SURAU.CO – Musim durian selalu menjadi momen yang dinantikan oleh banyak orang. Di berbagai daerah, terutama di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, hadirnya durian seakan menghadirkan suasana khas: jalanan yang dipenuhi pedagang, aroma tajam yang menyengat tapi menenangkan penikmatnya, hingga keramaian orang-orang yang berburu durian terbaik.
Ia bukan sekadar buah musiman—tetapi bagian dari budaya, ekonomi, dan bahkan pelajaran hidup bagi siapa pun yang mau mengambil hikmah.
Nikmat Musim Durian dan Syukur kepada Allah
Setiap musim yang datang adalah tanda kekuasaan Allah dalam mengatur rezeki bagi makhluk-Nya. Musim durian adalah waktu ketika Allah membuka pintu keberkahan bagi banyak orang:
• Petani mendapatkan hasil dari kerja keras selama satu tahun penuh.
• Pedagang memperoleh penghasilan tambahan.
• Penikmat durian bisa menikmati rasa yang khas dan unik.
Allah berfirman:
> “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman)
Durian adalah rezeki musiman yang mengajarkan kita tentang syukur. Bahwa ada masa panen dan ada masa menunggu, ada masa berlimpah dan ada masa bersabar.
Musim Durian sebagai Penggerak Ekonomi
Kita sering lupa bahwa hadirnya satu musim buah bisa menggerakkan roda ekonomi masyarakat. Sejak durian jatuh dari pohon hingga masuk ke meja pembeli, ada begitu banyak tangan yang terlibat:
• Petani dan pemilik kebun
• Pengangkut dan pengepul
• Pedagang di pinggir jalan
• Penjual online hingga kurir yang mengantarkan
Semua bekerja dalam satu sistem yang saling menguntungkan. Ini mengajarkan bahwa rizki itu bukan hanya soal angka, tetapi soal saling membutuhkan dan saling menghidupkan.
Filosofi dari Sebuah Durian
Durian memiliki karakter unik yang penuh pelajaran:
a. Luar berduri, dalam lembut
Mirip manusia—ada yang tampak keras di luar, tapi memiliki hati lembut di dalam. Jangan menilai seseorang dari penampilan luarnya.
b. Jatuh pada waktunya
Apa pun yang sudah ditetapkan Allah akan datang pada saat yang paling tepat. Begitu juga rezeki, jodoh, dan takdir kita.
c. Tidak semua durian sama rasanya
Ada yang manis, pahit sedikit, legit, atau berair. Demikian juga hidup—Allah memberikan rasa yang berbeda-beda di setiap fase kita, agar kita pandai bersabar dan bersyukur.
Adab Menikmati Durian
Sebagai seorang muslim, semua nikmat yang kita ambil harus dihiasi adab:
• Jangan berlebihan
Durian memang nikmat, tapi ia tidak boleh mengalahkan kesehatan dan akhlak. Makanlah secukupnya.
• Tidak membuang-buang makanan
Kupas dengan baik, ambil isi buahnya, dan manfaatkan kulitnya jika bisa.
• Jaga kebersihan lingkungan
Musim durian sering meninggalkan sampah. Seorang mukmin selalu menjaga bumi seperti amanah.
Kebersamaan yang Dihadirkan Durian
Menikmati durian sering kali menjadi momen kumpul keluarga dan sahabat.
Mereka membuka satu buah, membagikannya, dan menikmatinya bersama. Inilah keberkahan lain: durian menjadi sebab hadirnya tawa, cerita, dan kehangatan dalam rumah.
Kadang, kenangan tentang durian lebih berharga daripada jenis duriannya.
Musim Hanya Sementara—Begitu Juga Hidup
Musim durian mengajarkan bahwa:
• Setiap kenikmatan ada waktunya.
• Setiap kesenangan ada akhirnya.
• Setiap manusia menjalani “musim” dalam hidupnya—musim kuat, musim lemah, musim sukses, musim diuji.
Keimanan mengajarkan kita untuk menikmati musim dengan syukur, dan menjalani masa tanpa musim dengan sabar. Sebab hidup ini tidak selalu berbuah, tapi selalu memberi hikmah.
Penutup
Musim durian bukan sekadar hadirnya buah dengan rasa yang luar biasa, tapi juga hadirnya pelajaran tentang kehidupan, rezeki, kebersyukuran, dan kesederhanaan.
Di balik aroma yang khas dan rasa yang memanjakan, Allah mengajarkan bahwa segala sesuatu—termasuk buah musiman—adalah tanda kasih sayang dan kebesaran-Nya.
Semoga setiap durian yang kita makan bukan hanya memberikan rasa, tetapi juga memberikan makna. Semoga Allah memberkahi musim durian tahun ini dan menjadikannya ladang kebaikan bagi semu. (Tengku Iskandar, M,Pd – Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
