Khazanah
Beranda » Berita » Hati-hati dengan Syirik Dalam Ucapan

Hati-hati dengan Syirik Dalam Ucapan

Hati-hati dengan Syirik Dalam Ucapan
Hati-hati dengan Syirik Dalam Ucapan

 

SURAU.CO – Peringatan halus namun sangat penting bagi setiap muslim. Syirik bukan hanya terjadi pada perbuatan besar seperti menyembah berhala atau memohon kepada selain Allah.

Ada bentuk syirik yang lebih tersembunyi, lebih halus, dan sangat berbahaya—yaitu syirik dalam ucapan. Kadang ia terucap tanpa sengaja, tanpa disadari, namun tetap berpotensi merusak tauhid.

Rasulullah ﷺ telah memperingatkan:

> “Syirik itu lebih halus dari jejak semut hitam di atas batu hitam di malam yang gelap.” (HR. Ahmad)

Menggali Peran Pemuda dalam Riyadus Shalihin: Menjadi Agen Perubahan Sejati

Artinya, ucapan kecil yang kita anggap biasa bisa menjerumuskan pada syirik jika tidak hati-hati. Berbagai Bentuk ucapan yang harus diwaspadai.

Mengaitkan kekuatan dan keselamatan kepada selain Allah

Contoh ucapan:

“Kalau bukan karena kamu, aku pasti celaka.”

“Kalau tidak karena dokter, aku sudah mati.”
“Ini semua terjadi karena si fulan.”
Jika maksudnya menjadikan makhluk sebagai penyebab yang berdiri sendiri tanpa izin Allah, maka ini syirik kecil.
Yang benar:

“Kalau bukan karena Allah, lalu melalui kamu…”
“Allah menyelamatkanku lewat dokter.”

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi

Makhluk hanyalah sebab; penentu hanya Allah.

Menganggap sesuatu bisa membawa sial atau keberuntungan

Ucapan seperti:

“Rumah ini memang membawa sial.”
“Hari ini hari apes.”

“Nomor ini membawa keberuntungan.”

Ini termasuk tha’thayyur, yang Rasulullah ﷺ sebut sebagai bentuk syirik.
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi)

Birrul Walidain: Membangun Peradaban dari Meja Makan untuk Generasi Mulia

Ucapan benar yang sesuai tauhid:

“Tidak ada yang mendatangkan bahaya dan manfaat kecuali Allah.”

Mengatakan sesuatu terjadi karena “alam”, “takdir buruk”, atau “kebetulan murni”

Contoh:

“Alam sedang marah.
“Begitulah nasib jelek.”

“Kebetulan saja terjadi.”

Padahal Islam mengajarkan bahwa semua terjadi dengan ketetapan Allah, bukan karena “alam” atau “kebetulan”.

Kata “kebetulan” boleh digunakan selama kita meyakini Allah-lah yang menakdirkan, hanya pada sisi zhahirnya terlihat kebetulan.

Yang lebih tepat:

“Ini sudah takdir Allah.”
“Allah menghendaki demikian.”

Mengucap sumpah dengan selain Allah

Rasulullah ﷺ bersabda:

> “Siapa yang bersumpah dengan selain Allah, maka ia telah berbuat syirik.”
(HR. Abu Dawud)

Contoh ucapan berbahaya:

“Demi ayahku…”
“Demi makam ini…”

“Demi langit dan bumi…”

Yang benar:

“Demi Allah.”
“Wallahi, Tallahi, Billahi.

Mengagungkan makhluk secara berlebihan dalam ucapan

Contoh:

“Kamulah satu-satunya penolongku.”
“Hanya kamu yang bisa menyelamatkanku.”

Ucapan ini menyerupai sifat rububiyyah Allah, sebab hanya Allah yang benar-benar mampu menolong secara mutlak.

Benarnya:

“Engkau sangat membantuku, jazakallahu khairan.”
“Allah menolongku melalui kamu.”

Mengucapkan doa atau permohonan kepada makhluk

Misal:

“Wahai wali, selamatkanlah aku!”
“Wahai nabi, kabulkan keinginanku.”

Ini termasuk syirik besar jika diyakini makhluk tersebut bisa memberi manfaat atau menolak mudarat tanpa izin Allah.

Yang benar hanyalah berdoa:

“Ya Allah, tolonglah aku.”
“Ya Rabb, mudahkan urusanku.”

Mengatakan hal-hal yang melemahkan tauhid dalam bentuk keluhan

Contoh:

“Kenapa Allah begini sama aku?”

“Tidak adil Allah buatku.”
“Aku sudah tak percaya lagi.”

Ucapan seperti ini sangat berbahaya, bahkan bisa menggoyahkan iman.

Yang benar:

“Allah sedang mengujiku.”
“InsyaAllah ada hikmahnya.”

Mengapa Syirik Ucapan Sangat Berbahaya?

  1. Ucapan mencerminkan keimanan dalam hati.
    Lidah adalah juru bicara hati; apa yang diucapkan menunjukkan bagaimana seseorang menempatkan Allah dalam hidupnya.

  2. Sering terjadi tanpa disadari.
    Orang bisa terjerumus karena ucapan yang dianggap sepele.

  3. Syirik adalah dosa yang paling ditakuti para nabi.
    Padahal mereka adalah orang yang paling bertauhid.

  4. Merusak tauhid yang merupakan fondasi ibadah.

Bagaimana Cara Menjaga Diri dari Syirik Ucapan?

Perbanyak zikir dan doa, terutama:

“اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا أَعْلَمُ.”
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik yang aku ketahui, dan aku memohon ampun atas yang tidak aku ketahui.” (HR. Ahmad)

Biasakan hati bergantung hanya kepada Allah.

Perbaiki kalimat sebelum diucapkan.
Pelajari kalimat-kalimat tauhid dan jauhi ucapan yang bertentangan dengannya.

Penutup

Syirik dalam ucapan adalah bentuk kesalahan yang banyak tidak disadari, tetapi sangat berpotensi menggugurkan amal dan merusak tauhid.

Karena itu, seorang muslim harus berhati-hati dengan setiap kata yang keluar dari lisannya.

Barang siapa menjaga tauhidnya, Allah akan menjaga hidup, rezeki, dan akhiratnya. (Tengku Iskandar, M. Pd – Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement