Oleh: Masykurudin Hafidz, Direktur Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M), Jakarta
SURAU.CO – Nahdlatul Ulama akan melaksanakan Muktamar, event paling penting dalam organisasi. Di antara agendanya adalah pembahasan masalah sosial kemasyarakatan. Salah satu materi yang paling krusial adalah tentang Muktamar NU dan Transformasi Digital. Perubahan menuju tata dunia baru yang ditandai dengan ketergantungan terhadap teknologi informasi ini menjadi realitas yang tidak bisa kita pungkiri.
Dunia berubah, dan yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri. Pilihan bagi Nahdliyin hanya dua: ketinggalan atau cepat beradaptasi. Menolak perkembangan zaman atau segera menyerap kelebihan dan kekurangan kondisi mutakhir ini. Dalam konteks ke-NU-an, transformasi digital adalah proses penggunaan teknologi untuk menciptakan hal baru atau memodifikasi proses organisasi, budaya, dan dakwah Nahdliyin sesuai kondisi terkini. Batasan di kalangan NU dalam transformasi ini jelas: mempertahankan yang baik, dan mengambil yang lebih baik (al-muhafazatu ‘ala al-qadim al-shalih wa al-akhdzu bi al-jadid al-ashlah).
Pandemi sebagai Akselerator Transformasi Digital NU
Dalam dua tahun terakhir, pandemi Covid-19 melanda dunia. Pola kehidupan berubah drastis. Kebijakan jaga jarak jelas sangat bertabrakan dengan budaya Nahdliyin yang hampir semua kehidupannya dijalankan secara bersama (jama’ah). Pengajian umum berhenti, pendidikan di pesantren diliburkan, dan kegiatan keagamaan dibatasi. Terdapat rasa yang hilang dalam keterasingan saat pandemi berlangsung.
Akan tetapi, di sisi lain, pandemi menciptakan kesadaran baru. Muncullah kesadaran bersama bahwa keterbatasan hubungan fisik sebagiannya dapat kita atasi dengan menggunakan teknologi informasi. Yang paling kentara adalah di bidang dakwah. Kesadaran ini kemudian memunculkan konten-konten pengajian Nahdliyin melalui berbagai platform. Jumlahnya meningkat drastis, bahkan sudah mulai memengaruhi algoritma di mesin pencarian.
Namun, keberhasilan dalam berdakwah di dunia digital ini belum merembet kepada aspek lain yang sama pentingnya, seperti pendidikan, ekonomi, dan budaya. Pandemi Covid-19 menyadarkan kita untuk merancang secara sistemik bagaimana melakukan transformasi digital untuk membentuk ekosistem warga Nahdliyin yang kokoh, mandiri, dan berdaya saing tinggi. Oleh karena itu, keberhasilan dakwah harus kita ikuti dengan transformasi lainnya. Misalnya, transformasi digital pada level ekonomi, di mana warga NU dapat saling menjual dan membeli produk sendiri di seluruh Indonesia.
Tiga Agenda Transformasi Digital di Muktamar NU
Dalam rangka mempercepat transformasi digital di lingkungan NU, maka Muktamar menjadi wahana untuk merancang tiga hal strategis.
1. Pemetaan dan Pemenuhan Infrastruktur Internet.
Langkah pertama adalah memetakan dan memenuhi kebutuhan infrastruktur internet hingga tingkat Majelis Wakil Cabang (MWC). Pemenuhan ini bertujuan agar warga NU dapat meningkatkan aktivitas organisasi dan menggunakan fasilitas kantor untuk kebutuhan lainnya.
2. Pengembangan Pusat Data Terintegrasi di PBNU.
Seluruh data yang berkaitan dengan Nahdlatul Ulama harus kita letakkan dalam satu pusat data nasional yang PBNU kelola. Pusat data ini berguna untuk memetakan pergerakan warga, menetapkan kebijakan strategis, serta mendukung riset untuk pengembangan organisasi.
3. Pengisian, Pelatihan, dan Kaderisasi SDM Digital.
Setiap MWC NU setidaknya harus memiliki dua orang yang bertanggung jawab dalam pengelolaan teknologi digital. Untuk mencapai itu, PBNU perlu membuat kebijakan untuk melakukan rekrutmen, pelatihan, dan kaderisasi guna memastikan para petugas memiliki literasi digital yang mumpuni.
Pada akhirnya, teknologi digital memang tidak pernah menjadi satu-satunya jawaban untuk menangani aspek kemanusiaan. Teknologi adalah pendorong untuk mencapai target organisasi secara lebih mudah, murah, dan cepat. Muktamar NU dan Transformasi Digital di Lampung adalah wahana paling tepat untuk memulai gerakan NU yang digital dan transformatif. Wallahu A’lam.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
