Sosok
Beranda » Berita » Profesor Anna M. Gade, Pakar Studi Islam Amerika yang Kagum Pada Pendidikan Lingkungan di Indonesia

Profesor Anna M. Gade, Pakar Studi Islam Amerika yang Kagum Pada Pendidikan Lingkungan di Indonesia

Peneliti dan pakar lingkungan Amerika Profesor Anna M. Gade ( Foto dok fossuiii)

SURAU.CO. Warisan tradisi dan budaya Islam di Indonesia dapat menjadi pelopor dalam pelestarian lingkungan dunia. Menurut Pakar Studi Islam dan Lingkungan University of Wiconsin-Madison, Amerika Serikat, Prof Anna M Gade, pendidikan lingkungan hidup di Indonesia yang berlandaskan nilai ajaran agama Islam dapat membentuk kesadaran untuk menjaga alam.

“Kesadaran ekologis masyarakat di sini (Indonesia) berbeda dengan masyarakat barat. Pendidikan di Indonesia memiliki warisan dan ajaran yang sangat kaya tentang alam,” ujarnya dalam acara diskusi bertajuk Environment and Sustainability in Higher Education: Theory and Practice di Ruang Teater Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok, Jawa Barat (20/5). Ia menambahkan warisan tradisi dan budaya Islam di Indonesia memiliki potensi untuk bisa menjadi pelopor gerakan dalam menjaga kelestarian lingkungan alam di tingkat global.

Kemudian dirinya mencontohkan masyarakat di Jawa Tengah yang memiliki tradisi merawat lingkungan Gunung Merapi. Menurutnya dengan masyarakat mampu menggabungkan nilai-nilai ajaran Islam yaitu khalifah (pemimpin di bumi), amanah (tanggung jawab), dan mizan (keseimbangan). “Saya melihat banyak kegiatan lokal yang sebenarnya sudah sangat ekologis, seperti tradisi menjaga mata air, larangan menebang pohon sembarangan, atau pelarangan buang sampah sembarangan,” tambahnya

Tradisi Islam

Lebih lanjut Anna mengatakan tradisi menjaga alam ini mendapatkan respons positif dari Menteri Agama RI Prof Nasaruddin Umar. Menurut Anna hal ini terlihat dari banyaknya masjid ramah lingkungan atau eco-masjid yang memiliki halaman penuh tanaman, tempat sampah yang memadai, sistem pengelolaan air wudhu yang efisien. Bahkan ada yang penggunaan panel surya sebagai sumber energi terbarukan “Masyarakat Indonesia betul-betul menerapkan hablumminallah dan habluminnas dalam menjaga alam,” ujarnya.

Selain itu lembaga pendidikan dan pesantren turut aktif dalam kegiatan edukasi lingkungan dengan gerakan menanam pohon, memilah dan mendaur ulang sampah, serta kampanye hemat energi. “Antusias yang luar biasa dari masyarakat, anak-anak, guru, ustad, semua terlibat dalam merawat alam. Ini merupakan implementasi nyata kepedulian terhadap iklim untuk masa depan semua Muslim dan non-Muslim yang ada di Indonesia,” ujar Prof Anna. Untuk itu dirinya berharap tradisi menjaga alam yang menggabungkan nilai-nilai Islam dengan budaya lokal dapat terus dijalankan secara konsisten. “Dengan begitu, gerakan pelestarian lingkungan akan menjadi lebih kuat dan semakin mengakar dalam kehidupan masyarakat Indonesia,” tuturnya.

Riyadus Shalihin: Antidot Ampuh Mengobati Fenomena Sick Society di Era Modern

Profesor Anna M. Gade mendefinisikan ulang bagaimana agama dapat membimbing pemeliharaan lingkungan. Sebagai Profesor Berprestasi Terkemuka Vilas di University of Wisconsin-Madison, AS, Gade telah menghabiskan waktu puluhan tahun untuk meneliti hubungan penting antara ajaran Islam dan pengelolaan lingkungan.

Sosok Peduli Lingkungan

Prof Anna M Gade adalah profesor tamu bergabung dengan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) sejak September 2024. Kepeduliannya tentang lingkungan membawanya ke berbagai negara berbicara tentang persoalan iklim global. Karya- karyanya menyoroti bagaimana prinsip-prinsip Islam dapat menginspirasi praktik-praktik berkelanjutan. Selain itu juga rasa tanggung jawab yang lebih dalam terhadap planet ini.

Salah satu karyanya yang berpengaruh adalah buku berjudul Muslim Environmentalisms: Religious and Social Foundations (Columbia University Press, 2019). Buku ini membahas landasan dalam bidang yang sedang berkembang ini. Melalui studi yang cermat terhadap teks-teks dan kerja lapangan langsung, Gade menunjukkan bagaimana nilai-nilai Islam membentuk respons terhadap krisis ekologi.


Anna lahir di Berkeley, California dan meraih gelar doktor dalam Sejarah Agama di Universitas Chicago, tempat ia belajar bahasa Arab di Departemen Studi Timur Dekat. Kemudian mempertajam studi Islam dan antropologi agama. Beberapa jabatan kemudian diembannya. Anna pernah menjabat pada departemen Studi Timur Dekat, Studi Agama.  Kemudian pada Studi Asia, dan Studi Lingkungan seperti di Universitas Cornell dan Universitas Victoria Wellington, Selandia Baru.

Karya awal Gade, termasuk Perfection Makes Practice: Learning, Emotion, and the Recited Qur’an in Indonesia (2004). Karyanya ini mengeksplorasi kekuatan emosional dan spiritual pembacaan Al-Qur’an sebagai pendorong gerakan revitalisasi keagamaan, yang menjadi landasan bagi fokusnya di kemudian hari pada etika dalam praktik keagamaan dan masyarakat. Bukunya yang kain adalah The Qur’an: An Introduction (2010). Karya ini menjadi sumber rujukan bagi para mahasiswa dan cendekiawan. Namun, peralihannya ke studi lingkunganlah yang telah membuatnya menjadi suara global dalam percakapan tentang iman dan ekologi.

Budaya Hustle Culture vs Berkah: Meninjau Ulang Definisi Sukses


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement