SURAU.CO. Kita tidak boleh putus asa dari rahmat Allah. Allah akan mengampuni semua dosa bagi mereka yang bertobat. Allah mengampuni dosa meskipun dosa tersebut banyak. Larangan ini tertuang dalam Al-Qur’an. Allah menekankan bahwa Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Kita diperintahkan untuk terus berusaha saat menghadapi kesulitan hidup. Kita diperintahkan untuk terus berdoa saat menghadapi kesulitan hidup. Allah akan memberikan jalan keluar bagi hamba-Nya. Hamba-Nya bersandar dan yakin kepada-Nya. Kita harus bersandar dan yakin kepada Allah.
Islam melarang umatnya berputus asa dari rahmat Allah. Larangan ini didasarkan pada firman Allah dalam QS. Az-Zumar ayat 53. Ayat tersebut menekankan sifat Allah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Allah selalu membuka pintu taubat bagi hamba-Nya. Pintu taubat itu terbuka selama sakaratul maut belum datang. Seorang Muslim tidak boleh menyerah saat menghadapi kegagalan. Seorang Muslim juga tidak boleh menyerah saat berhadapan dengan dosa. Umat Muslim harus terus berharap kepada rahmat Allah. Mereka harus kembali kepada Allah melalui taubat. Umat Muslim harus berserah diri sepenuhnya kepada-Nya.
Landasan dalam Al-Qur’an dan Hadis
- Surah Az-Zumar ayat 53: “Katakanlah, ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sungguh, Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.'”
- Tafsir: Allah menekankan dalam ayat ini bahwa seberat apapun dosa yang dilakukan, Dia akan selalu mengampuni pelakunya selama mereka bertobat dan kembali kepada-Nya.
- Surah Yusuf ayat 87: “Pergilah, anak-anakku, dan carilah Yusuf dan saudaranya, dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah, kecuali orang-orang yang kafir.”
- Hadis Riwayat Tirmidzi: “Sesungguhnya Allah menerima tobat seorang hamba, selama [ruh] belum sampai di tenggorokan.”
Cara menghadapi kesulitan dan keputusasaan
- Terus bertobat: Jika terlanjur berbuat dosa, bersegeralah bertobat dan mohon ampunan kepada Allah.
- Berusaha dan berdoa: Dalam menghadapi masalah, teruslah berusaha mencari jalan keluar sambil berdoa dan berserah diri kepada Allah (tawakal).
- Yakin pada kemudahan: Percayalah bahwa setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Berpikir positif dan yakinlah Allah akan membantu menyelesaikan masalah.
- Perbanyak rasa syukur: Syukuri apa yang dimiliki agar hati merasa bahagia dan tenang. Rasa syukur dapat menambah nikmat kehidupan.
Makna dan hikmah
- Jalan menuju keselamatan: Larangan ini merupakan pilar keimanan dan jalan keselamatan bagi seorang Muslim untuk tetap tegar dalam menghadapi ujian kehidupan.
- Menghargai sifat Allah: Allah yang Maha Pengasih dan Maha Pengampun mendorong hamba-Nya untuk terus kembali kepada-Nya, tidak peduli seberapa banyak dosa yang telah diperbuat.
- Menghadapi masalah dengan optimisme: Sikap tidak putus asa dapat mendorong seseorang untuk terus mencari solusi dan ikhtiar, sambil berserah diri sepenuhnya kepada Allah (tawakal).
Cara menguatkan diri agar tidak putus asa
- Perbanyak ibadah dan doa: Merupakan cara untuk berkomunikasi langsung dengan Allah dan meminta pertolongan-Nya untuk meringankan beban masalah.
- Ingat luasnya ampunan Allah: Keyakinan bahwa Allah Maha Pengampun akan membuat hati lebih tenang dan tidak larut dalam penyesalan karena dosa.
- Berproses dan memperbaiki diri: Larangan berputus asa bukan berarti berhenti memperbaiki diri, tetapi justru menjadi motivasi untuk terus berusaha menjadi lebih baik dengan bertobat dan berserah diri setelahnya.
Filosofi
Filosofi “jangan putus asa dari rahmat Allah” mengajarkan umat Islam untuk selalu memelihara harapan. Keyakinan ini menggarisbawahi bahwa harapan kepada Allah tidak boleh padam. Ajaran ini berlaku seberat apapun kesulitan atau dosa yang dihadapi seseorang. Umat Islam meyakini bahwa kasih sayang Allah jauh lebih luas dari segala sesuatu. Filosofi ini didasari keyakinan mendalam akan sifat-sifat Allah. Setiap Muslim percaya bahwa Allah memiliki sifat Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Allah selalu membuka pintu ampunan-Nya bagi hamba-hamba-Nya. Pintu ampunan tersebut terbuka lebar bagi siapa saja tanpa terkecuali. Orang yang berdosa harus mau bertobat dan kembali kepada jalan yang benar. Keyakinan teguh ini berfungsi sebagai pilar keimanan yang kuat dalam Islam.
Inti filosofi jangan putus asa:
- Kekuatan berharap kepada Allah: Menjadikan Allah satu-satunya tempat untuk berharap saat segala sesuatu tidak sesuai harapan.
- Ketaatan pada kasih sayang Allah: Mengimani bahwa rahmat dan ampunan Allah lebih besar dari dosa apapun yang pernah diperbuat, seperti yang dijelaskan dalam QS. Az-Zumar ayat 53.
- Perintah untuk bertaubat: Menyeru agar hamba-Nya tidak berputus asa dari rahmat-Nya, melainkan bersegera bertaubat dan mendekatkan diri kepada-Nya, karena Allah Maha Menerima taubat.
- Motivasi untuk terus berusaha: Kita memandang sikap putus asa sebagai bentuk kelemahan iman dan tidak percaya pada kekuatan Allah, sehingga kita harus menghindarinya.
- Tawakal dan optimisme: Menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah berusaha sekuat tenaga (tawakal) adalah sikap yang tidak boleh mengarah pada kepasrahan total tanpa harapan.
- Rahmat Allah itu luas: Rahmat Allah meliputi segala aspek kehidupan, termasuk ampunan dosa, pertolongan saat kesulitan, dan karunia lainnya.
Cara menguatkan diri:
- Menghubungkan diri dengan Allah: Dekatkan diri dengan Allah melalui ibadah seperti salat, berdoa, dan membaca Al-Qur’an untuk meraih rahmat-Nya.
- Memahami kesabaran: Menerima dan bersabar dalam menghadapi musibah adalah bagian dari keimanan dan merupakan kewajiban seorang mukmin.
- Fokus pada masa depan: Melepaskan beban masa lalu dan fokus pada masa depan yang lebih baik, dengan tetap bekerja dan berkarya, karena Allah akan menunjukkan hasil kerja kita.
Tujuan
Kita menjaga keimanan dan ketenangan jiwa agar tidak putus asa dari rahmat Allah. Kita menumbuhkan sikap optimisme dan tawakal (berserah diri) kepada Allah SWT. Seseorang harus berserah diri kepada Allah SWT baik dalam menghadapi kesulitan maupun dosa. Dengan tidak berputus asa, seseorang mendapatkan pahala. Allah menghapus dosa-dosa seseorang yang tidak berputus asa. Sikap tidak berputus asa mendekatkan diri seseorang kepada pertolongan Allah. Umat Muslim memelihara harapan mereka pada rahmat Allah secara berkelanjutan. Optimisme membantu seseorang melewati masa-masa sulit. Tawakal menjadi kunci utama dalam menghadapi setiap cobaan hidup. Seseorang menunjukkan keimanannya yang kuat melalui sikap tidak putus asa.
- Menjaga keimanan: Jangan putus asa, karena sikap tersebut adalah gerbang menuju kelemahan iman dan kekufuran nikmat.
- Mendapatkan ketenangan: Menyerahkan urusan kepada Allah setelah berusaha maksimal akan melepaskan beban dan memberikan ketenangan jiwa.
- Memperoleh pahala: Allah menghapus dosa seseorang dan memberinya pahala setara dengan perjuangannya ketika ia sabar menghadapi musibah.
- Mendekatkan pertolongan Allah: Pertolongan Allah akan semakin dekat bagi mereka yang bersabar dan tidak putus asa.
- Menumbuhkan optimisme: Meyakini bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, karena Allah Maha Pengasih dan Penyayang.
- Memperbaiki diri: Larangan putus asa adalah ajakan untuk terus bertobat dan memperbaiki diri, karena pintu ampunan Allah selalu terbuka lebar bagi yang benar-benar menyesal.
Kesimpulan
Kesimpulan, Setiap Muslim wajib beriman dan tidak putus asa dari rahmat Allah. Seorang Muslim harus senantiasa memiliki harapan akan ampunan dan pertolongan Allah SWT. Allah SWT memiliki sifat Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada hamba-Nya. Allah SWT senantiasa membuka pintu tobat bagi orang-orang yang mau kembali kepada-Nya. Selanjutnya, Seseorang mendasari sikap optimis ini pada keyakinan mendalam akan sifat-sifat Allah. Penyesalan tulus atas dosa membuka jalan menuju ampunan Ilahi. Seorang hamba memerlukan tekad kuat untuk kembali kepada jalan yang benar. Allah SWT tidak menganggap satu dosa pun terlalu besar untuk diampuni jika hamba-Nya bertobat. Allah menjanjikan pertolongan-Nya dekat bagi orang-orang yang bersabar. Keyakinan teguh ini mendorong umat Islam untuk terus berharap dan berusaha di jalan kebaikan. (mengutip dari berbagai sumber)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
