Perempuan Dirusak, Anak Diracuni dan Hak Ditindas

SURAU.CO – 𝗜𝗯𝘂𝗺𝘂, 𝘀𝗮𝘂𝗱𝗮𝗿𝗶𝗺𝘂, 𝗶𝘀𝘁𝗿𝗶𝗺𝘂, 𝗮𝗻𝗮𝗸 𝗽𝗲𝗿𝗲𝗺𝗽𝘂𝗮𝗻𝗺𝘂, mereka dirusak secara sistematis oleh ide kesetaraan gender yang lahir dari rahim peradaban sekuler Barat.

Atas nama “kebebasan” dan “kemandirian”, mereka dijauhkan dari fitrahnya, dilepaskan dari penjagaan, dijadikan obyek industri, dan akhirnya kehilangan jati diri mulianya sebagai penjaga peradaban.

Sementara itu, 𝗮𝗻𝗮𝗸-𝗮𝗻𝗮𝗸𝗺𝘂 𝗱𝗶𝗿𝗮𝗰𝘂𝗻𝗶 𝗼𝗹𝗲𝗵 𝗽𝗲𝗻𝗱𝗶𝗱𝗶𝗸𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗸𝘂𝗹𝗲𝗿 𝗺𝗼𝗱𝗲𝗿𝗮𝘁 𝗯𝗲𝗿𝗺𝗼𝗱𝗮𝗹 𝗯𝗮𝗿𝗮𝘁. Mereka diajari untuk tidak lagi percaya kepada wahyu, tapi kepada “logika manusia”.

Mereka dituntun untuk menilai agama sebagai urusan pribadi, sementara moral dan arah hidup diserahkan kepada pasar dan tren global.

Begitulah generasi dirampas dari tangan umat tanpa darah, tanpa peperangan, tapi melalui kurikulum dan media.

HAK DIPERKOSA, DIRAMPAS DI RUMAH SENDIRI

Negara memaksa sistem yang menuhankan demokrasi, mengukur segalanya dengan suara terbanyak, bukan kebenaran.

Keadilan dikaburkan oleh statistik, dan kezaliman disamarkan dengan jargon “toleransi” dan “moderasi”.
Kamu dibius dengan semboyan “NKRI harga mati”, padahal yang mati adalah logikamu, harga dirimu, dan imanmu yang perlahan dikikis.

Lalu kamu bangga teriak “demokrasi adil dan moderat” dan ikut mendoakannya, sementara di balik layar, sistem itu menjadikanmu 𝗯𝘂𝗱𝗮𝗸 𝗽𝗲𝗿𝗮𝗱𝗮𝗯𝗮𝗻 𝗯𝗮𝗿𝗮𝘁.

Hidupmu dikendalikan, pilihanmu diarahkan, suaramu dijual lewat pemilu, dan imajinasimu dibentuk oleh algoritma digital yang tak lagi netral.

𝗞𝗮𝗺𝘂 𝗱𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿𝗴𝗮𝗺𝘂 𝗱𝗶𝗽𝗲𝗿𝗱𝗮𝗴𝗮𝗻𝗸𝗮𝗻 𝗼𝗹𝗲𝗵 𝗽𝗲𝗷𝗮𝗯𝗮𝘁 𝗺𝘂 𝘀𝗲𝗻𝗱𝗶𝗿𝗶, melalui sistem ekonomi digital, data pribadi, dan gaya hidup yang mereka desain untuk menghancurkan kemandirian dan martabatmu.

Teknologi bukan lagi alat bantu, tapi jerat baru perangkap penjajahan modern yang menghina manusia dalam bentuk paling halus dan mematikan.

𝗙𝗮𝗸𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮? Kamu lelah, keluargamu terasing, anakmu kehilangan arah, dan jiwamu hampa.
Namun kamu terus menenangkan diri dengan dalih “inilah zaman modern”.
Padahal ini adalah zaman penguasaan tanpa senjata penjajahan pikiran dan nilai yang membunuh perlahan.

𝗞𝗘𝗠𝗔𝗡𝗔 𝗞𝗔𝗠𝗨 𝗕𝗜𝗦𝗔 𝗟𝗔𝗥𝗜?

Ketahuilah, kamu tidak akan pernah bisa lari dari ketetapan Allah.
Setiap kelalaianmu akan dihisab, setiap kesenyapanmu akan ditanyakan.

Kamu yang membiarkan keluargamu rusak oleh sistem penjajah, yang mendiamkan fitnah atas agamamu, yang menukar kebenaran dengan kenyamanan  akan berdiri di hadapan Allah dan ditanya: “Apa yang telah kau lakukan dengan amanah yang Ku-titipkan?”

Jangan menunggu akhir dunia untuk sadar, karena kehancuran sudah nyata: perempuanmu terjual, anakmu terbius, dan imanmu terhapus dalam layar digital.
Jika kamu terus diam, kamu telah ikut menjadi bagian dari kezaliman itu.

BERTOBATLAH, BANGKITLAH

Kembalilah pada hukum Allah yang sempurna,
karena hanya dengan Islam, kehormatan dan kemanusiaan akan kembali ditegakkan. Dan jika kamu menolak, maka bersiaplah sebab pengadilan Allah jauh lebih tegas dari segala hukum di dunia. Jadilah manusia yang memiliki akal dan kemaluan.

Jangan hanya jadi penonton  jadilah penyampai kebenaran.
Rasulullah ﷺ Bersabda:

“𝗦𝗮𝗺𝗽𝗮𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶𝗸𝘂 𝘄𝗮𝗹𝗮𝘂 𝘀𝗮𝘁𝘂 𝗮𝘆𝗮𝘁.” ( HR. Bukhari)

𝗗𝗲𝘀𝗮𝗸 𝗠𝗨𝗜 𝗦𝗲𝗴𝗲𝗿𝗮 𝗕𝗲𝗿𝘁𝗶𝗻𝗱𝗮𝗸 𝗮𝘁𝗮𝘂 𝗕𝘂𝗯𝗮𝗿𝗸𝗮𝗻! 𝘒𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝙛𝙖𝙩𝙬𝙖 𝙝𝙖𝙧𝙖𝙢 𝙙𝙚𝙢𝙤𝙠𝙧𝙖𝙨𝙞 karena menjaga akidah 245 juta umat Islam adalah amanah MUI yang hidup dan dibiayai dari pajak dan harta Umat dari hak kekayaan SDA negeri ini!.

Sebarkan dakwah ini di setiap majelis, grup, dan media. Karena satu kalimat haq bisa membongkar seribu dusta globalisme dan pesan ini sampai kepada MUI agar segera jujur dan kembali pada Akhidah Islam sesuai dengan Simbol Islam yang dilembagakannya.

Gerakan Rakyat Bersatu Berantas HAMA POLITIK Demokrasi Sekuler, warisan Pedalaman PAGAN Yunani KUNO, sehingga Islam menjadi Sumber Ilmu Pengetahuan dan Cahaya Akhir Zaman.

#BangkitBersamaIslam #HancurkanSekulerisme #IslamSolusiHakiki #DigitalPenjajahBaru #KebenaranTakBisaDimoderasi #AkalImanUntukGenerasi #SelamatkanPerempuanmu #JanganJadiBudakDemokrasi #WaspadaBencanaAlam #FatwaHaramDemokrasiMUI. (Rahmat Daily)