SURAU.CO – Panduan adab, bukan untuk menyalahkan, tetapi untuk memperbaiki, membina, dan saling menolong menuju ridha Allah.
Ciri-Ciri Isteri yang Baik (Shalihah)
- Taat kepada Allah dan Rasul-Nya
Ciri pertama isteri shalihah adalah akhlaknya. Ia menjaga shalat, aurat, zikir, dan menjauh dari maksiat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.”
(HR. Muslim)
- Taat kepada suami dalam hal yang benar
Ia menghormati, menghargai, dan taat dalam perkara yang bukan maksiat.
Keserasian rumah tangga tumbuh dari ketaatan dan adab yang baik. -
Menjaga kehormatan diri dan rumah tangga
Isteri yang baik menjaga:
kehormatan dirinya
rahasia keluarga.
harta suami
nama baik rumah tangga.
“Wanita yang baik adalah yang menjaga kehormatan dirinya dan harta suaminya ketika suami tidak ada.” (QS. An-Nisa: 34)
- Lembut dalam ucapan dan perilaku
Kelembutan seorang isteri adalah ketenangan bagi suami dan anak-anak.
Ia tidak meninggikan suara, tidak merendahkan, dan tidak mempermalukan suami. -
Bersyukur dan tidak mudah mengeluh
Rasulullah ﷺ memperingatkan kaum wanita agar banyak bersyukur, karena kekufuran terhadap kebaikan suami adalah ciri yang banyak terjadi.
Isteri yang baik berkata:
“Alhamdulillah atas kebaikan suamiku.”
“Terima kasih, Abang sudah berusaha.”
- Menyambut suami dengan wajah ceria
Senyum isteri ketika menyambut suami pulang adalah penenang jiwa.
Rasulullah ﷺ sangat menyukai wajah yang ramah dan berseri. -
Pandai mengurus rumah, makanan, dan anak
Tidak harus sempurna, tetapi ada kesungguhan untuk menjaga kenyamanan rumah. -
Mendoakan suami
Isteri shalihah tidak hanya menemani suami di dunia, tetapi memohon agar Allah satukan mereka sampai ke surga.
Sifat Buruk Isteri yang Harus Dihindari
Islam tidak menghakimi, tetapi mengajarkan apa yang merusak rumah tangga agar bisa diperbaiki.
- Banyak mengeluh dan tidak menghargai suami
Rasulullah ﷺ bersabda bahwa salah satu penyebab kebinasaan rumah tangga adalah isteri yang mengingkari kebaikan suami.
Ucapan yang merusak:
“Kamu tidak pernah memberi apa-apa!”
“Kamu ini tidak berguna!”
- Suka membantah dan meninggikan suara
Ini termasuk bentuk nusyuz (kedurhakaan).
Isteri yang suka membantah, mencela, dan merendahkan suami menyebabkan hilangnya rasa hormat.
- Membuka aib keluarga kepada orang lain
Termasuk:
menjelekkan suami kepada teman
menyebarkan masalah rumah tangga.
membongkar pertengkaran ke media sosial
Ini sangat dilarang dalam Islam.
- Tidak menjaga kehormatan diri
Misalnya:
berinteraksi bebas dengan laki-laki asing
membuka aurat berlebihan.
tampil menggoda di depannya selain suami.
Semua ini merusak kehormatan rumah tangga.
- Boros, tidak pandai mengatur harta
Pemborosan yang tidak perlu dapat membuat suami terbebani.
Allah tidak menyukai orang yang menghambur-hamburkan harta. -
Malas mengurus rumah dan anak
Rumah yang tidak terurus dan anak-anak terabaikan membuat kehidupan rumah tangga penuh ketegangan. -
Tidak menghormati keluarga suami
Sikap kasar, tidak sopan, atau selalu membandingkan keluarga suami dengan keluarganya sendiri termasuk akhlak buruk yang memicu konflik besar.
Penutup: Semua Bisa Diperbaiki
Baik dan buruknya seorang isteri bukan untuk menghakimi, tetapi untuk membimbing.
Tujuan pernikahan adalah saling menyempurnakan kekurangan, saling menutupi aib, dan bersama menuju ridha Allah.
Isteri baik tidak harus sempurna; ia hanya perlu: terus belajar, memperbaiki diri. Terus belajar adalah pilihan terbaik, karena setiap hari ada hal baru yang bisa kita ambil pelajarannya.
Menjaga hati dan ikhlas menjadi penyejuk rumah. (Oleh: Tengku Iskandar, M. Pd Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat Indonesia)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
