Nasional
Beranda » Berita » Jemaah Haji Diminta Bayar Dam & Kurban Lewat Jalur Resmi Adahi

Jemaah Haji Diminta Bayar Dam & Kurban Lewat Jalur Resmi Adahi

Jemaah Haji Diminta Bayar Dam & Kurban Lewat Jalur Resmi Adahi
Jemaah Haji Diminta Bayar Dam & Kurban Lewat Jalur Resmi Adahi

Ini Jalur Resmi dari Pemerintah

Surau.co – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah mengingatkan jemaah haji Indonesia agar mematuhi aturan pemerintah Arab Saudi terkait pembayaran dan pelaksanaan dam serta kurban.

Imbauan ini muncul setelah pemerintah Saudi menerapkan kebijakan baru yang mewajibkan semua proses dam dan kurban dilakukan melalui lembaga resmi negara, yakni Adahi.

Adahi ditunjuk langsung oleh pemerintah Arab Saudi untuk mengelola seluruh proses mulai dari penyediaan hewan kurban yang sesuai syariat, memastikan metode pembayaran yang transparan.

Melakukan penyembelihan sesuai hukum Islam, hingga mendistribusikan daging ke masyarakat yang membutuhkan. Prosedur ini bertujuan menjaga kemurnian ibadah sekaligus menghindari potensi pelanggaran dan penipuan.

Pembayaran Dam Kini Bisa Lewat Digital: Aman, Mudah, dan Sesuai Aturan

Muchlis Hanafi, perwakilan KJRI di Jeddah, menyatakan bahwa sistem pembayaran dam kini semakin modern dan mudah diakses. Jemaah haji dapat menyelesaikan pembayaran dam secara digital melalui kanal resmi yang disediakan Adahi. Metode pembayaran tersedia lewat bank lokal, kantor pos Arab Saudi, serta konter resmi yang tersebar di sekitar Makkah.

Peduli Sumatera: Saat Saudara Kita Menjerit, Hati Kita Harus Bangkit

Untuk memudahkan jemaah, KJRI menyarankan agar mereka tidak menunda pembayaran dam dan segera melunasinya melalui jalur resmi demi kenyamanan ibadah.

Transaksi Nonresmi Dinyatakan Ilegal, Ada Risiko Hukum Berat

Pemerintah Arab Saudi menegaskan bahwa semua transaksi dam dan kurban yang dilakukan di luar jalur resmi dianggap ilegal. Pelanggaran tersebut tidak hanya membatalkan syarat ibadah, tetapi juga berpotensi menimbulkan sanksi hukum yang berat.

Pihak keamanan Saudi menerapkan pengawasan ketat dengan teknologi canggih, seperti drone, untuk mendeteksi penyembelihan ilegal dan aktivitas keuangan mencurigakan.

Dalam beberapa kasus, otoritas juga melacak komunikasi yang terkait transaksi ilegal, menandakan keseriusan pemerintah dalam menjaga kelancaran dan kemurnian ibadah haji.

Kasus WNI Terlibat Dam Ilegal: Pelajaran bagi Jemaah Lain

Baru-baru ini, enam warga negara Indonesia ditangkap di Madinah karena diduga terlibat praktik penyediaan jasa dam secara ilegal. Mereka terdiri dari dua mahasiswa dan empat warga mukimin (warga tinggal di Arab Saudi).

Asosiasi Ma’had Aly Dorong PenguatanDirektorat Jenderal Pesantren

Dari enam orang tersebut, lima sudah dibebaskan karena kurang bukti. Namun, satu mahasiswa berinisial YK masih menjalani proses hukum dengan status bebas bersyarat.

Konsul Jenderal RI di Jeddah, Yusron B. Ambary, mengingatkan seluruh warga Indonesia, termasuk jemaah haji dan mukimin, untuk menghindari kegiatan yang berisiko melanggar hukum setempat.

Ia menekankan pentingnya disiplin mematuhi aturan, terutama yang berkaitan dengan ibadah haji, karena pelanggaran bisa berdampak serius bagi status hukum dan citra negara.

Penawaran Murah = Perangkap! Jangan Ambil Risiko Besar

KJRI memperingatkan agar jemaah tidak mudah tergoda oleh penawaran murah atau promosi dam dari pihak tidak bertanggung jawab. Penawaran ilegal tersebut biasanya disampaikan secara sembunyi-sembunyi lewat pesan singkat, selebaran, atau mulut ke mulut.

Padahal, mengikuti penawaran ilegal berisiko besar, mulai dari batalnya ibadah, kehilangan uang, hingga ancaman penjara dan deportasi. Yusron menegaskan agar warga Indonesia tidak mencari jalan pintas dalam melaksanakan kewajiban ibadah haji.

Banjir Peminat, Kemenag Tambah Madrasah Aliyah Unggulan

Proses resmi yang disediakan pemerintah Saudi sudah terjamin aman, sah, dan sesuai syariat. Ia berharap semua jemaah dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan fokus tanpa terbebani masalah administratif yang sebenarnya bisa dihindari.

Kepatuhan Jadi Kunci Haji yang Khusyuk

Imbauan dari KJRI Jeddah ini menjadi pengingat penting bagi seluruh jemaah haji Indonesia. Menjalani haji bukan hanya soal ritual, tapi juga tentang kepatuhan terhadap aturan dan etika bernegara.

Setiap tindakan selama di tanah suci mencerminkan identitas bangsa. Oleh karena itu, mengikuti prosedur resmi, termasuk pembayaran dam dan kurban, merupakan bentuk penghormatan kepada negara tuan rumah sekaligus penghormatan terhadap ibadah itu sendiri.

KJRI berharap para jemaah memperkuat komitmen menjalankan ibadah dengan tertib, sah, dan penuh tanggung jawab.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement