SURAU.CO. Amalan terbaik di ujung usia. Umat Islam melaksanakan kewajiban fardhu di ujung usia. Mereka memperbanyak ibadah sunnah untuk bekal akhirat. Orang-orang beriman memperbanyak istighfar dan taubat. Setiap Muslim menjauhi maksiat seiring bertambahnya usia. Kita menjaga silaturahmi, berzikir, dan bersedekah sebagai amalan sunnah ringan.
Umat Muslim menjaga shalat lima waktu secara konsisten. Amalan ini menjadi amalan paling utama. Seseorang memperbanyak mengingat Allah SWT (dzikir). Seseorang memohon ampunan (istighfar). Amalan tersebut dapat menenangkan hati. Amalan tersebut membantu menghadapi sakaratul maut dengan tawakal. Umat Muslim membaca dzikir pagi dan petang secara rutin. Mereka mendalami Al-Qur’an dan tafsirnya secara rutin. Seseorang membacakan Surah Yasin atau Ar-Ra’d bagi yang sedang sakaratul maut. Orang yang mampu secara fisik menjalankan puasa sunnah, seperti puasa Senin-Kamis.
Umat Muslim memandang amal jariyah sebagai investasi akhirat yang berharga. Pahala amal jariyah terus mengalir tanpa terputus setelah seseorang meninggal dunia. Tiga jenis utama amal jariyah melibatkan tindakan memberi yang berkelanjutan. Seseorang dapat memberikan sedekah jariyah melalui wakaf Al-Qur’an. Umat Muslim membangun masjid, sumur, atau fasilitas umum lainnya untuk amal jariyah. Seseorang mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada generasi penerus. Penulis berkontribusi pada pendidikan Islam dengan menulis buku yang dapat diamalkan orang lain. Orang tua mendidik anak-anak mereka agar menjadi keturunan yang saleh dan salihah. Anak-anak yang saleh dan salihah akan selalu mendoakan orang tua mereka. Doa keturunan yang saleh dan salihah bermanfaat bagi orang tua setelah mereka meninggal dunia.
Kita menjaga dan mempererat hubungan kekeluargaan serta persaudaraan. Selanjutnya, kita merawat dan berbakti kepada orang tua, terutama jika mereka sudah lanjut usia. Kita memperbanyak sedekah dan segala bentuk perbuatan baik kepada sesama. Selain itu kita juga mengajari atau mengingatkan orang yang sedang menghadapi sakaratul maut untuk mengucapkan kalimat tauhid “La ilaha illallah”. Kita melakukan refleksi dan evaluasi hidup secara terus menerus. Dan kita segera bertaubat dari dosa-dosa.
Kita harus meningkatkan amalan
- Ibadah fardhu: Pastikan ibadah wajib seperti shalat tetap dilaksanakan semaksimal mungkin sesuai kemampuan.
- Ibadah sunnah: Perbanyak amalan sunnah untuk menambah pahala, seperti shalat sunnah, puasa sunnah, dan lainnya.
- Dzikir dan taubat: Perbanyak membaca tasbih, tahmid, tahlil, takbir, istighfar, dan bertaubat kepada Allah SWT.
- Sedekah: Bersedekah dengan ikhlas merupakan amalan yang pahalanya terus mengalir hingga akhir hayat.
- Silaturahmi: Menjalin dan menyambung silaturahmi dengan kerabat dapat mendatangkan keberkahan umur.
- Menjauhi maksiat: Menjauhi segala hal yang diharamkan oleh syariat adalah hal yang sangat dianjurkan.
Kita harus melaksanakan amalan anjuran
- Berbakti kepada orang tua: Meskipun sudah lansia, berbakti kepada orang tua yang masih hidup adalah amalan mulia. Bagi yang sudah tidak memiliki orang tua, sebaiknya banyak berdoa untuk kebaikan mereka.
- Memperbanyak doa: Berdoa menjadi amalan penting di akhir usia. Doa dapat dipanjangkan dan diperbanyak sesuai dengan kebutuhan dan waktu.
- Terus menuntut ilmu: Hadir di majelis taklim atau terus mempelajari Al-Qur’an adalah amalan yang baik untuk menambah pengetahuan dan pahala.
- Mewariskan ilmu dan kebaikan: Mendidik anak-anak untuk menjadi sholeh dan sholehah, serta memberikan pesan moral kepada mereka adalah warisan terindah yang bisa ditinggalkan.
Filosofi
Filosofi amalan terbaik di ujung usia berfokus pada fokus beribadah. Selanjutnya, filosofi amalan terbaik di ujung usia berfokus pada memperbaiki diri. Filosofi amalan terbaik di ujung usia memanfaatkan sisa waktu untuk amal saleh. Amal saleh bertujuan agar mendapatkan husnul khotimah (akhir yang baik). Filosofi ini menekankan prioritas pada amalan wajib. Umat Islam menjauhi larangan Allah SWT. Selanjutnya, umat Islam memperbanyak dzikir. Umat Islam berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Selain itu umat Islam menyadari bahwa usia senja adalah persiapan menuju akhir hayat. Setiap individu mempersiapkan kematian dengan melakukan amal saleh selama hidupnya.
Filosofi utama
- Fokus pada kewajiban: Prioritaskan amalan wajib (fardhu) yang merupakan tanggung jawab individual hingga akhir hayat, karena ibadah wajib paling dicintai Allah.
- Memperbaiki diri: Banyak bertaubat atas dosa-dosa masa lalu, menghindari hal-hal yang diharamkan, dan berusaha memperbaiki akhlak serta batin.
- Memanfaatkan sisa waktu: Menyadari bahwa sisa usia adalah kesempatan terakhir untuk beribadah. Gunakan setiap momen untuk mendekatkan diri kepada Allah, seperti dengan berdzikir, membaca Al-Qur’an, dan menghadiri majelis ilmu.
- Berserah diri (Tawakal): Meningkatkan keyakinan dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah, serta mengurangi ketergantungan pada dunia.
Amalan-amalan yang dianjurkan
- Amalan wajib: Tetap menjaga dan menunaikan semua kewajiban agama, seperti shalat dan zakat.
- Amalan ringan berpahala: Memperbanyak dzikir, istighfar, dan shalawat karena pahalanya besar dan lebih mudah dilakukan di usia lanjut.
- Membaca dan tadabbur Al-Qur’an: Rutin membaca Al-Qur’an untuk menambah pahala dan memperkuat keimanan, serta merenungi kandungannya.
- Menghadiri majelis ilmu: Tetap aktif dalam mencari ilmu untuk menambah wawasan dan mengamalkan amalan-amalan yang mungkin terlewatkan di masa muda.
- Berbakti kepada orang tua dan silaturahim: Melakukan kebaikan kepada orang tua dan kerabat dapat memanjangkan umur dan mendatangkan keberkahan.
- Mendoakan keturunan: Berdoa agar anak-anak menjadi anak yang shalih dan berbakti.
Tujuan
Umat Islam meraih ridho Allah dengan amalan terbaik di ujung usia. Setiap Muslim mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat. Mereka menjaga ibadah yang istiqamah secara konsisten. Orang beriman memperbanyak amal saleh yang ringan namun bernilai besar. Kaum Muslimin menjaga semua kewajiban fardhu dengan sungguh-sungguh. Orang-orang saleh secara aktif menjauhi segala bentuk maksiat. Para orang tua menasihati keturunan mereka. Nasihat tersebut bertujuan agar anak-anak menjadi saleh dan berbakti. Amalan di ujung usia membantu pencapaian husnul khatimah (akhir yang baik). Tindakan-tindakan ini mencerminkan persiapan matang menuju akhirat.
Tujuan amalan di ujung usia
- Mendekatkan diri kepada Allah: Usia senja adalah kesempatan untuk lebih fokus beribadah, memperbanyak dzikir dan doa, serta merenungi ayat-ayat Al-Qur’an untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Memperoleh ampunan dan ridho Allah: Seseorang berharap Allah SWT mengampuni dosanya dan menganugerahkan ridho-Nya dengan memperbanyak istighfar, bertaubat, dan terus memperbaiki diri.
- Mencapai husnul khatimah: Akhir kehidupan adalah penentu. Tujuannya adalah mencapai akhir hayat yang baik (husnul khatimah) melalui istiqamah dalam amal saleh hingga napas terakhir.
- Membekali diri untuk akhirat: Fokus amalan pada usia senja adalah untuk mempersiapkan bekal perjalanan panjang setelah kehidupan dunia, yang merupakan kehidupan abadi.
- Memberikan manfaat berkelanjutan: Dengan membekali diri dengan amalan-amalan baik, seseorang juga dapat meninggalkan warisan kebaikan, seperti keturunan yang saleh dan mendoakan orang tua, serta mengamalkan amalan yang berpahala besar seperti sedekah.
Kita dapat melakukan contoh amalan sebagai berikut :
- Fokus pada ibadah wajib: Lebih mengutamakan dan menjaga ibadah yang fardhu (wajib).
- Memperbanyak amalan sunnah: Menambah ibadah sunnah yang ringan namun berpahala besar seperti membaca tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dzikir, shalawat, dan puasa sunnah.
- Menjauhi larangan: Menjauhkan diri dari hal-hal yang diharamkan oleh syariat.
- Mempelajari Al-Qur’an dan majelis ilmu: Tetap aktif dalam mempelajari Al-Qur’an beserta tafsirnya dan aktif menghadiri majelis ta’lim untuk menambah ilmu agama.
- Berwasiat kepada keturunan: Menasihati anak cucu agar menjadi orang yang saleh dan salehah serta gemar mendoakan orang tua di setiap kesempatan.
Kesimpulan
Umat Islam meningkatkan ketakwaan mereka di ujung usia. Mereka meninggalkan warisan kebaikan yang pahalanya terus mengalir. Setiap Muslim berfokus mempersiapkan bekal terbaik untuk kehidupan abadi di akhirat. Umat Islam menjaga ketaatan kepada Allah SWT. Mereka memperbanyak amal jariyah. Orang beriman terus memohon ampunan Allah SWT. Kesimpulan ini menekankan pentingnya amalan terbaik di masa tua. Ajaran Islam mendorong umatnya untuk memanfaatkan sisa umur dengan bijak. Amalan tersebut memastikan pahala terus mengalir meskipun seseorang telah meninggal dunia. Fokus utama terletak pada persiapan menuju kehidupan akhirat yang kekal. (mengutip dari berbagai sumber)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
