Berita Nasional
Beranda » Berita » Banjir Peminat, Kemenag Tambah Madrasah Aliyah Unggulan

Banjir Peminat, Kemenag Tambah Madrasah Aliyah Unggulan

madrasah Aliyah
Saat ini Kementerian Agama tengah memproses transformasi delapan madrasah menjadi Madrasah Aliyah Kejuruan Negeri (MAKN). ( Foto dok MAN 2 Bantul)

SURAU.CO. Saat ini Kementerian Agama tengah memproses transformasi delapan madrasah menjadi Madrasah Aliyah Kejuruan Negeri (MAKN). Madrasah-madrasah tersebut prosesnya kini sudah masuk tahap presentasi kesiapan. Adapun delapan madrasah yang sedang dalm prose itu adalah adalah MAN 2 Bantul (DIY) dan MAN 1 Aceh Utara. Kemudian ada MAN 2 Batang Hari, MAN 6 Tasikmalaya, MAN 7 Tasikmalaya, MAN 3 Bojonegoro, MAN Pangandaran, dan MAN 3 Madiun.

Menurut Kasubdit Vokasi dan Inklusi, Anis Masykur, adanya proses ini penting karena merupakan tekad yang kuat untuk memajukan madrasah. MAKN adalah salah satu madrasah unggul yang akan mendapatkan fasilitas khusus dari Kemenag. “Sama seperti Insan Cendekia, status MAKN adalah simbol kepercayaan negara bahwa madrasah memiliki potensi besar. Tiga kategori madrasah unggul kita adalah MAN Insan Cendekia, MAPK, dan MAKN,” jelasnya. dalam Forum Penguatan Vokasi Madrasah di Surabaya akhir November 2025.

Madrasah yang Kompetitif

Dalam Presentasi kesiapan transformasi ke MAKN, Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati memaparkan strategi komprehensif. Strategi itu mencakup transformasi kurikulum vokasi, penguatan guru produktif dan pemenuhan sarpras industri. Selain itu model kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Nur juga juga menekankan pentingnya kesiapan mental kelembagaan agar madrasah mampu beradaptasi dengan standar baru sebagai MAKN. “Atas kepercayaan ini, kami menyampaikan strategi bersama delapan madrasah yang siap melangkah menuju MAKN. Kami sudah mantab menuju MAKN, dan siap berkolaborasi dalam membangun ekosistem vokasi madrasah yang kokoh, kompetitif, dan inovatif,” ujarnya.

Nur Hasanah juga menambahkan bahwa transformasi bukan hanya reformasi administrasi, tetapi perubahan budaya mutu secara menyeluruh. Madrasah, menurutnya, harus mampu mengadopsi pola kerja industri—efisiensi, ketepatan, kompetensi, serta pembelajaran berbasis project dan praktik kerja. Menurutnya seluruh madrasah prospektif memiliki karakteristik, kekuatan, serta tantangan masing-masing. Namun semuanya memiliki kesamaan visi yaitu menghadirkan madrasah vokasi yang berdaya saing nasional dan mendukung penguatan ekonomi umat melalui pendidikan kejuruan berbasis industri.

Forum ini menghadirkan Kasubdit Vokasi dan Inklusi Anis Masykur, Kasubtim Luky Herwati, serta staf Direktorat KSKK Madrasah Hasani Asro. Selain calon MAKN, hadir pula 11 madrasah yang dipersiapkan menggelar du aprogram reguler dan kejuruan yang telah diseleksi sesuai ketersediaan lahan, serta madrasah yang dipersiapkan menggelar program reguler dan keagamaan.

Menyelaraskan Minimalisme dan Konsep Zuhud: Relevansi Kitab Riyadhus Shalihin di Era Modern

Tiga Kategori madrasah .

Di Indonesia ada tiga kategori utama madrasah unggulan. Pertama adalah Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia. Kedua MAN Program Keagamaan (MAN PK) (keagamaan), dan ketiga Madrasah Aliyah Kejuruan Negeri (MAKN). Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) berfokus pada akademik, dengan penekanan pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Ciri khas dari madrasah ini adalah berasrama. Tujuannya adalah menciptakan sumber daya manusia berkualitas tinggi di bidang keimanan dan ketaqwaan, serta kompetitif dalam berbagai mata pelajaran dan olimpiade sains, olahraga, atau robotik.

Kedua adalah Madrasah Aliyah Program Keagamaan (MAN PK). Fokus dari madrasah program keagamaan ini adalah bidang studi agama dan pendalaman bahasa asing. Kekhasan madrasah model ini adalah berfokus pada peminatan keagamaan, dengan program pendalaman materi keagamaan dan penguasaan bahasa Arab dan Inggris yang kuat. Ketiga, Madrasah Aliyah Kejuruan Negeri atau MAKN. Fokus pengajarannya pada keterampilan vokasi atau kejuruan. Ciri MAKN terletak dalam penyelenggaraan pendidikan yang mengarah pada keterampilan praktis sesuai dengan bidang kejuruan tertentu, seperti pemrograman, desain, atau agrobisnis, agar lulusannya mandiri dan siap bekerja di dunia usaha maupun industri.

Forum ini menjadi momentum penting bagi madrasah-madrasah calon MAKN untuk menyatukan strategi, memperkuat
koordinasi, serta menunjukkan keseriusan kepada Kemenag RI bahwa mereka siap menjadi bagian dari jaringan madrasah unggul nasional.

Berdasarkan data, tahun 2025 Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan jumlah siswa SMP/MTS yang mendaftar ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Unggulan sudah menembus angka 20 ribu orang, kendati pendaftaran calon peserta didik baru masih dibuka hingga 15 Februari 2025. Jumlah pendaftar madrasah unggulan yang terdiri dari tiga kategori pada tahun 2025 adalah sebanyak 39.012 siswa, yang terdiri dari 27.517 peserta seleksi MAN IC (Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia), 4.689 peserta seleksi MAN PK (Madrasah Aliyah Negeri Program Keagamaan), dan 733 pendaftar MAKN (Madrasah Aliyah Negeri Kejuruan).

 

Strategi Membangun Masyarakat Madani Melalui Nilai-Nilai Hadis yang Autentik


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement