Sosok
Beranda » Berita » Sosok Muhammad Syafi’i: Dari Jalanan Aktivisme ke Kabinet Pemerintahan

Sosok Muhammad Syafi’i: Dari Jalanan Aktivisme ke Kabinet Pemerintahan

Muhammad Syafi’i Wakil Menteri Agama
Muhammad Syafi’i Wakil Menteri Agama

Muhammad Syafi’i: Meniti Jejak Panjang dalam Politik dan Keagamaan

Surau.co – Muhammad Syafi’i telah lama berkiprah di dunia politik dan keagamaan, menunjukkan dedikasi yang konsisten dan pengalaman yang luas. Lahir di Medan pada 1959, ia terus melangkah dengan tekad, dari panggung politik lokal hingga ke level nasional.

Kini, Syafi’i menjabat sebagai Wakil Menteri Agama dalam Kabinet Merah Putih. Jabatan ini mencerminkan buah dari pengabdiannya selama puluhan tahun di ranah publik.

Kiprah Politik: Dari Medan Menuju Parlemen Nasional

Muhammad Syafi’i mengawali karier politiknya di Kota Medan, Sumatera Utara. Ia mulai aktif di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sejak 1978, menjabat sebagai Ketua Pimpinan Ranting PPP di Kelurahan Tegal Rejo, Kecamatan Medan Perjuangan hingga 1985.

Setelah itu, Syafi’i melangkah ke tingkat kecamatan dan memimpin PAC PPP di Medan Timur dan Medan Perjuangan selama satu dekade. Kepercayaan terus mengalir kepadanya ketika ia menjabat sebagai Wakil Ketua DPC PPP Kota Medan dari 1995 hingga 2000.

Pada 1997, ia meraih kepercayaan sebagai anggota DPRD Kota Medan. Pengalaman ini memberinya bekal penting dalam dunia legislatif. Setelah masa itu, Syafi’i berpindah haluan ke Partai Bintang Reformasi (PBR), di mana ia menjabat sebagai Ketua DPW PBR Sumatera Utara serta Wakil Ketua Umum DPP PBR.

KH. Abdullah Umar Al-Hafidz: Sosok Ulama Penjaga Al-Qur’an dari Semarang

Perjalanan politiknya mencapai titik nasional ketika ia terpilih sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 2014 dari Partai Gerindra, mewakili Daerah Pemilihan Sumatera Utara I.

Peran Legislator: Konsisten Memperjuangkan Kepentingan Publik

Selama dua periode berturut-turut (2014–2019 dan 2019–2024), Syafi’i aktif di DPR RI. Ia sempat duduk di Komisi VIII yang menangani urusan keagamaan, sosial, dan pemberdayaan perempuan, sebelum kemudian berpindah ke Komisi III yang berfokus pada hukum dan keamanan. Komisi ini terus ia jalani hingga periode keduanya.

Salah satu kontribusi terbesarnya terjadi ketika ia memimpin Panitia Khusus (Pansus) Revisi UU Terorisme, yang menghasilkan pengesahan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018. UU ini memperkuat upaya pemberantasan terorisme di Indonesia.

Syafi’i juga berkontribusi aktif sebagai anggota Badan Legislasi DPR dan Badan Pengkajian MPR, membuktikan komitmennya dalam merancang kebijakan dan memperkuat sistem hukum nasional secara menyeluruh.

Kegiatan Organisasi dan Bekal Akademik

Selain aktif di politik, Syafi’i turut berperan dalam berbagai organisasi keagamaan dan sosial. Ia tergabung dalam Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), baik di tingkat daerah maupun nasional. Ia juga aktif di Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI).

Menggali Peran Pemuda dalam Riyadus Shalihin: Menjadi Agen Perubahan Sejati

Sebagai alumnus Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU), Syafi’i terus mengasah kemampuannya dengan menempuh pendidikan pascasarjana di bidang hukum. Pada tahun 2018, ia melanjutkan studi doktoral di bidang Tafsir Al-Qur’an, yang menunjukkan komitmennya terhadap ilmu keislaman.

Di awal tahun 1999 hingga 2000, ia sempat mengajar sebagai dosen dan guru agama Islam di Universitas Sisingamangaraja XII, memperkaya kontribusinya di bidang pendidikan keagamaan.

Visi dan Peran sebagai Wakil Menteri Agama

Kini, Muhammad Syafi’i memegang peran strategis sebagai Wakil Menteri Agama, mendampingi Menteri Agama Nasaruddin Umar. Bersama, mereka bertekad memperkuat pelayanan publik, terutama dalam bidang pendidikan agama dan pelayanan yang inklusif bagi seluruh pemeluk agama.

Dengan bekal pengalaman panjang di bidang hukum, keagamaan, dan organisasi masyarakat, Syafi’i diharapkan mampu membantu mewujudkan Kementerian Agama sebagai institusi yang inklusif, adil, dan responsif terhadap kebutuhan umat.

Keberadaannya di posisi ini memberi harapan baru bagi terciptanya kerukunan antarumat beragama dan peningkatan kualitas pelayanan keagamaan di Indonesia.

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement