Kalam
Beranda » Berita » Qotrul Ghoits: Tetesan Hikmah Tauhid dari Samudra Keilmuan Syekh Nawawi al-Bantani

Qotrul Ghoits: Tetesan Hikmah Tauhid dari Samudra Keilmuan Syekh Nawawi al-Bantani

SURAU.CO. Nama Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani menempati posisi istimewa dalam sejarah intelektual Islam. Dunia internasional mengenal beliau sebagai Sayyid ‘Ulama al-Hijaz karena kedalaman ilmunya. Beliau menjadi pelita yang menerangi jalan bagi putra-putri Nusantara dari Makkah. Ketekunan beliau melahirkan ulama-ulama besar seperti Syekh Kholil Bangkalan dan Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari. Warisannya tidak hanya berupa murid, tetapi juga karya tulis yang abadi. Kitab-kitab beliau menjadi rujukan utama di berbagai pesantren hingga hari ini. Salah satu karya fundamental tersebut adalah Qotrul Ghoits fi Syarh Masa’il Abi Laits. Kitab ini berukuran tipis, namun memuat hikmah yang sangat luas.

Struktur Unik Berbasis Tanya Jawab

Syekh Nawawi menyusun kitab ini sebagai syarah atau penjelasan atas teks klasik. Teks asli atau matan kitab ini berjudul Masā’il Abī Laits as-Samarqandī. Abu Laits menyusun matan tersebut pada abad ke-4 Hijriah. Keunikan utama kitab ini terletak pada format penulisannya. Penulis menggunakan metode tanya jawab yang interaktif.

Metode ini membahas 17 persoalan pokok dalam akidah Islam. Topik pembahasan bergerak dari hakikat iman, sifat-sifat wajib Allah, hingga tugas para malaikat. Syekh Nawawi juga menguraikan tentang kitab suci, kenabian, takdir, dan detail hari akhir. Beliau mengemas ulang matan ini dalam 31 halaman yang sangat padat. Penjelasan beliau sangat ringkas namun kaya akan dalil.

Metodologi Pengajaran Syekh Nawawi

Keunggulan Kitab Qotrul Ghoits tidak hanya terletak pada keteraturannya. Cara Syekh Nawawi menuntun pembaca menjadi nilai tambah tersendiri. Beliau membimbing kita melintasi fondasi akidah Ahlussunnah wal Jama’ah dengan sangat hati-hati.

Pertama-tama, beliau menjelaskan makna kata secara bahasa. Kemudian, beliau menyajikan dalil al-Qur’an dan Hadis sebagai landasan hukum. Penulis juga memaparkan berbagai argumen ulama terkait topik tersebut. Terakhir, beliau memberikan komentar pribadi berupa tarjih. Tarjih ini berfungsi untuk menegaskan pendapat mana yang paling kuat. Gaya bahasa beliau sangat jernih dan lembut. Kita seolah sedang mendengarkan bimbingan langsung dari seorang guru tua yang bijaksana.

Strategi Membangun Masyarakat Madani Melalui Nilai-Nilai Hadis yang Autentik

Kupas Tuntas Hakikat Iman dan Dosa

Syekh Nawawi memberikan perhatian khusus pada masalah iman. Beliau langsung mengaitkan penjelasan Abu Laits dengan Hadis Jibril. Riwayat Imam Bukhari dan Muslim menjadi referensi utamanya. Beliau kemudian masuk ke dalam diskusi mendalam para ulama. Topik utamanya adalah status iman seseorang yang hanya memiliki keyakinan tanpa dasar pengetahuan. Diskusi semacam ini jarang kita temukan dalam kitab setipis ini.

Selain itu, beliau menegaskan manhaj Asy’ari-Maturidi dalam memandang pelaku dosa besar. Syekh Nawawi menjelaskan bahwa mereka tidak keluar dari iman. Mereka juga tidak akan kekal di neraka, selama tidak menghalalkan perbuatan maksiatnya. Uraian ini memberikan ketenangan batin bagi pembaca. 

Relevansi Sebagai Kitab Saku Akidah

Model tanya jawab menjadikan kitab ini jauh dari kata membosankan. Format tersebut justru memancing rasa ingin tahu pembaca. Kita akan terus penasaran untuk menyimak jawaban dari setiap pertanyaan berikutnya. Bahasa yang lugas memudahkan santri pemula memahami isinya. Peneliti pun bisa memanfaatkannya sebagai ringkasan akidah yang solid.

Banyak kalangan memposisikan karya ini sebagai “kitab saku akidah” yang ideal. Bentuknya kecil, namun kandungannya luas. Isinya tetap bersandar teguh pada rukun dan ushul akidah Asy’ariyah-Maturidiyah. Dari sisi disiplin ilmiah, kita bisa melihat karakter keulamaan Syekh Nawawi yang kuat. Beliau mengutip dalil secara proporsional dan juga menyampaikan pendapat ulama lain dengan jujur dan objektif.

Tetesan Hujan Rahmat bagi Penuntut Ilmu

Judul Qotrul Ghoits memiliki arti “Tetesan Hujan”. Nama ini sangat tepat menggambarkan isi kitabnya. Karya ini menyejukkan dan menyuburkan pemahaman pembaca tentang inti agama. Syekh Nawawi mengajak pembaca menapaki tangga-tangga iman. Beliau mengenalkan tingkatan iman mulai dari taqlidiistidlali, hingga tahqiqi.

Sinergi Hukum dan Moralitas dalam Kitab Riyadus Shalihin: Membentuk Pribadi Muslim Utuh

Pembaca tidak boleh berhenti pada keyakinan warisan semata. Kita harus naik menuju iman yang disadari dan terbukti dalam amal perbuatan. Kitab ini adalah pintu masuk yang sempurna bagi pelajar pemula. Namun demikian, Syekh Nawawi tetap menganjurkan kita untuk membaca kitab lain yang lebih luas.

Kitab kecil ini menjadi pengingat bagi kita semua. Perjalanan menuntut ilmu tidak pernah memiliki garis finis. Segala proses harus berawal dari niat yang benar. Kitab Qotrul Ghoits adalah pertemuan indah antara ketelitian ahli fikih dan kasih sayang seorang guru bangsa. Siapa pun yang membacanya akan menemukan tetesan hikmah yang menyegarkan jiwa.(kareemustofa)



Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement