Khazanah
Beranda » Berita » Saat Manusia Menjauh, Allah Mendekat: Membaca Sinyal Ma‘rifah menurut Al-Hikam

Saat Manusia Menjauh, Allah Mendekat: Membaca Sinyal Ma‘rifah menurut Al-Hikam

Ilustrasi hamba yang tenggelam dalam doa kepada Allah.
Ilustrasi hamba yang tenggelam dalam doa kepada Allah.

SURAU.CO-Syekh Ibnu ‘Athaillah as-Sakandari dalam Al-Hikam mengungkapkan tanda-tanda undangan spiritual:

“Ketika kita merasa bosan dengan makhluk Allah Swt., maka ketahuilah bahwa Allah ingin membukakan pintu kemesraan bersama-Nya.”

Berkumpul dengan manusia memang tidak selalu menyenangkan. Terkadang, mereka melakukan sesuatu yang sebenarnya bertentangan dengan prinsip yang kita yakini. Akhirnya, kita berusaha untuk menjauhi mereka, atau justru mereka yang berusaha menjauhi kita, karena kita selalu menghalangi dan tidak pernah mendukung perilaku yang mereka kerjakan.

Pada saat seperti ini, marilah kita kembali kepada Allah Swt., dan janganlah kita pedulikan kesesatan mereka. Bisa jadi, Allah Swt. sedang membukakan pintu kedekatan-Nya dengan kita, sehingga kita bisa berkhalwat (menyendiri) dengan-Nya dan mendapatkan limpahan cahaya-Nya. Menghabiskan waktu bersama-Nya, tentu jauh lebih baik daripada menghabiskan waktu dalam senda-gurau dan canda-tawa yang tidak ada nilai ibadahnya sama sekali.

Permintaan yang Digariskan: Sinyal Pengabulan Ilahi

Syekh Ibnu ‘Athaillah memberikan kabar gembira tentang doa:

Romantisme Rumah Tangga Rosululloh SAW

“Ketika Allah Swt. menggerakkan lisan kita untuk meminta maka ketahuilah bahwa Dia ingin mengabulkan permintaan kita.”

Ketika Allah Swt. ingin memuliakan para hamba-Nya, maka Dia akan menanamkan dalam hati mereka rasa butuh kepada-Nya. Sehingga, mereka meminta dan memohon sesuatu kepada-Nya. Mereka akan berdoa kepada-Nya dengan setulus hati dan segenap jiwa, agar harapan mereka terkabulkan dan impian mereka terwujud.

Ketika kita berharap kepada-Nya, maka kita tidak akan pernah merugi. Tangan kita tidak akan pernah kosong. Apa pun yang kita minta, maka Dia akan memberikannya. Hanya saja, Dia memberikan sesuatu sesuai dengan keinginan-Nya. Terkadang, permintaan kita dipenuhi sesuai dengan waktu yang kita inginkan. Terkadang pula, permohonan kita ditunda sampai waktu yang telah Dia tetapkan. Bahkan, permintaan kita dipenuhi di akhirat kelak, atau Dia ganti dengan yang lebih baik.

Bagaimanapun, Allah Swt. lebih mengetahui sesuatu yang terbaik bagi para hamba-Nya. Sesuatu yang menurut kita baik, belum tentu baik di dalam pandangan-Nya. Marilah kita ikuti saja skenario yang telah Dia tetapkan, maka kita akan beruntung. Itu pasti!

Perilaku Orang yang Arif

Hikmah ketiga menjelaskan karakter spiritual orang yang mencapai ma’rifah:

Sikap yang Benar Terhadap Musibah

“Orang yang arif tidak akan hilang rasa butuhnya kepada Allah Swt., dan tidak akan merasa tenang selain bersama-Nya.”

Orang yang arif mengetahui bahwa Allah Swt. Maha Kaya dan Maha Kuasa. Sedangkan ia hanyalah hamba fakir yang selalu membutuhkan bantuan-Nya dan limpahan rezeki-Nya. Setiap kali bertambah ilmu dan kemakrifatannya tentang keagungan-Nya, maka ia semakin menyadari kehinaan dan kerendahannya di sisi-Nya.

Jikalau ia membutuhkan sesuatu, maka ia segera menghampiri-Nya, lalu mengungkapkan segala isi hati dan keluh kesah di dalam jiwanya. Saat itu, ia akan merasa tenang, walaupun himpitan hidup yang membebaninya belum juga terlepaskan. Ia akan menghabiskan sebagian besar waktunya dalam bermunajat kepada-Nya. Bahkan, setiap desahan napasnya adalah untuk-Nya.

Syekh Ibnu ‘Athaillah as-Sakandari  menjelskan bahwa orang yang arif akan selalu menjaga adab-nya bersama Penciptanya. Tidak ada di dalam dirinya rasa sombong, jikalau ia mendapatkan karunia-Nya. Ia sadar bahwa semua yang ia dapatkan adalah titipan semata, dan ada hak orang lain yang harus ia tunaikan. Bagaimanapun, seorang hamba tetaplah hamba, dan ia akan selalu membutuhkan bantuan Tuhan.(St.Diyar)

Referensi : Atha’illah as-Sakandari, Kitab Al-Hikam (penerjemah : D.A. Pakih Sati)

Filosofi Bathok Bolu Isi Madu: Kemuliaan Hati di Balik Kesederhanaan


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement