Menjenguk orang sakit bukan sekadar kunjungan biasa. Di balik langkah sederhana menuju rumah atau rumah sakit tempat seseorang terbaring lemah, ada nilai kemanusiaan yang besar: empati, kepedulian, dan keinginan tulus untuk memberikan dukungan moril.
Dalam banyak budaya, termasuk di Indonesia, menjenguk orang yang tidak sehat merupakan bentuk amal sosial yang sangat dianjurkan. Bukan hanya karena dapat memberikan semangat bagi si sakit, tetapi juga karena bisa mempererat hubungan silaturahmi antar sesama.
1. Menjenguk Membawa Ketenangan
Ketika seseorang belum sehat, fisiknya lemah dan hatinya mudah merasa sepi. Kehadiran orang yang menjenguk memberikan kekuatan tersendiri. Sapaan ramah, senyum tulus, dan doa-doa yang dipanjatkan secara langsung bisa menjadi “obat” psikologis yang tak tergantikan oleh resep dokter.
2. Menunjukkan Kepedulian
Menjenguk bukan hanya soal hadir secara fisik, tapi juga menyampaikan pesan bahwa orang tersebut tidak sendirian. Ia diingat, disayang, dan didoakan oleh orang-orang di sekitarnya. Dalam suasana itu, rasa sakit bisa terasa lebih ringan, dan semangat untuk sembuh kembali tumbuh.
3. Amalan yang Mendatangkan Pahala
Dalam Islam, menjenguk orang sakit adalah salah satu perbuatan yang sangat dianjurkan. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Barang siapa yang menjenguk orang sakit, maka dia akan berada dalam kebun (pahala) surga sampai dia kembali.” (HR. Muslim)
Selain itu, menjenguk juga merupakan bagian dari hak seorang Muslim terhadap Muslim lainnya, sebagaimana disabdakan dalam hadits:
“Hak seorang Muslim atas Muslim lainnya ada enam… jika dia sakit, maka jenguklah.” (HR. Muslim)
4. Sopan Santun Saat Menjenguk
Saat menjenguk orang sakit, tentu ada etika yang perlu dijaga. Beberapa di antaranya:
Tidak berlama-lama jika si sakit tampak lemah.
Membawa buah tangan seperti buah atau makanan ringan yang sesuai kondisi pasien.
Menghindari pembicaraan yang membuat hati gelisah atau menyebut hal-hal yang menakutkan.
Menghibur dengan kata-kata optimis, doa, dan harapan agar lekas sembuh.
5. Menjenguk dengan Hati
Lebih dari sekadar kunjungan, menjenguklah dengan niat tulus dan hati yang ikhlas. Tatapan mata penuh perhatian, sentuhan ringan di tangan, atau sekadar duduk menemani dalam diam bisa menjadi bahasa kasih yang mendalam.
Penutup
Menjenguk orang sakit adalah bentuk ibadah sosial yang penuh makna. Ia mengajarkan kita untuk tidak egois, peduli terhadap sesama, dan senantiasa bersyukur atas kesehatan yang kita miliki. Saat kita datang menjenguk, kita sebenarnya sedang menebar semangat, harapan, dan cinta kasih. Dan siapa tahu, suatu hari kita yang akan dijenguk—saat tubuh lemah dan hati merindukan perhatian. (Tengku Iskandar)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
