Ibadah
Beranda » Berita » Didiklah Anak Mengutamakan Shalat Subuh

Didiklah Anak Mengutamakan Shalat Subuh

Didiklah Anak Mengutamakan Shalat Subuh
Didiklah Anak Mengutamakan Shalat Subuh

 

SURAU.CO – Mendidik anak bukan hanya tentang menyediakan fasilitas, sekolah terbaik, atau memberi mereka kemampuan akademik yang unggul. Dalam Islam, fondasi paling utama dalam pendidikan adalah menanamkan kedekatan hati kepada Allah, dimulai dari hal yang paling mendasar dan harian: shalat.

Dan dari seluruh shalat wajib, shalat Subuh memiliki tempat yang sangat istimewa, baik dari sisi spiritual maupun pendidikan karakter.

Mengingatkan kita pada pesan seorang ustadz:

“Ajarkan anak-anakmu bahwa bangun untuk shalat subuh lebih penting dari bangun untuk kerja atau pergi sekolah. Jadikan shalat lebih agung di hati mereka. Kalian para ayah yang bertanggung jawab tentang mereka.” — Ustadz Abu Yahya Badrusalam hafizhahullah

Hamba yang Teguh Di Tengah Ujian

Kita perlu merenungkan pesan ini lebih dalam dalam konteks keluarga modern hari ini.

Subuh: Fondasi Kedisiplinan Seumur Hidup

Shalat Subuh adalah momentum paling berat bagi kebanyakan orang, termasuk orang dewasa. Jika anak mampu dibiasakan bangun untuk Subuh, maka pada dasarnya ia sedang dilatih:

✓ Disiplin
Bangun dalam keadaan nyaman, di waktu ketika tidur sedang paling nyenyak, adalah latihan melawan hawa nafsu yang kuat.

✓Komitmen pada aturan Allah
Anak belajar bahwa perintah Allah selalu di atas kepentingan lainnya.

✓ Kemampuan mengatur waktu
Anak yang terbiasa bangun Subuh akan memiliki ritme harian yang lebih sehat, lebih teratur, dan lebih kuat dalam menjalani aktivitas.

Pluralisme Agama Antara Cita Ideal dan Tantangan Realitas

Peran Ayah: Pemimpin yang Menggerakkan

Dalam Islam, ayah adalah qawwam — pemimpin dan penanggung jawab bagi keluarga. Termasuk dalam hal memastikan anak-anak mengenal shalat sejak kecil. Rasulullah ﷺ bersabda:

> “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk shalat ketika mereka berusia tujuh tahun.”
(HR. Abu Dawud)

Perintah ini bukan sekadar instruksi, tetapi ajakan untuk:

memberi teladan,
membangunkan,

membersamai,
memotivasi anak dengan kelembutan, bukan paksaan.

Menata Ulang Arsitektur Regulasi: UU Pemilu dan Tantangan Adaptasi Teknologi

Shalat Subuh sering kali menjadi ujian bagi ayah: apakah ia bangun dan mengajak anak-anak? Atau ia malah membiarkan rumahnya tertidur hingga matahari meninggi?

Menanamkan Keagungan Shalat dalam Hati Anak

Anak tidak hanya belajar dari kata-kata, tetapi dari merasakan atmosfer rumah. Bila dalam rumah:

Adzan Subuh dihargai,
shalat berjamaah diagungkan,

kedua orang tua terlihat bersemangat dalam ibadah,
maka nilai itu akan menetap dalam jiwa mereka bahkan ketika dewasa.

Tanamkan bahwa shalat Subuh lebih penting daripada sekolah bukan berarti mengabaikan pendidikan formal, tetapi memberi skala prioritas yang benar. Jika kita menganggap bangun pagi untuk sekolah penting, maka kita harus menganggap bangun Subuh jauh lebih penting — karena itu perintah Allah, bukan sekadar aktivitas duniawi.

Keutamaan Shalat Subuh yang Perlu Dikenalkan kepada Anak

Beberapa keutamaan yang mudah diajarkan:

✦ Disaksikan oleh para malaikat
“Sesungguhnya shalat Subuh disaksikan (oleh malaikat).” (HR. Bukhari dan Muslim)

✦ Cahaya pada Hari Kiamat
Rasulullah ﷺ bersabda bahwa orang yang menjaga Subuh akan mendapatkan cahaya pada hari kiamat.

✦ Perlindungan dari Allah
“Barang siapa yang shalat Subuh, ia berada dalam jaminan Allah.” (HR. Muslim)

Anak akan tumbuh dengan keyakinan bahwa Subuh bukan sekadar kewajiban, tetapi pelindung dalam hidupnya.

Cara Praktis Melatih Anak Bangun Subuh

Berikut beberapa metode pendidikan yang lembut namun efektif:

  1. Tidurkan anak lebih awal
    Kebiasaan begadang akan membuat Subuh selalu berat bagi anak-anak.

  2. Bangunkan dengan sentuhan lembut dan doa
    Jangan marah-marah. Sentuhan lembut memberi kesan spiritual dan kasih sayang.

  3. Libatkan anak dalam aktivitas pagi
    Seperti menemani ayah ke masjid, membaca Al-Qur’an setelah Subuh, atau membuat sarapan bersama ibu.

  4. Beri pujian dan apresiasi
    Bangun Subuh adalah kemenangan besar. Pujian orang tua dapat menanamkan kebiasaan positif dengan kuat.

  5. Jadikan teladan sebagai metode utama
    Anak akan lebih mudah bangun bila melihat ayah dan ibu sudah bangun terlebih dahulu.

Subuh dan Kesehatan Mental-Anak

Penelitian modern menunjukkan bahwa anak yang bangun lebih pagi memiliki:

konsentrasi belajar lebih baik,
kesehatan fisik lebih stabil,

emosi lebih tenang,
produktivitas harian lebih tinggi.

Islam telah mendidik umatnya hal ini sejak 14 abad lalu melalui perintah shalat Subuh.

Menjadikan Rumah sebagai Markas Ibadah

Rumah yang dihiasi:

lantunan doa pagi,
wangi wewangian setelah wudhu,

percikan air wudhu di waktu Subuh,

suara ayah membangunkan anak,
akan menjadi rumah yang penuh malaikat rahmat.

Rumah seperti ini akan menghasilkan generasi yang tangguh secara spiritual, kuat moral, dan memiliki orientasi hidup yang jelas.

Penutup: Mulailah dari Subuh, Mulailah dari Rumah

Mendidik anak mengutamakan shalat Subuh bukan hanya “aturan keluarga”, tetapi proyek membangun masa depan mereka. Subuh adalah titik awal melatih disiplin, prioritas hidup, spiritualitas, dan karakter.

Bangunkan mereka dengan cinta.
Bimbing mereka dengan teladan.
Tunjukkan bahwa mengabdi kepada Allah berada di atas segala urusan dunia.

Semoga Allah menjadikan keluarga kita sebagai ahli Subuh, ahli ibadah, dan ahli surga. Aamiin. (Tengku Iskandar, M. Pd – Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement