mempererat tali silaturahmi antara pusat dan wilayah.
Kehadiran Prof. Din bukan hanya sebagai mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (2005–2015), tetapi juga sebagai tokoh intelektual dan cendekiawan Muslim yang telah lama berdedikasi dalam dunia pendidikan, dakwah, dan hubungan antaragama. Kunjungan ini tentunya menjadi momentum yang sangat dinanti oleh warga Muhammadiyah di Sumatera Barat.
Muhammadiyah dan Ranah Minang: Sejarah yang Saling Menguatkan
Sejak awal abad ke-20, Muhammadiyah telah menjejakkan kaki di Sumatera Barat. Gerakan ini datang membawa semangat tajdid (pembaruan) Islam yang menyasar bidang pendidikan, kesehatan, dan dakwah. Minangkabau, sebagai salah satu kawasan yang memiliki semangat intelektual tinggi dan budaya Islam yang kuat, menerima Muhammadiyah dengan hangat. Lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah.
Karena itu, kunjungan Prof. Din ke Sumatera Barat sejatinya bukan hanya sebuah lawatan, tetapi juga peneguhan kembali atas ikatan panjang antara Muhammadiyah dan masyarakat Minang. Dalam konteks ini, Ranah Minang menjadi ladang subur bagi perjuangan Muhammadiyah, dan Muhammadiyah menjadi instrumen penting dalam menjaga nilai-nilai keislaman di Sumatera Barat.
Jejak Panjang Din Syamsuddin: Dari Tokoh Akademisi Hingga Pemimpin Umat
Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin bukan nama asing dalam dunia keislaman dan keindonesiaan. Lahir di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Din Syamsuddin dikenal luas karena kiprahnya sebagai pemikir Islam moderat, pemimpin organisasi Islam terbesar, serta akademisi yang disegani. Menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah selama dua periode (2005–2015), ia berhasil membawa Muhammadiyah tampil aktif di panggung nasional dan internasional.
Di bawah kepemimpinannya, Muhammadiyah tidak hanya fokus pada kegiatan internal, tetapi juga memperkuat relasi dengan umat Islam global, memperjuangkan nilai-nilai toleransi, dan mendorong peran strategis umat dalam pembangunan bangsa. Gagasan-gagasannya tentang Islam wasathiyah (moderat) menjadikannya tokoh kunci dalam dialog antaragama baik di tingkat nasional maupun internasional.
Kedatangan beliau ke Sumatera Barat tentu menjadi momen penting bagi kader-kader Muhammadiyah, akademisi, tokoh masyarakat, dan generasi muda Islam untuk menimba ilmu dan inspirasi langsung dari sosok yang matang dalam pengalaman dan pemikiran.
Penguatan Ideologi dan Amal Usaha Muhammadiyah: Sebuah Tugas Kolektif
Tema besar dari kunjungan ini adalah “Penguatan Ideologi dan Amal Usaha Muhammadiyah”. Ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan Islam modernis terus memperbarui dan memperkuat pijakan ideologinya di tengah dinamika zaman. Penguatan ideologi bukan hanya sebatas mempertegas doktrin, tapi juga memperluas wawasan kader terhadap tantangan kekinian, seperti liberalisasi pemikiran, radikalisme, serta tantangan globalisasi digital.
Dalam konteks ini, Prof. Din akan memberikan pandangan-pandangan strategis untuk memastikan Muhammadiyah tetap berada di garis depan sebagai pelopor dakwah Islam rahmatan lil alamin. Ideologi Islam yang mencerahkan dan membebaskan manusia dari kebodohan, kemiskinan, dan ketidakadilan akan terus diperjuangkan lewat pendidikan, pelayanan sosial, dan gerakan pencerahan berbasis amal usaha.
Sumatera Barat sendiri memiliki banyak amal usaha Muhammadiyah yang berkembang baik, seperti sekolah-sekolah unggulan, rumah sakit, dan perguruan tinggi. Kehadiran Prof. Din akan menjadi penyemangat bagi seluruh penggerak amal usaha untuk memperkuat komitmen dan inovasi, agar lembaga-lembaga ini dapat bersaing dan terus berperan aktif di tengah masyarakat.
Agenda Kunjungan: Menyapa dari Lembah Hingga Bukit
Selama tiga hari kunjungan, Prof. Din dijadwalkan menyambangi empat kota besar di Sumatera Barat:
1. Padang Panjang, kota kecil yang dikenal sebagai kota pendidikan, tempat perjumpaan ide-ide Islam progresif. Di sini, Prof. Din akan bertemu dengan civitas akademika dan tokoh masyarakat.
2. Bukittinggi, kota sejarah dan pusat kebangkitan intelektual Islam Minangkabau. Di sinilah dinamika pemikiran Islam sering kali menggeliat dan mempengaruhi gerakan nasional.
3. Solok, kota yang memiliki basis Muhammadiyah yang kuat dan aktif dalam pengembangan amal usaha di bidang pendidikan dan kesehatan.
4. Padang, ibu kota provinsi yang menjadi titik strategis penggerak dakwah dan penguatan sinergi antarwilayah.
Di setiap kota, diagendakan pertemuan, ceramah umum, silaturahmi dengan kader, serta kunjungan ke amal usaha Muhammadiyah yang ada. Kegiatan ini diharapkan dapat mempererat jaringan, memperkuat semangat gerakan, serta menanamkan kembali nilai-nilai dasar Muhammadiyah: tajdid, ijtihad, dan amal saleh sosial.
Makna Strategis Bagi Umat dan Bangsa
Kunjungan seperti ini bukan sekadar ceremonial. Ia mengandung makna strategis: penguatan jati diri organisasi Islam di tengah arus deras perubahan sosial, budaya, dan politik. Ketika sebagian besar umat Islam dilanda tantangan pemikiran ekstrem atau justru terseret dalam pragmatisme politik, maka Muhammadiyah diharapkan tetap tegak lurus sebagai gerakan pembaharu yang independen, mencerahkan, dan solutif.
Prof. Din Syamsuddin, dalam banyak kesempatan, selalu menekankan pentingnya keutuhan umat dan bangsa. Dalam konteks Sumatera Barat yang plural dan memiliki kearifan lokal yang kuat, pesan ini sangat relevan. Muhammadiyah bisa menjadi penghubung antara nilai-nilai tradisi dan tuntutan kemajuan. Menjadi jembatan antara adat yang bijak dan syariah yang mulia.
Harapan dan Asa dari Ranah Minang
Warga Muhammadiyah dan masyarakat Sumatera Barat tentu menyambut dengan harapan besar. Mereka ingin menyimak langsung pemikiran, nasihat, dan strategi Prof. Din dalam menjawab tantangan dakwah ke depan. Lebih dari itu, mereka juga ingin menunjukkan bahwa Ranah Minang tetap kokoh menjadi bagian penting dari denyut nadi Muhammadiyah Indonesia.
Kita semua berharap kunjungan ini membawa keberkahan. Bukan hanya sebagai penguatan internal organisasi, tetapi juga menjadi suluh penerang bagi masyarakat luas. Sebuah cahaya dari barat yang menerangi jalan perjuangan umat di seluruh Indonesia.
Penutup
Dengan semangat kebersamaan dan cita-cita luhur membangun umat, kehadiran Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin, MA di Sumatera Barat akan menjadi momentum penting untuk merekatkan barisan, memperteguh keyakinan, dan melanjutkan perjuangan Islam yang mencerahkan. Semoga Allah SWT memberikan keberkahan pada setiap langkah perjuangan ini.
“Bersama Muhammadiyah, Mencerahkan Sumatera Barat, Mencerahkan Indonesia.” Keterangan Foto (Iskandar)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
