Khazanah
Beranda » Berita » Peran Harf (Kata Tugas) dalam Mulakhkhaṣ Qawāʿid al-Lughah al-ʿArabiyyah

Peran Harf (Kata Tugas) dalam Mulakhkhaṣ Qawāʿid al-Lughah al-ʿArabiyyah

Ilustrasi kitab Mulakhkhas dengan huruf-huruf harf bercahaya melambangkan peran kata tugas dalam bahasa Arab.

Surau.co. Bahasa Arab memiliki struktur yang sangat teratur. Setiap unsur kalimat berfungsi menciptakan hubungan makna yang utuh dan jelas. Oleh karena itu, para ulama bahasa menempatkan harf atau kata tugas sebagai salah satu unsur terpenting dalam sistem bahasa Arab. Peran harf menghubungkan kata, frasa, dan klausa sehingga pembaca dapat memahami sebuah kalimat secara menyeluruh.

Dalam Mulakhkhaṣ Qawāʿid al-Lughah al-ʿArabiyyah, Syekh Fuad Ni’mah menjelaskan pembahasan mengenai harf secara sangat rinci. Beliau menegaskan bahwa harf tidak hanya berfungsi sebagai penghubung, tetapi juga menentukan makna dan mengontrol perubahan i‘rab kata setelahnya. Beliau berkata:

«إِنَّ الحُرُوفَ أَدَوَاتٌ تُكْمِلُ مَعَانِيَ الأَسْمَاءِ وَالأَفْعَالِ، وَتُحَدِّدُ عَلاَقَتَهَا فِي التَّرْكِيبِ.»
“Harf merupakan perangkat yang menyempurnakan makna isim dan fi’il serta menentukan hubungan keduanya dalam susunan kalimat.”

Maka dari itu, artikel ini menguraikan jenis-jenis harf yang sering digunakan seperti huruf jarr, huruf ‘athaf, huruf nashab, huruf jazm, dan huruf nidā’. Selain itu, pembahasan juga difokuskan pada fungsinya dalam membangun makna, menciptakan kohesi, dan menunjukkan perubahan pada kata setelahnya.

Harf dalam Bahasa Arab: Penggerak Struktur dan Makna

Harf memegang peran yang sangat penting dalam sintaksis. Jika seseorang menghilangkan harf dari sebuah teks, maka hubungan antarkata akan terputus dan makna kalimat berubah menjadi kabur. Karena itu, harf bekerja seperti lem perekat yang menyatukan bagian-bagian kalimat menjadi struktur yang utuh dan koheren.

Meredam Polarisasi Bangsa Melalui Esensi Bab “Mendamaikan Manusia”

Syekh Fuad Ni’mah menekankan hal ini melalui pernyataannya:

«وَلِكُلِّ حَرْفٍ عَمَلٌ يُؤَثِّرُ فِي مَا بَعْدَهُ، فَيُغَيِّرُ إِعْرَابَهُ أَوْ يُقَيِّدُ دَلالَتَهُ.»
“Setiap harf memiliki pekerjaan yang memengaruhi kata setelahnya, sehingga mengubah i‘rab-nya atau membatasi maknanya.”

Oleh sebab itu, siapa pun yang ingin memahami teks Arab dengan benar harus mempelajari harf secara mendalam.

Huruf Jarr: Mengatur Hubungan dan Menentukan Arah Makna

Huruf jarr (حروف الجرّ) termasuk kategori harf yang membuat isim setelahnya menjadi majrūr (berharakat kasrah). Selain itu, huruf jarr menunjukkan hubungan antara kata kerja dan objeknya, antara isim dan keterangannya, serta antara dua makna yang saling berkaitan.

Fungsi Huruf Jarr dalam Kalimat

Huruf seperti مِنْ، إِلَى، عَلَى، فِي، بِ، لِ، كَ memberi arah dan fungsi maknawi tertentu. Misalnya, huruf tersebut dapat menunjukkan tempat, arah gerakan, waktu, atau tujuan.

Mengapa Allah Menolak Taubat Iblis?

Contoh Al-Qur’an:

﴿وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ﴾ (الحديد: ٤)
“Dan Dia bersama kalian di mana pun kalian berada.” (QS. Al-Hadid: 4)

Dalam ayat ini, مَعَ berfungsi sebagai penghubung makna kebersamaan yang kuat.

Syekh Fuad Ni’mah menambahkan:

«وَمِنْ عَمَلِ الحَرْفِ أَنْ يُجَرَّ الاِسْمُ بَعْدَهُ لِيُفِيدَ مَعْنًى مُخْتَلِفًا.»
“Termasuk pekerjaan huruf (jarr) adalah menjarr-kan isim setelahnya untuk memberikan makna khusus.”

Budaya Hustle Culture vs Berkah: Meninjau Ulang Definisi Sukses

Perubahan Makna karena Huruf Jarr

• مِنَ البَيْتِ → “dari rumah”
• فِي البَيْتِ → “di rumah”
• إِلَى البَيْتِ → “menuju rumah”

Dengan demikian, satu objek yang sama dapat berubah maknanya secara signifikan hanya karena perbedaan harf.

Huruf ‘Athaf: Menyatukan dan Menyusun hubungan Makna

Huruf ‘athaf (حروف العطف) menghubungkan kata dengan kata atau kalimat dengan kalimat sehingga hadir hubungan logis, urutan, maupun kontras. Huruf ini meliputi: وَ، ثُمَّ، فَ، أَوْ، بَلْ، لَكِنْ.

Kekuatan Kohesi melalui Huruf ‘Athaf

Misalnya:

جَاءَ زَيْدٌ وَعَمْرٌو
“Zaid dan Amr datang.”

Huruf وَ menunjukkan kesetaraan tanpa urutan waktu.

Sementara itu:

  • ثُمَّ menunjukkan urutan berjarak,

  • فَ menunjukkan urutan cepat dan konsekuensi,

  • أَوْ memberikan pilihan,

  • لَكِنْ memberikan kontras.

Syekh Fuad mengatakan:

«حُرُوفُ العَطْفِ تَدُلُّ عَلَى رَبْطِ أَجْزَاءِ الجُمْلَةِ وَتُبَيِّنُ عَلاقَتَهَا.»
“Huruf ‘athaf menghubungkan bagian-bagian kalimat dan memperjelas hubungan di antaranya.”

Contoh Al-Qur’an:

﴿وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ﴾ (البقرة: ١٧٧)
“Dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan dan penderitaan.”

Huruf وَ menyatukan dua keadaan menjadi sebuah gambaran kesabaran yang utuh.

Huruf Nashab: Mengarahkan Tujuan dan Menjelaskan Sebab

Huruf nashab (حروف النصب) membuat fi‘il mudhari’ menjadi manshub. Adapun huruf nashab meliputi أَنْ، لَنْ، إِذَنْ، كَيْ، لِكَيْ، حَتَّى.

Peran Huruf Nashab

Misalnya:

• لَنْ يَفْعَلَ → “tidak akan melakukan”
• كَيْ يَفْهَمَ → “agar memahami”

Syekh Fuad menegaskan:

«تُنْصِبُ هَذِهِ الحُرُوفُ الفِعْلَ المُضَارِعَ لِتَدُلَّ عَلَى سَبَبٍ أَوْ غَايَةٍ.»
“Huruf-huruf ini menashabkan fi’il mudhari’ untuk menunjukkan sebab atau tujuan.”

Contoh Al-Qur’an:

﴿لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ﴾ (الحديد: ٢٣)
“Agar kalian tidak bersedih atas apa yang luput dari kalian.”

Huruf لِكَيْ memperjelas tujuan larangan bersedih.

Huruf Jazm: Penegas Larangan, Penafian, dan Syarat

Huruf jazm (حروف الجزم) membuat fi‘il mudhari’ menjadi majzum. Beberapa huruf tersebut ialah لَمْ، لَمَّا، لَا النَّاهِيَة، لَا النَّافِيَة لِلْجِنْس، إِنْ.

Makna Spesifik Huruf Jazm

Contoh:

• لَمْ يَفْعَلْ → “tidak melakukan (masa lalu)”
• لَا تَكْذِبْ → “jangan berdusta”
• إِنْ تَجْتَهِدْ تَنْجَحْ → “Jika engkau bersungguh-sungguh, engkau berhasil.”

Penjelasan Syekh Fuad:

«وَيُجْزَمُ الفِعْلُ المُضَارِعُ بَعْدَ أَدَوَاتٍ تَدُلُّ عَلَى النَّفْيِ أَوِ الشَّرْطِ.»
“Fi’il mudhari’ dijazmkan setelah kata tugas yang menunjukkan penafian atau syarat.”

Contoh Al-Qur’an:

﴿إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ﴾ (محمد: ٧)
“Jika kalian menolong Allah, niscaya Dia akan menolong kalian.”

Huruf إِنْ membangun hubungan syarat dan jawab syarat secara jelas.

Huruf Nidā’: Membangun Fokus dan Seruan

Huruf nidā’ (حروف النداء) seperti يَا، أَيَا، هَيَا، أَيْ digunakan untuk memanggil seseorang atau sesuatu.

Fungsi Harf Nidā’

Contoh:

• يَا رَجُلُ → “Wahai lelaki”
• يَا أَيُّهَا النَّاسُ → “Wahai manusia”

Contoh Al-Qur’an:

﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا﴾ (البقرة: ١٠٤)
“Wahai orang-orang yang beriman.”

Al-Baghdadi menegaskan:

«النِّدَاءُ يُظْهِرُ المُنَادَى وَيُبَيِّنُ مَقْصُودَ الخِطَابِ.»
“Seruan menunjukkan objek yang dipanggil dan memperjelas maksud ucapan.”

Integrasi Harf dalam Kalimat: Mewujudkan Kohesi dan Makna Utuh

Ketika semua jenis harf bekerja dalam sebuah teks, hubungan antarkata muncul lebih jelas dan teratur.

Syekh Fuad Ni’mah menutup pembahasannya dengan pernyataan:

«وَبِالحُرُوفِ يَتِمُّ التَّرْكِيبُ وَتَتَّضِحُ الدَّلالَةُ.»
“Dengan harf, susunan kalimat menjadi sempurna dan maknanya menjadi jelas.”

Penutup

Pembahasan dalam Mulakhkhaṣ Qawāʿid al-Lughah al-ʿArabiyyah menunjukkan betapa besar peran harf dalam membentuk kalimat yang jelas, kohesif, dan bermakna. Huruf jarr, ‘athaf, nashab, jazm, dan nidā’ tidak hanya mengatur perubahan i‘rab, tetapi juga menyusun arah makna, tujuan, dan hubungan logis antarunsur kalimat.

Dengan demikian, memahami harf berarti memahami jembatan makna dalam bahasa Arab. Ketika pelajar menguasainya, mereka akan menemukan bahwa bahasa Arab tersusun lebih logis, lebih indah, dan lebih mudah dipahami. Semoga pembahasan mengenai harf ini mendorong pembaca untuk semakin dekat dengan kedalaman bahasa Arab, bahasa ilmu, dan bahasa wahyu.

*Gerwin Satria N
Pegiat literasi Iqro’ University Blitar


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement