Opinion Tech
Beranda » Berita » Berpikir dan Santun dalam Bermedia: Kunci Etika Digital

Berpikir dan Santun dalam Bermedia: Kunci Etika Digital

Di era digital yang serba cepat ini, media sosial dan platform digital menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Informasi mengalir deras tanpa henti, dan setiap orang memiliki kebebasan untuk menyampaikan pendapat, membagikan berita, atau mengomentari isu-isu yang berkembang. Namun, kebebasan tersebut harus diimbangi dengan kemampuan berpikir kritis dan sikap santun agar tidak menimbulkan dampak negatif, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

1. Makna Berpikir dalam Bermedia

Berpikir dalam konteks bermedia berarti menggunakan nalar dan logika sebelum menyerap, membagikan, atau menanggapi informasi. Tidak semua yang kita lihat atau baca di internet adalah kebenaran. Oleh karena itu, penting untuk:

Memverifikasi informasi: Cek sumber, perhatikan kredibilitas media, dan bandingkan dengan berita lain.

Menghindari hoaks: Jangan langsung menyebarkan informasi yang sensasional tanpa kepastian kebenarannya.

Bahaya Sinkretisme dan Pluralisme Agama

Menggunakan akal sehat: Apakah informasi ini masuk akal? Apakah ada motif tersembunyi di baliknya?

Berpikir sebelum bertindak di media digital akan menyelamatkan kita dari penyebaran disinformasi dan potensi konflik yang tidak perlu.

2. Pentingnya Santun dalam Bermedia

Kesantunan adalah cerminan dari kepribadian dan etika seseorang, termasuk saat berinteraksi di dunia maya. Sayangnya, media digital sering kali membuat orang lupa akan norma-norma kesopanan, karena merasa terlindungi oleh anonimitas.

Bersikap santun di media berarti:

Jeritan Korban Malapetaka Banjir Aceh

Menghargai perbedaan pendapat: Tidak semua orang memiliki pandangan yang sama, namun perbedaan bisa disikapi dengan dewasa tanpa harus menghina.

Menghindari ujaran kebencian dan bullying: Kata-kata bisa melukai lebih dalam daripada tindakan. Maka dari itu, jaga ucapan dan komentar.

Menggunakan bahasa yang baik dan benar: Bahasa yang santun menunjukkan kedewasaan dalam berkomunikasi.

3. Dampak Positif Berpikir dan Santun di Media

Jika masyarakat terbiasa berpikir dan bersikap santun dalam bermedia, maka akan terbentuk ekosistem digital yang sehat. Beberapa manfaatnya:

Points Rektor UGM dan Kisah Politik Ijazah Jokowi

Mengurangi penyebaran hoaks dan provokasi.

Meningkatkan kualitas diskusi di ruang publik.

Menciptakan budaya saling menghormati di dunia digital.

Menumbuhkan kepercayaan antar pengguna media sosial.

4. Menjadi Pengguna Media yang Bertanggung Jawab

Berpikir dan santun dalam bermedia bukan hanya soal etika, tapi juga tanggung jawab sosial. Setiap individu memiliki peran dalam menciptakan ruang digital yang aman dan konstruktif. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan:

Saring sebelum sharing.

Pahami konteks sebelum berkomentar.

Laporkan konten negatif yang melanggar aturan.

Jadilah teladan dalam berkomunikasi digital.

Penutup

Media digital adalah alat yang sangat kuat: ia bisa menjadi sarana penyebaran kebaikan atau justru sumber kerusakan. Maka, mari kita gunakan akal sehat dan kesantunan sebagai pedoman dalam setiap aktivitas bermedia. Dengan berpikir dan bersikap santun, kita tidak hanya menjaga diri sendiri, tetapi juga turut serta menciptakan ruang digital yang sehat, cerdas, dan beradab. (Tengku Islandar, M. Pd)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement