SURAU.CO – Memelihara anak yatim adalah salah satu amalan mulia yang dijanjikan pahala besar oleh Allah SWT. Dalam Islam, anak yatim memiliki kedudukan istimewa, dan menyantuni serta memelihara mereka merupakan bentuk ibadah sosial yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW sendiri adalah seorang yatim piatu, dan beliau sangat menekankan pentingnya memperhatikan hak-hak anak yatim.
Definisi Anak Yatim
Anak yatim adalah anak yang kehilangan ayahnya sebelum mencapai usia baligh. Dalam pandangan Islam, perhatian terhadap anak yatim bukan hanya sekadar memberikan santunan materi, tetapi juga mencakup kasih sayang, perlindungan, dan pendidikan yang layak agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan berakhlak.
Keutamaan Memelihara Anak Yatim
Allah SWT dan Rasul-Nya menjanjikan berbagai keutamaan bagi siapa saja yang menyantuni anak yatim, di antaranya:
Dekat dengan Rasulullah SAW di Surga
Dalam hadis riwayat Bukhari, Rasulullah bersabda:
“Aku dan orang yang memelihara anak yatim seperti ini di surga,” sambil menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah, serta merapatkan keduanya.
Ini menunjukkan betapa tinggi kedudukan orang yang memelihara anak yatim di sisi Allah.
Menjadi Penyebab Hati Lembut dan Dosa Terampuni
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa seseorang yang mengeluh tentang hatinya yang keras, Rasulullah SAW bersabda:
“Usaplah kepala anak yatim dan berilah makanan kepada orang miskin.”
(HR. Ahmad)
Tindakan itu bisa melembutkan hati dan membuka pintu rahmat.
Mendapat Berkah dalam Rezeki dan Umur
Menyayangi anak yatim dengan ikhlas dapat mendatangkan keberkahan dalam kehidupan. Allah SWT senang kepada hamba-Nya yang memuliakan anak yatim, dan sebagai balasannya, Dia memberikan kelimpahan rezeki serta kebahagiaan hidup.
Bentuk Memelihara Anak Yatim
Memelihara anak yatim tidak harus dengan mengadopsi secara hukum, tetapi bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, antara lain:
Memberikan tempat tinggal dan nafkah
Menampung anak yatim di rumah dan mencukupi kebutuhan pokoknya.
Memberikan pendidikan dan bimbingan moral
Membantu mereka mendapatkan pendidikan formal dan membimbing akhlak mereka agar menjadi pribadi yang baik.
Menyediakan kasih sayang dan perhatian
Anak yatim membutuhkan figur pengganti orang tua. Memberikan cinta dan perhatian bisa menyembuhkan luka batin mereka.
Menjadi wali atau penanggung jawab
Dalam beberapa kasus, seseorang bisa menjadi wali atau pengasuh resmi yang mengurus segala urusan administratif anak yatim.
Berkah Sosial dan Spiritual
Memelihara anak yatim tidak hanya memberikan manfaat kepada anak tersebut, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat luas. Anak-anak yatim yang diasuh dengan baik dapat tumbuh menjadi generasi penerus yang berguna bagi agama, bangsa, dan negara. Selain itu, si pengasuh akan mendapatkan kedamaian batin dan ketenangan spiritual karena telah melakukan kebaikan yang besar.
Peringatan bagi yang Menelantarkan Anak Yatim
Islam juga memberikan peringatan keras bagi mereka yang menzalimi atau menelantarkan anak yatim. Allah berfirman dalam Surah Al-Ma’un ayat 1–2:
“Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim.”
Ayat ini menggambarkan bahwa mendustakan agama bisa diartikan sebagai orang yang tidak peduli dengan nasib anak yatim. Maka, sudah sepantasnya kita tidak hanya menjauhi perilaku buruk kepada mereka, tetapi juga aktif dalam membela dan membantu kehidupan mereka.
Kisah Teladan
Banyak kisah inspiratif tentang orang-orang yang memelihara anak yatim dan mendapatkan keberkahan luar biasa. Salah satunya adalah seorang pedagang sederhana yang membuka rumahnya untuk tiga anak yatim. Meskipun penghasilannya pas-pasan, rumahnya tak pernah kekurangan makanan, dan usahanya justru semakin berkembang. Kisah ini bukan sekadar legenda, tetapi refleksi nyata dari janji Allah bahwa siapa pun yang berbuat baik kepada anak yatim, maka akan Allah cukupkan rezekinya.
Memelihara anak yatim adalah jalan menuju surga, sumber keberkahan, dan cara untuk melembutkan hati yang keras. Di tengah kehidupan yang serba sibuk, jangan lupakan kewajiban sosial ini. Entah dengan menyantuni, mengasuh, atau mendukung lembaga yang membina anak yatim, setiap bentuk kebaikan kepada mereka akan menjadi amal jariyah yang tidak putus pahalanya.
Mari kita jadikan hidup lebih bermakna dengan memperhatikan mereka yang kehilangan pelindungnya sejak kecil. Dalam senyum mereka, tersimpan doa yang tulus. Dalam kebahagiaan mereka, tersimpan keberkahan hidup yang tak terhingga. (Tengku Iskandar)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
