SURAU.CO. Menanam pohon memiliki keutamaan besar dalam Islam, yaitu menjadi sedekah jariyah yang pahalanya terus mengalir bahkan setelah penanam meninggal. Hadis mendasarkan keutamaan menanam pohon. Setiap hasil tanaman akan menjadi sedekah bagi penanamnya. Manusia memakan hasil tanaman itu. Hewan memakan hasil tanaman itu. Burung memakan hasil tanaman itu. Pahala menanam pohon terus bertambah. Pohon itu memberikan manfaat terus-menerus. Kami menganggap menanam pohon sebagai perintah dan anjuran agama. Anda dapat menjadikan kegiatan ini sebagai investasi akhirat. Umat Muslim memanfaatkan alam sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Pahala dari menanam pohon akan terus mengalir selama pohon itu bermanfaat dan memberikan hasil, menjadikannya amal kebaikan yang abadi. Setiap kali burung, manusia, atau hewan memakan hasil dari pohon tersebut, pahala akan dicatatkan untuk penanamnya. Menanam pohon adalah bagian dari menjaga amanah Allah untuk merawat bumi, serta menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan sejuk. Setiap hasil dari tanaman yang tumbuh akan memberikan pahala bagi yang menanamnya. Hadis riwayat Ahmad menyebutkan hal ini. Bahkan saat kiamat terjadi, umat Islam tetap dianjurkan menanam pohon. Anjuran ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga alam. Kita harus menjaga alam hingga akhir zaman.
Filosofi keutamaan menanam pohon dalam Islam terletak pada konsepnya sebagai sedekah jariyah, yang berarti pahalanya akan terus mengalir bahkan setelah kematian. Menanam pohon adalah perbuatan mulia yang memberikan manfaat bagi kehidupan duniawi (seperti hasil panen, teduhan, dan menjaga kelestarian lingkungan) dan memberikan ganjaran pahala abadi di akhirat. Nabi Muhammad SAW menegaskan keutamaan ini melalui hadis. Beliau menyatakan bahwa setiap hasil dari pohon yang ditanam menjadi sedekah bagi penanamnya. Manusia, hewan, atau pencuri memakan atau mengambil hasil tersebut.
Keutamaan menanam pohon dalam Islam
- Sedekah jariyah: Menanam pohon adalah sedekah jariyah atau amal jariyah yang tidak terputus pahalanya. Selama pohon tersebut memberikan manfaat (seperti buah, naungan, atau tempat tinggal bagi hewan), pahala akan terus mengalir kepada penanamnya.
- Pahala yang terus mengalir: Seseorang akan mendapatkan pahala sedekah setiap kali ada makhluk hidup yang mengambil manfaat dari pohon yang ia tanam. Manusia, hewan, atau burung memakan hasil pohon tersebut. Pahala dari perbuatan baik ini akan terus mengalir. Pahala tersebut tetap mengalir bahkan setelah penanam pohon meninggal dunia. Hadis tentang tujuh perkara yang pahalanya terus mengalir menyebutkan keutamaan ini.
- Investasi akhirat: Menanam pohon dapat menjadi investasi akhirat. Hasilnya akan memberikan pahala yang terus bertambah seiring waktu, sebagai bekal setelah kematian.
- Mengikuti sunnah Nabi: Menanam pohon juga termasuk perbuatan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Beliau menganjurkan umatnya untuk bercocok tanam dan bahkan pernah menanam pohon kurma dan zaitun.
- Menciptakan kemaslahatan: Selain pahala pribadi, menanam pohon juga memberikan manfaat nyata bagi kehidupan, seperti menyediakan makanan, menghasilkan buah-buahan, dan menjaga kesejukan lingkungan. Hal ini sesuai dengan ayat Al-Qur’an yang menyebutkan bahwa Allah menciptakan berbagai macam tumbuh-tumbuhan untuk dinikmati manusia dan binatang ternak.
Dalil dari Al-Qur’an dan Hadis
- Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim: “Tiada seorang pun Muslim yang menanam pohon atau menabur benih, lalu ada burung, manusia, atau binatang yang memakan darinya, melainkan itu adalah sedekah baginya.”
- Hadis Riwayat Ahmad: “Siapa yang menanam tanaman, dan tanaman itu tumbuh dan memberi hasil, maka dia akan mendapatkan pahala setara dengan hasil yang diambil dari tanaman tersebut.”
- Firman Allah SWT dalam QS. Al-Mu’minun: 18: “Kami turunkan air dari langit dengan suatu ukuran. Lalu, Kami jadikan air itu menetap di bumi dan sesungguhnya Kami Maha Kuasa melenyapkannya.”
- Sebutkan secara spesifik dalam hadis tentang amal jariyah: Menanam kurma disebutkan sebagai salah satu dari sepuluh hal yang pahalanya terus mengalir setelah kematian.
Tujuan menanam pohon dalam Islam
Tujuan menanam pohon dalam pandangan Islam adalah untuk mendapatkan pahala yang terus mengalir (sedekah jariyah), menjaga dan melestarikan alam sebagai amanah Allah, serta mengikuti sunnah Rasulullah SAW yang cinta lingkungan. Setiap manfaat dari pohon tersebut, seperti buah yang dimakan oleh hewan atau manusia, akan menjadi sedekah bagi penanamnya hingga kiamat.
- Menjadi sedekah jariyah: Menanam pohon adalah salah satu bentuk amal yang pahalanya terus mengalir meskipun kita sudah meninggal, selama pohon tersebut bermanfaat.
- Menjaga dan melestarikan alam:
- Memenuhi amanah sebagai khalifah di bumi untuk merawat dan memakmurkan alam ciptaan Allah.
- Menjaga keseimbangan ekosistem dengan menyediakan oksigen, menyerap karbon dioksida, serta mencegah erosi, banjir, dan tanah longsor.
- Memberi manfaat bagi hewan dan makhluk hidup lain, serta mencegah bencana alam.
- Mengikuti sunnah dan mencontoh Rasulullah SAW:
- Meneladani kecintaan Rasulullah terhadap lingkungan.
- Mendapatkan pahala dari setiap kebaikan yang dilakukan, seperti yang dijelaskan dalam hadis.
- Menumbuhkan sifat mulia:
- Melatih kesabaran, ketekunan, dan keikhlasan dalam proses merawat tanaman hingga tumbuh.
- Meraih keberkahan hidup:
- Setiap kebaikan yang dilakukan dengan niat yang tulus akan mendatangkan keberkahan dari Allah SWT.
(mengutip dari berbagai sumber)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
