SURAU.CO-Syekh Ibnu ‘Athaillah as-Sakandari dalam Al-Hikam mengatakan:
“Jikalau kita ingin dibukakan pintu harapan, maka perhatikanlah karunia Allah Swt. kepada kita. Jikalau kita ingin dibukakan pintu rasa takut, maka perhatikanlah sesuatu yang kita persembahkan untuk-Nya.”
Syarat Terbukanya Pintu Raja’ dan Khauf
Jikalau kita ingin dibukakan pintu raja’ (rasa harap kepada Allah Swt.), maka perhatikanlah semua karunia-Nya yang telah Dia berikan kepada kita. Bukankah Dia telah memberikan kita makanan dan minuman? Sehingga, kita tidak kelaparan. Bukankah Dia telah memberikan kita pakaian? Sehingga, kita tidak bertelanjang dan kedinginan.
Perhatikanlah, Dia menempatkan kita di muka bumi ini sehingga kita bisa hidup tenang, tenteram, dan menikmati semua anugerah-Nya. Jikalau kita berharap kepada-Nya, maka tidak ada yang mustahil dalam harapan kita. Jikalau kita mengharapkan kenikmatan yang lebih baik lagi dan abadi, maka tempatnya adalah surga. Berharaplah kepada-Nya, dan jangan pernah berhenti berdoa, niscaya kita akan mendapatkan sesuatu yang kita inginkan.
Sementara itu, jikalau kita ingin dibukakan pintu khauf (rasa takut kepada-Nya), maka perhatikanlah sesuatu yang telah kita persembahkan kepada-Nya. Apakah amalan yang kita lakukan selama ini sudah maksimal atau masih dipenuhi kekurangan? Tatkala Dia memerintahkan kita untuk mengerjakan shalat, apakah kita mengerjakannya dengan baik dan penuh keikhlasan? Ketika kita diperintahkan untuk tidak dengki dan dendam, apakah kita telah menjalankannya atau tidak? Perhatikanlah posisi kita dari semua perintah dan larangan-Nya.
Kita telah menikmati semua nikmat Allah Swt., kemudian kita bermaksiat kepada-Nya, apakah kita tidak takut dengan siksaan-Nya, azab-Nya, dan neraka-Nya? Kembalilah kepada-Nya dan bertaubatlah dengan sebenar-benarnya.
Ketidaktahuan Hamba Tentang yang Bermanfaat Baginya
Syekh Ibnu ‘Athaillah menegaskan:
“Barangkali, Allah Swt. memberi faedah kepada kita di malam kesempitan, yang tidak kita dapatkan di tengah cahaya siang kelapangan. Kita tidak dapat mengetahui secara pasti sesuatu yang lebih bermanfaat bagi kita.”
Ketika kita berada di dalam kesempitan, maka jangan bersedih dan mengeluh. Sebab, bisa jadi, kita mendapatkan hikmah besar di baliknya, yang mungkin tidak akan pernah kita dapatkan ketika lapang.
Ketika kita sengsara, maka rasa harap kita kepada Allah Swt. sangat besar manfaatnya. Semua rasa sombong yang ada di dalam hati kita akan hancur. Semua rasa egois yang tertanam di dalam dada kita akan lenyap. Hati kita akan dipenuhi oleh rasa takut terhadap azab-Nya dan rasa hina di hadapan-Nya.
Ini berbeda halnya ketika kita diberikan kelapangan. Kita akan merasa senang karena memiliki harta, kebahagiaan, dan kesenangan. Bahkan, kita mungkin berharap ingin mendapatkan lebih banyak lagi. Jikalau tidak hati-hati, bisa jadi kita akan terjerumus ke dalam lembah kekufuran, yaitu kufur nikmat dengan tidak pernah mensyukurinya.
Allah Lebih Mengetahui yang Terbaik bagi Hamba-Nya
Oleh karena itu, Allah Swt. lebih mengetahui sesuatu yang lebih baik bagi kita. Mungkin kita menyangka bahwa jikalau kita kaya dan terus hidup makmur, maka itu tentu lebih baik bagi kita. Namun, Dia berpendapat lain, jikalau kita sengsara dan hidup serba seadanya, maka itu lebih baik bagi kita.
Cobalah kita perhatikan kehidupan di sekeliling kita. Berapa banyak orang kaya yang tidak mampu bersyukur dan menjalankan perintah Sang Khaliq? Dulu, ketika masih miskin, ia rajin ke masjid dan tidak pernah lalai menjalankan perintah-Nya. Namun, ketika kekayaan menghampirinya, ia lalai dan larut dalam lautan materi. Memang, tidak semua orang seperti itu, namun sebagian besar dari mereka masuk ke dalam kategori ini.
Barangkali, sesuatu yang kita benci adalah baik di hadapan Allah Swt. Dan, barangkali sesuatu yang kita cintai adalah buruk dalam pandangan-Nya. Berusahalah dengan sebaik-baiknya, dan serahkan hasilnya kepada Penguasa kita. Semua yang Allah Swt. takdirkan adalah yang terbaik bagi kita.(St.Diyar)
Referensi : Atha’illah as-Sakandari, Kitab Al-Hikam (penerjemah : D.A. Pakih Sati)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
