SURAU.CO. Ta’lim Muta’allim adalah panduan etika mencari ilmu dari Syaikh Az-Zarnuji yang menekankan pentingnya niat yang ikhlas, akhlak mulia, dan menghormati guru, ilmu, serta teman. Etika ini mencakup niat belajar karena Allah, mengamalkan ilmu, memuliakan guru dan ilmu, serta menjaga hubungan baik dengan sesama penuntut ilmu.
Pertama, Etika umum
- Niat ikhlas: Belajar semata-mata karena Allah Swt..
- Menghilangkan kebodohan: Berusaha menghilangkan ketidaktahuan dari diri sendiri dan kemudian mengajarkannya kepada orang lain.
- Lapang dada: Menerima perbedaan pendapat tanpa menghina atau menjelekkan orang lain.
- Mengamalkan ilmu: Ilmu yang tidak diamalkan tidak akan memberikan manfaat, sama seperti pohon tanpa buah.
- Menghormati guru: Menghormati guru adalah sepanjang masa dan tidak akan pernah ada kata ‘mantan murid’ atau ‘mantan guru’.
- Menghormati teman: Bergaul dengan teman yang baik dan saling menasihati dalam kebaikan.
- Memuliakan ilmu dan kitab: Kita menghargai ilmu yang dipelajari dan kitab-kitab yang menjadi sumber ilmu.
Kedua, Etika saat belajar
- Menghadap kiblat: Mengerjakan ibadah dan belajar dengan menghadap kiblat.
- Menjauhi akhlak buruk: Menjauhi perkataan, pandangan, dan perilaku yang buruk.
- Membersihkan hati: Hati yang bersih terpancar di wajah, sementara hati yang dengki membuat wajah muram.
- Giats dan konsisten: Memiliki tekad kuat dan semangat untuk tetap belajar meskipun dalam keadaan lelah.
- Memilih ilmu yang tepat: Mempelajari ilmu yang paling utama seperti ilmu tauhid untuk memperkuat keimanan.
Ketiga, Etika pergaulan
- Memilih teman: Memilih teman yang dapat membantu dalam kebaikan dan bukan sebaliknya.
- Menjaga hubungan: Membangun keharmonisan sosial dengan sesama manusia di lingkungan sekitar.
Filosofi
Kitab Ta’lim Muta’allim (bahasa Arab: تعليم المتعلم) adalah sebuah literatur klasik yang sangat populer di pesantren-pesantren Indonesia, yang secara komprehensif membahas tentang etika (adab) dan metode islami dalam menuntut ilmu. Syekh Burhanuddin al-Zarnuji menulis kitab ini pada abad ke-6 Hijriah. Kitab ini secara umum berfungsi sebagai panduan praktis bagi para penuntut ilmu. Selanjutnya, Kitab ini membantu para penuntut ilmu untuk mencapai keberkahan dan manfaat dari ilmu yang dipelajari. Kitab ini berfokus pada perbaikan akhlak dan sikap selama proses belajar. Melalui kitab ini, penuntut ilmu memperbaiki akhlak dan sikap mereka selama proses belajar.
Isi Kandungan Utama Kitab Ta’lim Muta’allim
Kitab ini memuat beberapa fasal (bab) penting yang mencakup berbagai aspek dalam menuntut ilmu, di antaranya:
- Niat dalam Mencari Ilmu: Pentingnya mengikhlaskan niat semata-mata karena Allah SWT, bukan untuk tujuan duniawi atau mencari popularitas.
- Memilih Ilmu, Guru, dan Teman: Panduan untuk memilih ilmu yang utama (seperti ilmu tauhid), memilih guru yang berakhlak mulia, penyantun, dan sabar, serta memilih teman yang baik untuk saling menasihati dalam kebaikan.
- Mengagungkan Ilmu dan Guru: Kewajiban memuliakan ilmu, guru, dan segala hal yang berkaitan dengannya (seperti kitab atau alat tulis).
- Kesungguhan dan Konsistensi: Pentingnya memiliki semangat, ketabahan, dan kesabaran dalam menghadapi kesulitan selama belajar, serta konsisten dalam melakukannya.
- Enam Syarat Menuntut Ilmu: Seseorang membutuhkan kecerdasan, kemauan yang kuat, dan kesabaran untuk mencapai keberhasilan. Selain itu, ia juga perlu menyiapkan bekal atau biaya yang cukup serta bimbingan dari guru yang kompeten. Semua proses tersebut menuntut adanya waktu yang lama dan konsistensi.
- Mengatur Waktu Belajar: Anjuran untuk memanfaatkan waktu secara efektif dan terus-menerus menyibukkan diri dengan ilmu, dengan mempertimbangkan kesibukan dan kondisi masing-masing pelajar.
- Tawakal: Pentingnya bersikap wara’ (menjaga diri dari hal syubhat) dan bertawakal kepada Allah dalam mencari rezeki selama menuntut ilmu.
Tujuan
Tujuan Ta’lim Muta’allim adalah memberikan panduan etika dan adab dalam menuntut ilmu agar ilmu yang diperoleh berkah, bermanfaat, dan dapat membentuk karakter yang mulia. Panduan ini mencakup adab terhadap guru, ilmu, dan diri sendiri, serta mengajarkan pentingnya niat yang ikhlas karena Allah, bersabar, dan tekun dalam belajar.
- Membentuk karakter mulia: Kitab ini bertujuan menciptakan pribadi yang berakhlak baik dan menjadi teladan di mata Allah dan sesama manusia.
- Memperoleh ilmu yang berkah: Dengan adab yang benar, ilmu yang didapat akan membawa manfaat besar, tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat.
- Meningkatkan ketaatan kepada Allah: Melalui tuntunan etika, pelajar diajak untuk lebih taat kepada perintah-Nya dan menjadikan ilmu sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.
- Menjaga keharmonisan sosial: Etika yang diajarkan juga mencakup sikap hormat kepada guru, orang tua, dan sesama, sehingga dapat menciptakan hubungan sosial yang harmonis.
- Mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat: Dengan mengamalkan etika yang diajarkan, pelajar diharapkan dapat meraih kebahagiaan dan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat.
Kesimpulan
Kesimpulan dari Ta’limul Muta’allim adalah bahwa etika atau adab dalam mencari ilmu lebih utama dari sekadar ilmu itu sendiri. Kitab ini menekankan pentingnya memiliki niat yang tulus, cerdas memilih guru dan teman, bersungguh-sungguh, tawakal, serta menjaga akhlak mulia dalam setiap proses belajar. Penerapan etika ini akan menghasilkan ilmu yang bermanfaat dan mengangkat derajat diri, serta membawa kebahagiaan dunia dan akhirat.
Etika penting dalam mencari ilmu menurut Ta’limul Muta’allim
- Niat yang tulus: Belajar semata-mata karena Allah SWT, bukan untuk tujuan duniawi atau pamer.
- Memilih dengan cerdas: Memilih guru yang tepat, ilmu yang bermanfaat (terutama ilmu tauhid), teman yang baik, dan memiliki ketabahan dalam belajar.
- Menghormati guru dan ilmu: Menunjukkan rasa hormat yang tinggi kepada guru dan segala bentuk ilmu, serta menjauhi akhlak yang buruk.
- Kesungguhan dan ketekunan: Belajar secara terus-menerus dengan semangat yang kuat, konsisten, dan memanfaatkan waktu dengan baik.
- Tawakal: Setelah berusaha keras, serahkan segala hasil kepada Allah SWT, karena rezeki akan dijamin bagi pencari ilmu.
- Akhlak mulia: Menjaga lisan dan perbuatan, serta membersihkan hati dari sifat tercela seperti dengki.
- Menjaga adab: Menghormati waktu dan tempat belajar, serta memelihara kesehatan agar pikiran tetap jernih dan kuat untuk belajar.
(mengutip dari berbagai sumber)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
