SURAU. CO. Iman Itu Naik dan Turun. Ajaran Islam mengajarkan bahwa iman bersifat dinamis. Iman seseorang dapat naik dan turun. Amal saleh dan kemaksiatan memengaruhi kadar iman. Seseorang menunjukkan iman yang naik saat ia mudah melakukan kebaikan. Iman yang turun terlihat ketika seseorang menjadi malas. Seseorang juga mudah melakukan keburukan saat imannya menurun. Dalil Al-Qur’an dan hadis mendukung pandangan ini. Ketaatan menambah iman, sedangkan kemaksiatan menguranginya.
Seseorang melakukan ketaatan dan amal saleh sebagai penyebab iman naik. Mereka membaca Al-Qur’an, berdzikir, bersedekah, dan menuntut ilmu untuk meningkatkan iman. Tanda iman naik membuat seseorang merasa mudah untuk melakukan kebaikan dan ketaatan. Penyebab iman turun mendorong seseorang melakukan kemaksiatan dan dosa, baik besar maupun kecil. Orang yang imannya turun merasa malas dalam beribadah. Mereka tidak memiliki semangat untuk berbuat baik. Seseorang mudah melakukan keburukan sebagai tanda iman turun. Kemalasan beribadah menjadi salah satu tanda utama iman yang menurun.
Kita dapat menjaga iman dengan beberapa cara. Salah satunya, kita harus selalu memperbaharui iman dengan mengucapkan “Lâ ilâha illallâh”. Kita perlu berdoa kepada Allah untuk memohon tambahan iman, keyakinan, dan pemahaman. Selanjutnya, kita bisa memperkuat hubungan dengan Allah melalui ibadah rutin dan dzikir. Firman Allah menjelaskan bahwa hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang (QS. Ar-Ra’d: 28). Kita perlu mengevaluasi diri sendiri secara rutin untuk mengetahui kondisi keimanan. Kita harus segera memperbaiki diri jika ada kemaksiatan yang menggerogoti iman. Evaluasi diri membantu kita menjaga keimanan tetap kuat.
Surat Ar-Ra’d Ayat 28
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Arab-Latin: Allażīna āmanụ wa taṭmainnu qulụbuhum biżikrillāh, alā biżikrillāhi taṭmainnul-qulụb
Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
Filosofi
Filosofi iman dalam Islam memahami bahwa iman seseorang tidak statis. Pemahaman ini menegaskan iman bersifat dinamis. Kondisi iman seseorang dapat bertambah kuat karena ketaatan. Membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan beramal saleh memperkuat kondisi iman. Sebaliknya, iman bisa melemah akibat maksiat. Godaan dunia juga menyebabkan iman seseorang menurun. Pengaruh lingkungan buruk turut melemahkan keimanan. Provokasi setan sering kali menggerogoti kekuatan iman.
Penyebab iman naik
- Melakukan ketaatan: Semakin banyak amal saleh seperti shalat, zakat, puasa, membaca Al-Qur’an, dan berdzikir, maka iman akan semakin kuat.
- Mendengarkan ayat-ayat Al-Qur’an: Ketika ayat-ayat Allah dibacakan, iman bisa bertambah kuat bagi orang yang benar-benar beriman.
- Merenungkan ciptaan Allah: Memahami keagungan dan kekuasaan Allah dapat menguatkan iman.
Penyebab iman turun
- Melakukan kemaksiatan: Setiap dosa, baik besar maupun kecil, dapat menodai dan melemahkan kekuatan iman.
- Godaan dunia: Kesenangan dunia yang fana dapat membuat seseorang terlena dan lupa pada kehidupan akhirat.
- Lingkungan yang buruk: Bergaul dengan orang-orang yang gemar berbuat dosa dapat meningkatkan kecenderungan untuk melakukan hal serupa.
- Provokasi setan: Setan berusaha menjerumuskan manusia ke dalam dosa agar terjerumus ke dalam neraka.
Cara menjaga dan memperbarui iman
- Istiqamah (konsisten): Menjaga iman bukan tentang kesempurnaan, melainkan tentang terus berusaha mendekat kepada Allah meskipun dalam kondisi lemah.
- Memperbarui iman: Berdoalah memohon kepada Allah agar iman terus diperbarui, karena memperbarui iman tidak bisa dilakukan sendiri.
- Memperbanyak dzikir: Mengingat Allah adalah cara untuk mendapatkan ketenangan hati dan memperkuat iman.
- Memperbaiki diri: Mengendalikan diri dari perbuatan maksiat dan memilih lingkungan yang baik dapat menjaga kualitas iman.
Tujuan
Tujuan iman yang naik dan turun adalah sebagai peringatan dan kesempatan. Ketika iman naik, itu menjadi momentum untuk meningkatkan amal saleh dan ketaatan. Sebaliknya, ketika iman turun, itu menjadi peringatan bagi diri untuk segera kembali mengevaluasi diri, muhasabah, dan memperkuat keyakinan agar tidak larut dalam kelalaian atau maksiat.
Tujuan iman naik
- Peningkatan amal saleh: Ketika iman terasa kuat, ini adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak ibadah, mendekatkan diri kepada Allah, dan menjalankan perintah-Nya dengan lebih sungguh-sungguh.
- Penambahan ilmu: Kesempatan untuk menambah ilmu agama dan memperdalam pemahaman agar keimanan semakin kokoh dan tidak mudah goyah.
Tujuan iman turun
- Evaluasi diri: Menjadi momen untuk secara sadar memeriksa diri, mengidentifikasi kelemahan, dan menyadari bahwa diri telah jauh dari ketaatan atau terjerumus dalam kemaksiatan.
- Peringatan untuk kembali: Turunnya iman adalah tanda dari Allah bahwa kita perlu memperbaiki diri dan kembali ke jalan-Nya. Ini adalah peringatan agar tidak terus menerus dalam kondisi lemah iman.
- Meningkatkan doa dan usaha: Mendorong kita untuk lebih sering berdoa agar diberi keteguhan iman dan berusaha lebih keras untuk memperbaikinya, misalnya dengan duduk bersama orang-orang sholeh atau mempelajari sirah nabi.
Kesimpulan Iman Naik dan Turun Menurut Islam
Iman (keyakinan) dalam Islam memang dapat mengalami peningkatan dan penurunan. Konsep ini adalah pandangan yang dipegang oleh mayoritas ulama dan didasarkan pada dalil-dalil dari Al-Qur’an dan hadis. Iman dalam Islam adalah seperti tanaman; ia perlu terus disiram dengan amal saleh dan dijaga dari hama dosa agar tetap tumbuh subur dan kuat. Jika dibiarkan tanpa perawatan, ia akan layu dan melemah.
- Iman Bersifat Dinamis (Naik dan Turun):
Keyakinan seorang Muslim bukanlah sesuatu yang statis atau tetap. Ia adalah kondisi spiritual yang fluktuatif, bisa menguat pada satu waktu dan melemah pada waktu lainnya. - Dalil dari Al-Qur’an dan Hadis:
- Al-Qur’an: Beberapa ayat menyebutkan bahwa iman orang beriman bertambah, misalnya surah Al-Fath ayat 4: “…supaya bertambah keimanan mereka di samping keimanan mereka (yang telah ada)…” Ini menyiratkan adanya kadar keimanan yang bisa bertambah, dan secara logis juga bisa berkurang.
- Hadis: Nabi Muhammad SAW juga bersabda bahwa iman itu “bertambah karena ketaatan dan berkurang karena kemaksiatan.”
- Faktor Penyebab Naik Turunnya Iman:
- Penyebab Naik (Bertambah Kuat):
- Melakukan ibadah wajib dan sunah (salat, puasa, zakat, haji).
- Membaca dan merenungkan Al-Qur’an.
- Menuntut ilmu agama dan menghadiri majelis ilmu.
- Berdzikir dan berdoa.
- Melakukan amal saleh dan membantu sesama.
- Penyebab Turun (Berkurang Lemah):
- Melakukan dosa besar atau kecil.
- Jarang beribadah atau lalai dari kewajiban.
- Terlalu fokus pada urusan duniawi dan melupakan akhirat.
- Bergaul dengan lingkungan yang buruk atau jauh dari agama.
- Lupa berzikir dan kurang merenungkan kebesaran Allah.
(mengutip dari berbagai sumber)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
