SURAU.CO – بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم. Pembahasan kajian malam adalah tentang bersikap sabar di atas Sunnah, Allah سبحانه و تعالى berfirman dalam Surat Ali ‘Imran Ayat 106,
يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ ۚ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ٱسْوَدَّتْ وُجُوهُهُمْ أَكَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَٰنِكُمْ فَذُوقُوا۟ ٱلْعَذَابَ بِمَا كُنتُمْ تَكْفُرُونَ
Artinya: Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): “Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu”.
Firman Allah سبحانه و تعالى: (pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram) yaitu pada hari kiamat, ketika wajah ahlus sunnah akan bersinar putih, dan wajah ahli bid’ah dan orang yang melakukan perpecahan. Ibnu Abbas mengatakan itu. [Tafsir Ibnu Katsir]
Ahlus sunnah adalah mereka yang senantiasa dekat dengan Hadits-Hadits Nabi ﷺ, maka hendaknya kita sabar menjadi ahlus sunnah hingga wafat. Al-Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata:
مَنْ مَاتَ عَلَى الإِسْلاَمِ وَالسُّنَّةِ مَاتَ عَلَى الخَيْرِ كُلِّهِ
“Siapa saja yang meninggal di atas Islam dan Sunnah, dia meninggal di atas kebaikan seluruhnya.” (Siyar A’lamin Nubalaa 11/296)
Manusia pemberani adalah mereka yang siap bertahan dalam kebenaran walaupun berhadapan dengan aneka tantangan, oleh karena itu Nabi ﷺ memberikan motivasi kepada umatnya dalam hadits dari Abu Hurairah, Nabi ﷺ bersabda,
بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
“Islam datang dalam keadaan yang asing, akan kembali pula dalam keadaan asing. Sungguh beruntunglah orang yang asing” (HR. Muslim no. 145).
Mengadakan Perbaikan di Tengah Manusia
dan dalam riwayat yang lain :
قيل يا رسول الله ومن الغرباء؟ فقال: الذين يصلحون إذا فسد الناس
Rasulullah- ﷺ ditanya “wahai rasulullah siapa yang asing itu (al-Ghuraba)?” Rasulullah- ﷺ bersabda: ”Yaitu orang-orang yang mengadakan perbaikan di tengah manusia yang berbuat kerusakan”.
Fenomena ketika berpegang teguh dengan sunnah Nabi ﷺ dianggap mengubah ajaran leluhur sehingga bertentangan dengan adat budaya, dijelaskan Allah سبحانه و تعالى dalam Surat Az-Zukhruf Ayat 23
وَكَذَٰلِكَ مَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ فِى قَرْيَةٍ مِّن نَّذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتْرَفُوهَآ إِنَّا وَجَدْنَآ ءَابَآءَنَا عَلَىٰٓ أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِم مُّقْتَدُونَ
Artinya: Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: “Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka”.
Adat budaya itu buatan manusia sedangkan syariat itu turun dari wahyu, namun kelirunya budaya itu dijadikan agama, sehingga menyimpang dan menolak syariat. wallahu’alam. Ustadz a Abdurahman
𝗧𝗮𝗵𝘂𝗸𝗮𝗵 𝗸𝗮𝗺𝘂, 𝗸𝗲𝗺𝗮𝘁𝗶𝗮𝗻 𝗶𝘁𝘂 𝘀𝗲𝗯𝗲𝗻𝗮𝗿𝗻𝘆𝗮 “𝗵𝗶𝗱𝘂𝗽”
Ia berjalan dalam takdirmu, mengikuti langkahmu, tanpa pernah lelah.
Setiap detik yang lewat, ia semakin dekat.
Kita sering merasa masih lama,
padahal kematian tidak pernah tertidur.
Ia menunggu perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan saat waktumu tiba ia datang tanpa jeda, tanpa permisi.
Maka jangan hidup seolah-olah kamu abadi. Karena yang hidup sesungguhnya adalah amalmu, taubatmu, dan hari ketika kematian benar-benar disembelih.
Kembalilah sebelum dipanggil.
Perbaiki sebelum ditutup.
Taubat sebelum terlambat.
Di zaman penuh fitnah seperti ini, kita harus saling menguatkan.
Follow channel ini, Sebarkan setiap kebaikan yang kamu lihat.”
#KematianItuNyata #HidupMenujuAkhir #SebelumAjalTiba #JanganTungguAjal #TegakkanHukumAllah #IngatAkhirat #TaubatSekarang #TidakAdaYangAbadi #DakwahHarian
#FatwaHaramDemokraisiMUI
#SiagaBencanaAlam. (Frimadona/Rakhmat Daily)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
