Kalam
Beranda » Berita » Khulashah Nurul Yaqin: Kitab Sejarah Islam untuk Dunia Pesantren

Khulashah Nurul Yaqin: Kitab Sejarah Islam untuk Dunia Pesantren

Khulashah Nurul Yaqin: Kitab Sejarah Islam untuk Dunia Pesantren
Ilustrasi

SURAU.CO – Dalam khazanah keilmuan Islam, studi sejarah menempati posisi yang sangat penting. Para ulama sejak dulu menyusun karya-karya monumental yang mengabadikan perjalanan dakwah Nabi Muhammad ﷺ dan perkembangan masyarakat Muslim setelahnya. Karena itu, sejumlah ulama merangkum kitab sejarah agar para penuntut ilmu lebih mudah memahami gambaran umum perjalanan peradaban Islam. Salah satu ringkasan terbaik lahir dari tangan Syekh Umar Abdul Jabbar melalui karyanya Khulashah Nurul Yaqin.

Syekh Umar Abdul Jabbar lahir di Makkah sekitar tahun 1320 H/1902 M, meski beberapa riwayat menyebut tahun 1318 H/1900 M. Ia tumbuh dalam lingkungan penuh tradisi keilmuan dan berguru kepada sejumlah ulama besar Nusantara di Tanah Suci. Ia belajar kepada Syekh Nawawi al-Bantani yang saat itu menjabat Imam Besar Masjidil Haram, Syekh Mahfudz at-Tarmasi, dan Syekh Khatib as-Sambasi. Seluruh perjalanan intelektualnya menunjukkan bahwa ia menimba ilmu dari para ulama terbaik yang menguatkan fondasi keilmuannya.

Setelah menuntaskan pendidikannya di Makkah, ia melanjutkan perjalanan ke Yaman, terutama ke San’a. Di negeri itu, ia merancang sistem pendidikan dan meletakkan dasar manhaj pembelajaran di berbagai madrasah. Ia juga merintis banyak lembaga pendidikan di wilayah San’a dan Mukalla. Seluruh aktivitasnya menunjukkan peran besarnya sebagai intelektual sekaligus arsitek pendidikan yang mampu mentransformasi sistem belajar di tempat ia menetap.

Syekh Abdul Jabbar tak hanya bergerak di bidang pendidikan. Ia juga aktif dalam dunia sosial dan politik. Ia pernah memimpin Kementerian Pendidikan Arab Saudi dan berperan menyusun kurikulum ilmu agama, bahasa Arab, dan ilmu sosial. Kepeduliannya yang besar terhadap pendidikan mendorongnya untuk mendirikan Madrasah Az-Zahrah sebagai madrasah perempuan pertama di Saudi.

Perjalanan Dakwah ke Indonesia

Pada tahun 1345 H/1926 M, Syekh Umar Abdul Jabbar memulai perjalanan dakwah ke Indonesia dan menetap selama sepuluh tahun. Selama masa itu, ia mendirikan ratusan madrasah yang menekankan pengajaran Tahfiz Al-Qur’an dan bahasa Arab. Pengalamannya mengelola pendidikan formal di Yaman membuatnya mampu menilai kondisi pendidikan Indonesia pada masa tersebut.

Membangun Etos Kerja Muslim yang Unggul Berdasarkan Kitab Riyadus Shalihin

Ia menilai bahwa para santri kesulitan memahami kitab-kitab pembelajaran karena waktu belajar yang singkat. Dari pengamatan itu, ia kemudian menyusun kitab-kitab yang lebih mudah dipahami oleh pelajar pemula namun tetap memakai bahasa Arab sebagai pengantar. Gagasan itu melahirkan dua karya penting yang hingga kini digunakan di pesantren-pesantren Indonesia: Khulashah Nurul Yaqin untuk bidang sejarah dan Mabadi’ul Fiqhiyah untuk bidang fikih.

Struktur dan Isi Kitab Khulashah Nurul Yaqin

Syekh Umar Abdul Jabbar menyusun Khulashah Nurul Yaqin dalam tiga juz yang ia lengkapi dengan latihan soal untuk membantu para santri bermuraja’ah. Ia merangkum isi Nurul Yaqin fi Sirati Sayyidil Mursalin karya Syekh Khudari Bik secara runtut dan sistematis meskipun dalam bentuk ringkasan.

Pada juz pertama, ia memaparkan perjalanan hidup Nabi sejak sebelum kelahiran. Ia menjelaskan asal-usul kedua orang tua Nabi, masa pengasuhan, serta pendidikan beliau. Ia juga menggambarkan peristiwa penting seperti pernikahan Nabi dengan Khadijah dan kisah ketika Nabi mendamaikan suku Quraisy yang berselisih mengenai pengangkatan Hajar Aswad. Ia menyampaikan seluruh peristiwa secara singkat namun padat sehingga para santri dapat mengikuti alurnya dengan mudah.

Pada juz kedua, Syekh Abdul Jabbar mengurutkan peristiwa dakwah Nabi berdasarkan tahun hijriyah, mulai dari tahun pertama hingga kedua belas. Ia mengulas turunnya wahyu, metode dakwah Rasulullah, serta masuk Islamnya sahabat-sahabat utama seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali. Ia juga menjelaskan peristiwa besar seperti hijrah Nabi ke Thaif, Isra’ Mi’raj, Baiat Aqabah, hijrah ke Madinah, dan islamnya kaum Anshar. Selain itu, ia memaparkan khutbah pertama Nabi di Madinah, pelaksanaan Jumat pertama, dan asal-usul qunut yang kaum Muslimin baca di Madinah.

Pada juz ketiga, Syekh Abdul Jabbar membahas perjalanan dakwah para khalifah setelah wafatnya Rasulullah. Ia memulai dengan masa Abu Bakar ash-Shiddiq, lalu melanjutkan ke masa Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Ia turut mencatat kisah penyerahan kekhalifahan dari Sayyidina Hasan kepada Muawiyah bin Abu Sufyan. Ia menghadirkan gambaran umum berbagai peperangan, ekspansi wilayah Islam, dan tokoh-tokoh penting yang memainkan peran strategis pada masa itu.

Frugal Living Ala Nabi: Menemukan Kebahagiaan Lewat Pintu Qanaah

Manfaat dan Relevansi bagi Santri Pemula

Khulashah Nurul Yaqin merangkum sejarah sejak masa sebelum kenabian hingga periode Khulafaur Rasyidin. Struktur ringkas dan bahasanya yang relatif sederhana membuat kitab ini sangat sesuai untuk santri pemula. Kitab ini membantu pelajar mengenal tokoh-tokoh penting dalam sejarah Islam.  Kitab ini membantu santri memahami peristiwa besar yang masih umat Islam peringati hingga kini.

Meski kitab ini ia susun untuk tingkat Madrasah Ibtidaiyah, tingkat kebahasaannya yang menengah dan cakupan materinya yang luas membuatnya tetap layak dipelajari di tingkat lebih tinggi. Jika dibandingkan Mabadi’ul Fiqhiyah yang memakai bahasa lebih ringan dan penuh kosakata berulang, Khulashah Nurul Yaqin menuntut konsentrasi lebih sehingga membutuhkan bimbingan guru dalam proses pembelajaran.

Dengan bahasa yang ringkas, sistematis, dan mudah diikuti, Syekh Umar Abdul Jabbar berhasil membuka pintu awal bagi para santri untuk memahami sejarah Islam secara runtut. Karya ini menunjukkan bagaimana ia merancang pendidikan yang bermutu bagi pemula.  Dan juga menjaga ketelitian ilmiah dalam setiap penjelasannya. Wallahu a’lam.

 

Menyelaraskan Minimalisme dan Konsep Zuhud: Relevansi Kitab Riyadhus Shalihin di Era Modern

Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement