Khazanah
Beranda » Berita » Kemewahan Al-Mushaf al-Azraq Manuskrip Al Qur’an Tertua di Afrika nan Mewah

Kemewahan Al-Mushaf al-Azraq Manuskrip Al Qur’an Tertua di Afrika nan Mewah

Mushaf al Quran
The Blue Qur'an atau Al-Mushaf al-Azraq adalah harta karun tak ternilai. Manuskrip kuno Islam ini memancarkan kemewahan unik ( foto wikipedia)

Surau.CO. The Blue Qur’an atau Al-Mushaf al-Azraq adalah harta karun tak ternilai. Manuskrip kuno Islam ini memancarkan kemewahan unik.  merupakan mahakarya seni kaligrafi dan produksi mewah. Manuskrip ini berasal dari periode Abad Pertengahan Islam. Para sejarawan meyakini ini adalah salah satu Manuskrip Al-Qur’an Kuno Tertua.  Usianya diperkirakan berasal dari akhir abad ke-9 hingga pertengahan abad ke-10 Masehi. Manuskrip langka ini melambangkan puncak kekuasaan dan kesalehan Islam awal.

Banyak yang mengganggap mushaf Al Azraq sebagai salah satu manuskrip Islam paling mewah yang pernah dibuat. Penggunaan warna biru nila yang unik pada perkamen, yang sangat tidak biasa untuk naskah Al-Qur’an. Karena bentuk tulisannya yang  indah yang ini menjadikannya karya seni yang luar biasa, selain penggunaan warna biru nila yang unik pada perkamen, yang sangat tidak biasa untuk naskah Al-Qur’an.

Perdebatan Asal Usul

Asal-usul pasti dari The Blue Qur’an masih menjadi perdebatan hangat. Sejarawan dan sarjana aktif membahasnya. Namun, teori paling populer dan diterima luas menunjuk pada wilayah Afrika Utara, khususnya kota Kairouan, Tunisia.  Hal ini Sebagian besar manuskrip yang tersisa kini tersimpan di Museum Nasional Seni Islam Raqqada. Selain itu gaya penulisan dan produksinya selaras dengan tradisi seni Fatimiyah. Produksi seperti ini lazim di Afrika Utara kala itu.

Sedangkan terori kedua menyebut bagwa  asal susl Al Quran ini dari bani Umayyah, Spanyol.  Sejumlah sarjana juga mengaitkan asal-usulnya dengan Spanyol Umayyah dan menyebut Cordoba sebagai tempat asalnya.  hal itu karena para peneliti  melihat kemiripan gaya kaligrafi dengan mosaik emas di Masjid Agung Cordoba.

Catatan ketiga adalah bukti dokumentasi Kairouan. Dalam xatatan historis paling awal memberi petunjuk kuat bahwa mushaf Al Quran Al Azraq ini dari perpustakaan Masjid Agung Kairouan tahun 1294 M . Catatan itu menjelaskan Al-Qur’an ada tujuh jilid. Ia tertulis pada perkamen biru-hitam dengan aksara Kufi emas yang ada di dalamnya. Maka banyak yang menyebut manuskrip Al Quran ini adalah pesanan seorang pelindung elit Khalifah Fatimiyah.

Buah dari Kesabaran: Ketika Ujian Menjadi Jalan Menuju Kedewasaan

Mewah

Keunikan The Blue Qur’an terletak pada kemewahan estetiknya. Rancangan dari mauhfal ini seperti sengaja untuk melampaui standar kemewahan era itu. Bahan baku dan teknik produksinya jelas sangat rumit dan berkualitas tinggi. Bahannya di atas vellum atau kulit berkualitas tinggi.  Perkamen ini diwarnai dengan biru nila yang pekat dan kaya. Pewarnaan ini menciptakan latar belakang seperti langit malam. Sedangkan teks berbahan emas murni dengan perekat khusus. . Garis bawahnya menggunakan tinta hitam atau cokelat. Hal ini kontras tulisan emas yang berkilauan ini spektakuler. Ia melawan latar belakang biru tua secara dramatis.

Manuskrip Al Quran kuno ini mengunakan jenis huruf Kufi . Sekedar infor,asi huruf  kufi adalah bentuk awal dari kaligrafi Arab. Aksara Kufi masa itu memerlukan pembacaan ahli karena minimnya tanda diakritik atau indikator vokal. kaligrafernya menuliskannya dalam format lonjong (horizontal) yang merupakan ciri khas manuskrip dari dunia Islam Barat. Adapun skema warna biru dan emasnya sangat unik adalah pengaruh naskah kuno kekaisaran Bizantium. Seperti diketahui Bizantium menggunakan perkamen ungu dengan tulisan emas atau perak.

Mahakarya

The Blue Qur’an sayangnya tidak lagi utuh lagi. Perkiraan naskah aslinya terdiri dari sekitar 600 folio (halaman). Halaman-halaman yang berharga kemudian menyebar yang membuatnya tidak utuh lagi. Penyebaran tersebut terjadi selama masa Kesultanan Ottoman. Kini yang ada hanya sekitar 124 folio tersebar di 50 koleksi. Al Quran Al Azraq ini telah menjadi koleksi publik dan pribadi di berbagai penjuru dunia. Halaman-halamannya Anda dapat temukan di museum ternama. seperti Museum Seni Metropolitan (New York) dan Museum Louvre Abu Dhabi.

Penelitian modern terus mengungkap rahasia manuskrip ini. Pencitraan multispektral canggih menemukan teks tersembunyi di bawah koreksi daun emas. Hal ini menggarisbawahi masih banyak mister dalam mushaf tersebut.  Sekali lagi The Blue Qur’an adalah simbol abadi perpaduan seni, spiritualitas, dan kekuasaan. Mushaf ini  merupakan salah satu peninggalan terpenting Afrika Utara

Akar Yang Merintih, Daun Yang Merangas: Sebuah Risalah Rindu

Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.