Kesehatan
Beranda » Berita » Apa itu Pneumonia yang Menyerang 99 Jemaah Haji Indonesia?

Apa itu Pneumonia yang Menyerang 99 Jemaah Haji Indonesia?

Penyakit pneumonia menyerang jamaah haji Indonesia.

SURAU.CO. Beberapa hari lalu ada 99 jemaah haji Indonesia yang terserang pneumonia. Mereka saat ini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit rujukan di Mekkah dan Madinah, Arab Saudi. Data dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) menyebutkan jemaah yang terserang pneumonia tersebar di berbagai sektor dan kloter.

“Kami mencatat adanya peningkatan kasus pneumonia di kalangan jemaah haji kita. Dari 99 kasus pneumonia, ada satu jemaah yang meninggal dunia karena penyakit tersebut. Ini adalah kondisi yang harus diwaspadai, karena dapat berkembang menjadi lebih serius, jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat,” ujar Liliek Marhaendro Susilo, Kepala Pusat Kesehatan Haji, di KKHI Madinah (21/5).

Penyakit yang Menyerang Paru-Paru

Apa itu pneumonia? Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang menyebabkan peradangan pada kantung udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru-paru. Peradangan ini dapat menyebabkan alveoli terisi dengan cairan atau nanah, sehingga memengaruhi kemampuan paru-paru untuk menyalurkan oksigen ke darah. Pneumonia dapat dialami oleh semua kelompok usia, tetapi risiko lebih tinggi pada anak-anak, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Pihak KKHI mengidentifikasi beberapa faktor risiko yang bertendensi sebagai pencetus kasus pneumonia di kalangan jemaah haji, antara lain:
1. Suhu panas ekstrem, berdasarkan data real time KKHI, suhu hari ini di Makkah dan Madinah berkisar antara 41-47 derajat celcius. Suhu udara yang tinggi ini, jika kekurangan asupan cairan dapat menyebabkan dehidrasi yang bisa membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi.
2. Kelelahan fisik, rangkaian ibadah haji yang padat, dari mulai lamanya perjalanan, umroh wajib hingga puncak di Armuzna, membutuhkan stamina fisik yang kuat, sehingga kelelahan dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.
3. Keramaian massa, penularan penyakit dengan kepadatan jemaah haji hingga jutaan orang dapat meningkatkan risiko penularan virus atau bakteri penyebab pneumonia.
4. Riwayat penyakit penyerta (komorbiditas), jemaah dengan riwayat diabetes, hipertensi, penyakit jantung memiliki risiko lebih tinggi.

Tandanya

Tanda seseorang yang terjangkit pneumonia umumnya adalah batuk berdahak, sesak napas, atau demam. Pneumonia biasanya cepat memburuk bila terjadi pada bayi, anak-anak, lansia, atau orang dengan daya tahan tubuh lemah. Untuk gejalanya sendiri bisa ringan atau berat. Hal tersebut tergantung pada penyebabnya, serta usia dan kondisi kesehatan seseorang. Keluhan pneumonia juga bisa terjadi secara tiba-tiba atau bertahap.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Melansir dari laman aladokter.com, gejala yang umumnya dialami penderita pneumonia antara lain:
1. Demam tinggi, berkeringat, atau menggigil
2. Sesak napas, terutama saat beraktivitas
3. Sakit kepala
4. Denyut jantung cepat
5. Mual atau muntah
6. Diare
7. Nyeri dada atau nyeri perut, terlebih ketika batuk atau menarik napas dalam
8. Batuk kering atau batuk dengan dahak berwarna hijau
9. Hilang nafsu makan
10. Nyeri otot
11. Sangat lelah
12. Selain keluhan di atas, lansia dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah mungkin mengalami linglung atau gangguan dalam berpikir. Suhu tubuh mereka juga bisa saja lebih rendah dari normalnya.

Upaya Pencegahan Pneumonia

Untuk mencegah terserang pneumonia ada beberapa upaya yang bisa Anda lakukan yaitu :
1. Mendapatkan vaksinasi pneumonia, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa
2. Memperkuat daya tahan tubuh, misalnya dengan beristirahat yang cukup, mengonsumsi makanan sehat, dan berolahraga rutin
3. Menjaga kebersihan, seperti rajin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer, serta tidak menyentuh wajah dengan tangan yang belum bersih
4. Tidak merokok dan sebisa mungkin menjauhi paparan asap rokok
5. Menutup mulut dengan tisu atau sapu tangan ketika batuk atau bersin
6. Membersihkan permukaan benda di rumah atau tempat kerja yang sering disentuh oleh banyak orang
7. Membatasi kontak langsung atau tidak bertemu dengan orang yang sedang sakit.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement