SURAU.CO. Adab Murid Terhadap Guru Dalam Kitab Ta’lim Muta’allim. Kitab Ta’lim Muta’allim membahas adab murid terhadap guru. Adab tersebut meliputi hormat lahir dan batin. Seorang murid tidak berjalan di depan guru. Murid tidak duduk di tempat duduk guru. Murid tidak memulai berbicara tanpa izin guru. Adab lain mengharuskan murid mencari keridaan guru. Murid menghindari perbuatan yang menimbulkan kemurkaan guru. Selanjutnya, Murid mematuhi perintah guru selama perintah itu tidak melanggar ajaran agama. Murid menghormati keluarga guru. Murid menunjukkan sikap tawadhu (rendah hati) di hadapan guru.
Adab-adab umum
- Hormat dan takzim: Murid harus memuliakan guru, baik secara lahir maupun batin, dengan penuh hormat.
- Cari keridaan guru: Murid hendaknya berusaha mendapatkan keridaan guru dan menjauhi kemurkaannya, selama perintahnya tidak bertentangan dengan ajaran agama.
- Hormati keluarga guru: Termasuk adab penting adalah menghormati anak, keluarga, dan kerabat guru.
Adab dalam bertindak dan berbicara
- Tidak berjalan di depan guru: Murid tidak boleh berjalan di depan guru. Jika terpaksa harus mendahului, hendaknya membungkuk dan menundukkan pandangan.
- Tidak duduk di tempat guru: Murid dilarang duduk di tempat yang biasa digunakan oleh guru.
- Meminta izin sebelum berbicara: Murid tidak boleh memulai pembicaraan kecuali setelah mendapat izin dari guru.
- Sabar dan perhatian: Murid harus sabar atas teguran dan didikan guru, serta mendengarkan dengan penuh perhatian.
- Menjaga etika saat bertanya: Murid tidak boleh bertanya hal yang membosankan guru atau ketika guru terlihat letih.
Adab saat bertamu
- Tidak mengetuk pintu dengan keras: Sebaiknya tidak mengetuk pintu, melainkan bersabar hingga guru keluar sendiri, terutama jika hanya untuk menyapa.
- Menjaga sikap: Saat bertamu, murid harus menjaga perilaku, tidak berbicara terlalu banyak atau menyinggung, dan menjawab secukupnya.
Filosofi
Kitab Ta’lim Muta’allim mengajarkan filosofi adab murid terhadap guru. Filosofi ini menekankan penghormatan dan kerendahan hati. Sikap tersebut berfungsi sebagai kunci untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Murid harus memuliakan guru secara lahir dan batin. Seorang pelajar tidak boleh membantah perkataan gurunya. Murid wajib menjaga etika saat berjalan di depan guru. Mereka juga perlu menjaga etika saat berbicara. Siswa mesti bersikap sabar atas segala teguran guru. Filosofi ini menegaskan bahwa adab adalah pintu utama. Adab membuka jalan bagi seseorang untuk menggapai keberkahan ilmu.
Contoh adab dan filosofinya:
- Memuliakan guru seutuhnya: Filosofinya adalah guru adalah pewaris ilmu para nabi, sehingga penghormatan lahir (fisik) dan batin (hati, pikiran) adalah syarat utama untuk menerima ilmu.
- Tidak berjalan di depan guru: Menjaga wibawa dan kehormatan guru, serta menghindari ketidaknyamanan atau kesan sombong.
- Tidak duduk di tempat guru: Menunjukkan kerendahan hati dan menjaga kehormatan guru. Duduk di tempat yang biasa diduduki guru tanpa izin dianggap tidak sopan dan bisa menghalangi manfaat ilmu.
- Tidak memulai bicara kecuali dengan izin: Menunjukkan takzim (penghormatan) dan kerendahan hati, sekaligus mencegah akhlak tercela seperti sombong dan tidak sopan.
- Sabar menerima teguran: Sabar atas nasihat atau didikan guru yang mungkin keras adalah bentuk kasih sayang guru yang ingin muridnya menjadi lebih baik. Dalam kesabaran itu, ilmu akan tertanam lebih dalam.
- Tidak menyebut nama guru secara langsung: Menjaga adab dalam tradisi ulama, dengan menggunakan panggilan yang lebih hormat seperti “ustadz” atau “guru kami”.
- Mendoakan guru: Menunjukkan cinta dan terima kasih atas ilmu yang diberikan, baik saat guru hadir maupun tidak.
Tujuan
Kitab Ta’lim Muta’allim menjelaskan tujuan adab murid terhadap guru. Murid menjalankan adab tersebut agar memperoleh ilmu yang bermanfaat. Murid juga berharap mendapatkan ilmu yang berkah dengan menerapkan adab. Menghormati guru sama dengan menghormati ilmu itu sendiri. Adab yang baik menjadi kunci utama bagi murid. Melalui adab yang baik, murid dapat meraih kesuksesan di dunia. Adab yang baik juga membantu murid mencapai kesuksesan di akhirat. Murid yang beradab baik akan mendapat ridha dari Allah. Ridha dari gurunya juga akan menyertai murid tersebut. Setiap murid mengupayakan adab terbaik demi masa depan mereka.
Tujuan utama adab murid terhadap guru:
- Memperoleh ilmu yang bermanfaat dan berkah: Penghormatan terhadap guru dianggap sebagai syarat mutlak agar ilmu yang dipelajari dapat terserap dengan baik dan membawa keberkahan.
- Mendapat ridha guru dan Allah: Dengan memiliki adab yang baik, murid diharapkan dapat meraih ridha dari gurunya dan secara tidak langsung juga ridha dari Allah SWT.
- Membentuk karakter dan kepribadian yang mulia: Menjaga adab mengajarkan kerendahan hati, kesabaran, dan sopan santun, yang semuanya merupakan bagian penting dari pembentukan karakter.
- Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif: Adab yang baik dari murid akan menciptakan suasana belajar yang nyaman, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif.
Contoh adab yang diajarkan:
- Tidak berjalan di depan guru: Ini adalah salah satu bentuk penghormatan yang paling mendasar.
- Duduk dengan sopan: Duduk dengan posisi rendah diri, tenang, dan khusyuk di hadapan guru.
- Tidak menyela pembicaraan guru: Menunggu giliran untuk berbicara dan tidak memotong ucapan guru.
- Menjaga waktu dan kesibukan guru: Tidak bertanya ketika guru terlihat lelah atau bosan, dan tidak mengganggu guru di luar waktu belajar tanpa izin.
- Menghormati keluarga dan lingkungan guru: Menghormati anak-anak guru dan hal-hal lain yang berkaitan dengan beliau.
- Berdoa untuk guru: Mendoakan kebaikan bagi guru, baik saat guru ada maupun tidak.
Kesimpulan, Seorang murid menghormati guru dengan sepenuh hati. Murid-murid menjaga sopan santun di hadapan pendidik mereka. Mereka meneladani akhlak mulia guru sebagai bagian dari proses belajar. Adab memberi kunci utama bagi keberkahan ilmu. Hal ini mencakup tindakan tidak berjalan di depan guru. Murid meminta izin sebelum berbicara atau bertanya. Siswa berusaha mendapatkan rida guru. Mereka mematuhi perintah guru (selama tidak maksiat) untuk menghormati mereka. Murid-murid juga menjaga hubungan baik dengan keluarga guru. Kitab Ta’lim Muta’allim menjelaskan pentingnya adab ini. (mengutip dari berbagai sumber)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
