Internasional
Beranda » Berita » Ratusan Warga Tewas! Suriah Bergejolak Akibat Konflik Internal Assad

Ratusan Warga Tewas! Suriah Bergejolak Akibat Konflik Internal Assad

Konflik Internal Assad di Suriah
Konflik Internal Assad di Suriah

Konflik Internal Rezim Assad

Surau.coSituasi di Suriah kembali memanas, dan dunia pun mulai menoleh ke sana lagi. Kali ini, gejolak muncul dari dalam, bukan karena ISIS atau kekuatan asing. Konflik antara loyalis Bashar al-Assad dan pasukan keamanannya sendiri jadi penyebabnya. Akibatnya, ratusan warga sipil menjadi korban bentrokan yang tak terhindarkan.

Banyak pihak bingung, bagaimana bisa satu rezim berselisih di tubuhnya sendiri. Namun itulah Suriah hari ini, penuh luka lama yang belum sempat sembuh. Masyarakat sipil menjadi tumbal konflik politik yang makin tak terkendali. Dunia internasional diminta segera bertindak sebelum semuanya semakin parah dan tak tertolong lagi.

Perpecahan Internal di Rezim Assad Jadi Sumber Malapetaka Warga Sipil

Awalnya, konflik ini dianggap kecil, hanya pertikaian internal biasa dalam tubuh pemerintahan. Tapi nyatanya, eskalasi terus meningkat hingga terjadi aksi tembak-menembak di permukiman warga. Tentara saling serang karena loyalitas yang mulai goyah di kalangan elite kekuasaan.

Rakyat sipil di Aleppo dan Idlib jadi korban serangan yang datang tiba-tiba tanpa peringatan. Mereka tak tahu siapa musuh sebenarnya karena semua memakai seragam yang sama. Rumah hancur, anak-anak kehilangan orang tua, dan warga mengungsi tanpa arah tujuan.

Kepercayaan terhadap negara benar-benar runtuh, bahkan warga mulai menyebut Assad sebagai biang kerok utama. Semua pihak menuding pemerintah gagal menjaga kesatuan dan melindungi rakyatnya.

Festival Budaya Islam-Melayu, Perkuat Identitas dan Promosikan Keragaman

Media Internasional Soroti Konflik Suriah, Dunia Kembali Dihantui Krisis Kemanusiaan

Berita tentang Suriah kembali mengisi halaman depan media-media besar dunia selama sepekan terakhir. New York Times, Al Jazeera, hingga BBC membahas kekacauan internal yang berujung tragedi. Mereka menyoroti kegagalan Assad menjaga stabilitas di negaranya sendiri, bukan karena kekuatan luar.

Fokus mereka tertuju pada dampak kemanusiaan, terutama anak-anak dan wanita yang kehilangan tempat tinggal. Banyak gambar memilukan beredar, menampilkan wajah-wajah sedih yang penuh debu dan luka.

Aktivis HAM mengecam keras kekerasan ini dan mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa segera turun tangan. Negara-negara besar pun mulai menyusun strategi diplomasi untuk meredam konflik yang makin rumit. Suriah kembali menjadi simbol kegagalan politik Timur Tengah.

Warga Sipil Jadi Korban Utama, Harapan Perdamaian Kian Menipis di Suriah

Sejak awal perang saudara, warga sipil selalu berada di posisi yang paling dirugikan. Mereka tak pernah ikut dalam konflik politik, tapi selalu jadi korban dari kepentingan elit penguasa. Saat konflik internal kali ini memuncak, mereka kembali merasakan ketakutan dan penderitaan yang sama.

Banyak keluarga kehilangan tempat tinggal hanya dalam hitungan jam akibat serangan senjata berat. Bantuan internasional belum sampai, dan rumah sakit penuh dengan korban luka-luka yang tak tertangani.

Gaza Rumah Terbesar Penyandang Disabilitas

Sementara itu, pemerintah Assad justru menyalahkan pihak asing atas semua kekacauan ini. Padahal, masalahnya berasal dari dalam tubuh kekuasaannya sendiri. Rakyat Suriah pun kehilangan harapan akan hadirnya kedamaian sejati.

Kecaman Dunia Menguat, Tapi Assad Tetap Bungkam Hadapi Kekacauan Internal

Hingga saat ini, Bashar al-Assad belum memberikan pernyataan resmi terkait konflik ini. Dunia internasional mulai geram karena diamnya pemimpin yang negaranya sedang terbakar dari dalam. Banyak pihak menganggap Assad sengaja membiarkan konflik terjadi untuk menyingkirkan lawan politiknya.

PBB telah mengeluarkan pernyataan keprihatinan, dan beberapa negara menyerukan sanksi tambahan terhadap Suriah. Tapi sejauh ini, belum ada tindakan nyata yang bisa meredam situasi yang terus memburuk.

Sementara itu, rakyat sipil hanya bisa bertahan hidup dengan sumber daya yang makin menipis. Mereka tak tahu harus percaya kepada siapa, karena negara seperti tak peduli. Dunia hanya bisa berharap agar kekacauan ini segera berakhir.

Zohran Mamdani Menang, Menteri Israel Desak Orang Yahudi Meninggalkan New York

Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement