SURAU.CO. Sains telah menunjukkan bahwa tanaman dapat berinteraksi dan berkomunikasi, meskipun cara mereka berbeda dari manusia. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa tanaman mengeluarkan suara ultrasonik saat stres, saling mengirimkan sinyal kimia, dan menunjukkan perilaku seperti “bernafas” melalui stomata. Meskipun istilah “tasbih” bersifat spiritual, interaksi dan komunikasi tanaman ini menunjukkan keagungan alam. Kita dapat menganggap manifestasi keagungan alam tersebut selaras dengan konsep keagamaan. Fenomena ini memanifestasikan keagungan alam secara harmonis, yang sejalan dengan ajaran agama.
Bukti Sains tentang Interaksi Tanaman
Penelitian ilmiah terbaru dalam biologi tumbuhan telah mengungkap kemampuan tanaman untuk berinteraksi dengan lingkungan dan sesamanya melalui mekanisme yang canggih:
- Komunikasi Antarsel: Plasmodesmata adalah “terowongan” yang menghubungkan sel-sel tumbuhan secara langsung, memungkinkan komunikasi dan transfer sumber daya.
- Jaringan Bawah Tanah (Mikoriza): Melalui hubungan simbiosis jamur mikoriza pada akar, tanaman dapat mengirim dan menerima sinyal, nutrisi, dan bahkan “pesan” peringatan bahaya kepada tanaman lain di sekitarnya.
- Respons terhadap Rangsangan: Tanaman dapat menafsirkan suara, merespons sentuhan, dan mengubah cara tumbuhnya sebagai respons terhadap rangsangan lingkungan, meskipun mereka tidak memiliki otak seperti hewan.
- Sinyal Kimia: Tanaman melepaskan sinyal kimia (seperti senyawa organik volatil) ke udara atau tanah untuk memperingatkan tanaman tetangga tentang serangan hama atau penyakit.
Interaksi dan komunikasi tanaman
- Komunikasi melalui suara: Tanaman mengeluarkan suara ultrasonik. Manusia tidak mendengar suara itu. Tanaman mengalami stres saat kekurangan air. Tanaman mengeluarkan suara saat seseorang memotongnya. Kami dapat merekam suara ini. Kami mengubah suara menjadi bentuk yang bisa didengar dan dilihat. Suara menunjukkan adanya komunikasi melalui getaran.
- Sinyal kimia: Tanaman dapat berkomunikasi melalui pelepasan gas atau zat kimia untuk memberi peringatan kepada tanaman lain tentang ancaman, seperti serangan hama. Tanaman yang diserang memicu tanaman di sekitarnya untuk meningkatkan produksi enzim pertahanan mereka.
- Bantuan dan kolaborasi: Tanaman yang lebih tua, atau “ibu pohon”, dapat mengirimkan nutrisi seperti karbon, nitrogen, dan fosfor ke pohon yang lebih muda atau keturunannya. Mereka juga dapat mengurangi gerak akarnya di bawah tanah agar akar pohon muda memiliki ruang untuk berkembang.
- Perilaku bernafas: Para ilmuwan berhasil memfilmkan pergerakan stomata (mulut daun) yang tampak seperti bernafas. Penelitian ini menunjukkan bahwa tanaman mampu mengatur keseimbangan antara penyerapan karbon dioksida dan kehilangan air, sebuah mekanisme penting untuk kelangsungan hidupnya.
Hubungan dengan konsep spiritual
- Tasbih dalam ajaran agama: Konsep “tasbih” tumbuhan merujuk pada keyakinan agama bahwa segala ciptaan Allah (termasuk tumbuhan) selalu memuji dan bertasbih kepada-Nya. Ayat Al-Qur’an bahkan menyebutkan bahwa “tiada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka” (Q.S. Al-Isra’: 44).
- Ilmu pengetahuan dan spiritualitas: Ilmu pengetahuan membuktikan adanya interaksi dan komunikasi yang kompleks pada tumbuhan. Hal tersebut dapat diinterpretasikan sebagai bentuk “tasbih” alamiah. Temuan sains ini mendukung keyakinan spiritual bahwa ada keajaiban dan keteraturan dalam ciptaan Tuhan yang tidak selalu dapat kita pahami sepenuhnya.
Bukti Sains Bahwa Tanaman Juga Berinteraksi dan Bertasbih Menurut Islam
Sains membuktikan bahwa tanaman berinteraksi. Tanaman melakukan komunikasi kimia untuk berinteraksi. Mereka merespons terhadap lingkungan sekitar. Alat khusus mendeteksi suara halus yang dihasilkan tanaman. Semua makhluk bertasbih kepada Allah. Ayat Al-Qur’an (Surat Al-Isra’ ayat 44) menyatakan kebenaran ini. Manusia tidak mengerti cara tasbih mereka. Hal ini menunjukkan kebesaran Allah SWT.
Bukti sains interaksi dan tasbih tanaman
- Komunikasi Kimia: Tanaman dapat berkomunikasi satu sama lain menggunakan sinyal kimia untuk memperingatkan tentang bahaya, seperti serangan hama, dan berbagi nutrisi. “Pohon besar yang lebih tua (ibu pohon) akan mengirimkan nutrisi ke pohon-pohon muda yang masih berkembang,”.
- Respons terhadap Lingkungan: Tanaman dapat merasakan, menyerap, dan merespons rangsangan dari lingkungan. Mereka dapat merasakan kehadiran orang yang merawatnya. Selanjutnya, kita merawat mereka dengan kasih sayang sehingga mereka tumbuh lebih sehat, dan kita juga mengajak mereka bicara.
- Suara Halus (Ultrasonik): Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tanaman mengeluarkan suara halus. Tanaman mengeluarkan suara halus melalui gelombang ultrasonik. Manusia tidak bisa mendengar suara frekuensi tinggi tersebut dengan telinga mereka. Peneliti dapat merekam suara ini. Mereka mengubah suara yang terekam menjadi gelombang elektrik yang dapat dilihat pada layar monitor.
- Sinyal Pertahanan: Ketika diserang hama, satu pohon mengirimkan sinyal pertahanan ke pohon lain di sekitarnya. Pohon-pohon lain kemudian akan merespons dengan meningkatkan produksi enzim pertahanan mereka.
Korelasi dengan ajaran Islam
- Al-Qur’an sebagai Petunjuk: Al-Qur’an sudah lama menyatakan bahwa semua makhluk, termasuk tumbuhan, bertasbih kepada Allah, meskipun manusia tidak memahami caranya.
- Pohon sebagai Perumpamaan: Al-Qur’an menggunakan perumpamaan pohon yang baik ( akar kuat, cabang menjulang, berbuah) untuk menggambarkan kebaikan dan keimanan, menunjukkan pentingnya tumbuhan dalam pandangan Islam.
- Analogi dengan Manusia: Perilaku kolektif dan komunikasi antar tanaman memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana seluruh ciptaan berfungsi sebagai satu kesatuan untuk memuji dan menyembah Allah.
- Ajaran untuk Merawat Tanaman: Ajaran Islam menganjurkan untuk tidak merusak tanaman dan justru merawatnya. Bahkan, Rasulullah SAW menganjurkan untuk menanam pohon, menunjukkan bahwa tindakan manusia harus sejalan dengan alam dan tidak merusak ciptaan Allah.
Kesimpulannya, bukti sains modern menunjukkan adanya interaksi dan komunikasi kompleks pada tanaman, sementara perspektif Islam menegaskan bahwa semua makhluk, termasuk tanaman, secara intrinsik bertasbih (memuji) Allah SWT. Kedua pandangan ini saling melengkapi dalam pemahaman yang lebih luas tentang alam semesta. (mengutip dari berbagai sumber).
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
