Istilah frugal living belakangan ini menjadi tren di kalangan anak muda. Banyak orang berlomba-lomba menerapkan gaya hidup hemat ini demi mencapai kebebasan finansial. Namun, jauh sebelum tren ini viral, Islam telah mengajarkan konsep serupa. Kita mengenal konsep indah ini dengan nama Qanaah. Menerapkan frugal living ala Nabi bukan sekadar menahan pengeluaran, melainkan menata hati.
Rasulullah SAW memberikan teladan sempurna tentang cara memandang harta. Beliau tidak melarang umatnya menjadi kaya. Namun, beliau menekankan bahwa kekayaan materi bukanlah tolak ukur kebahagiaan.
Memahami Hakikat Qanaah
Qanaah seringkali disalahartikan sebagai sikap pasrah tanpa usaha. Anggapan ini tentu keliru. Islam justru mendorong umatnya untuk bekerja keras menjemput rezeki. Qanaah adalah sikap hati yang merasa cukup atas hasil usaha tersebut.
Anda bekerja maksimal, lalu menerima pemberian Allah dengan lapang dada. Itulah inti dari Qanaah. Sikap ini menjadi benteng diri dari sifat serakah. Manusia modern sering terjebak dalam lingkaran keinginan yang tak berujung. Kita membeli barang bukan karena butuh, melainkan demi gengsi. Qanaah hadir untuk memutus rantai nafsu tersebut.
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis yang sangat populer:
“Kekayaan (yang hakiki) bukanlah dengan banyaknya harta. Namun kekayaan (yang hakiki) adalah kekayaan hati (selalu merasa cukup).” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kutipan tersebut menegaskan bahwa frugal living ala Nabi berfokus pada mentalitas. Dompet boleh tebal, tetapi jika hati merasa kurang, Anda tetap miskin. Sebaliknya, harta pas-pasan bisa terasa melimpah jika hati Anda kaya dengan rasa syukur.
Perbedaan Frugal Living Modern dan Qanaah
Konsep frugal living masa kini sering berorientasi pada tujuan duniawi semata. Orang berhemat agar bisa pensiun dini atau membeli aset mewah di masa depan. Sementara itu, Qanaah memiliki dimensi spiritual yang lebih dalam.
Anda berhemat bukan karena pelit, tetapi karena sadar akan tanggung jawab harta di akhirat. Anda membelanjakan uang hanya untuk hal bermanfaat. Islam mengajarkan kita untuk tidak boros, namun juga tidak kikir. Kita harus mengambil jalan tengah.
Sikap merasa cukup ini melahirkan ketenangan jiwa. Anda tidak akan stres melihat pencapaian orang lain di media sosial. Fokus Anda beralih dari membandingkan diri menjadi memperbaiki diri.
Tips Menerapkan Gaya Hidup Qanaah
Memulai gaya hidup ini membutuhkan latihan. Anda bisa memulainya dengan mengubah sudut pandang. Lihatlah nikmat yang sudah ada di genggaman, bukan yang belum Anda miliki.
Nabi Muhammad SAW memberikan tips psikologis yang sangat ampuh untuk menjaga rasa syukur:
“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Muslim).
Kalimat aktif Nabi tersebut mengajak kita untuk melihat realitas sosial. Masih banyak orang yang nasibnya kurang beruntung dibanding kita. Kesadaran ini akan memicu rasa syukur yang mendalam.
Berikut adalah langkah praktis menerapkan frugal living ala Nabi dalam keseharian:
-
Prioritaskan Kebutuhan, Bukan Keinginan: Buat daftar belanja yang jujur. Coret hal-hal yang hanya memuaskan ego.
-
Hindari Utang Konsumtif: Hiduplah sesuai kemampuan. Utang seringkali muncul karena kita memaksakan gaya hidup.
-
Perbanyak Sedekah: Anehnya, berbagi justru melatih kita merasa kaya. Orang yang merasa cukup pasti berani memberi.
-
Sederhana dalam Penampilan: Rasulullah tampil rapi dan bersih, namun tidak berlebihan. Pakaian mahal tidak menjamin kemuliaan seseorang.
Menjadi Kaya Tanpa Harta Berlimpah
Dunia ini sifatnya sementara. Mengejar kepuasan materi ibarat meminum air laut; semakin diminum semakin haus. Qanaah adalah air tawar yang menghilangkan dahaga tersebut.
Sikap Qanaah membebaskan kita dari perbudakan materi. Anda mengendalikan harta, bukan harta yang mengendalikan Anda. Pikiran menjadi jernih karena tidak terbebani cicilan yang tidak perlu.
Mari kita renungkan kembali tujuan hidup ini. Apakah kita hidup hanya untuk menumpuk barang? Atau kita hidup untuk mencari ketenangan dan keberkahan?
Menerapkan frugal living ala Nabi adalah solusi cerdas di tengah krisis ekonomi dan mental saat ini. Anda akan mendapatkan dua keuntungan sekaligus: kestabilan finansial di dunia dan ketenangan batin untuk bekal akhirat. Mulailah merasa cukup hari ini, dan rasakan betapa kayanya diri Anda yang sebenarnya.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
