Ibadah
Beranda » Berita » Jalan Kebenaran Hanya Satu

Jalan Kebenaran Hanya Satu

Jalan Kebenaran Hanya Satu
Jalan Kebenaran Hanya Satu
DAFTAR ISI

SURAU.CO. Umat Islam meyakini bahwa jalan kebenaran hanya satu. Jalan kebenaran ini bersumber langsung dari Allah SWT. Sumber utama petunjuk tersebut adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah. Allah SWT meridhai satu-satunya jalan yang lurus ini. Allah tidak meridhai jalan-jalan lain yang menyimpang. Jalan-jalan yang menyimpang itu dianggap banyak dan bercabang. Orang beriman mengikuti metode dan petunjuk para Rasul dalam beragama. Mereka juga mengikuti bimbingan para sahabat yang mulia. Setiap Muslim wajib berpegang teguh pada syariat yang telah sempurna. Umat Islam berpegang teguh pada ajaran agama yang telah ditetapkan.

Umat Muslim menggunakan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai dua sumber utama ajaran Islam. Kedua sumber ajaran tersebut saling melengkapi satu sama lain. As-Sunnah menjelaskan isi Al-Qur’an secara lebih rinci. As-Sunnah memerinci ayat-ayat Al-Qur’an yang bersifat global. Keduanya membentuk satu kesatuan jalan kebenaran. Ajaran Islam menekankan pentingnya berpegang teguh pada kedua sumber tersebut. Umat Muslim wajib berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Allah SWT menurunkan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai wahyu. Selanjutnya, Allah SWT menyebut “jalan-Nya” dalam bentuk tunggal (‘sabil’). Allah SWT menyebut “jalan lain” dalam bentuk jamak. Penyebutan ini menunjukkan bahwa kebenaran hanya ada satu. Jalan-jalan kesesatan itu banyak dan beragam jumlahnya.

Umat Islam menganggap Islam sebagai agama yang telah sempurna. Mereka tidak memerlukan tambahan pada ajaran Islam. Mereka juga tidak memerlukan pengurangan dari ajaran Islam. Seluruh ajaran yang membawa umatnya ke surga telah diperintahkan oleh agama. Agama telah melarang apa pun yang menjauhkan umatnya dari api neraka. Hadis menjelaskan prinsip-prinsip ini secara rinci. Umat Islam menganggap keseluruhan syariat Islam sebagai jalan yang lurus. Jalan lurus ini tidak bengkok atau menyimpang. Umat Islam menempuh jalan ini dengan upaya sungguh-sungguh. Mereka memulai upaya tersebut dengan menuntut ilmu agama. Setelah belajar, mereka mencurahkan segala kemampuan untuk mengamalkan ilmu itu. Setiap individu Muslim berusaha menjalankan ajaran agama secara maksimal.

Filosofi

Filosofi “jalan kebenaran hanya satu” dalam Islam berarti bahwa agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam, dan jalan untuk mengikutinya hanya satu, yaitu melalui Al-Qur’an dan As-Sunnah Rasulullah SAW. Mereka menggambarkan jalan ini sebagai satu garis lurus, sementara jalan-jalan lain adalah cabang-cabang yang sesat dan akan membawa ke neraka.

Makna filosofi

  • Satu agama: Islam adalah satu-satunya agama yang diterima oleh Allah SWT.
  • Satu jalan: Metode atau cara ber-Islam yang benar hanya satu, yaitu mengikuti petunjuk Al-Qur’an dan As-Sunnah, karena keduanya berasal dari Allah dan merupakan satu kesatuan.
  • Berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah: Kita wajib mengikuti dan berpegang teguh pada kedua sumber utama ajaran Islam ini untuk keselamatan.
  • Menolak jalan lain: Jalan-jalan yang berbeda dari Al-Qur’an dan As-Sunnah dianggap sebagai jalan yang menyimpang, bahkan bid’ah, dan harus dijauhi.

Dasar filosofi

  • Ayat Al-Qur’an: Allah menyebut kata “sabil” (jalan-Nya) dalam bentuk tunggal, menunjukkan bahwa kebenaran adalah satu. Sebaliknya, jalan-jalan lain disebut dalam bentuk jamak karena bercabang dan banyak.
  • Hadis Rasulullah SAW:
    • Nabi Muhammad SAW pernah menggambarkan satu garis lurus di tanah seraya bersabda, “Ini jalan Allah yang lurus.” Kemudian beliau membuat garis-garis di kanan dan kirinya, seraya bersabda, “Ini adalah jalan-jalan yang bercerai-berai, tidak ada satu pun darinya kecuali di sana ada setan yang menyeru kepadanya”.
    • Dinamakan “satu golongan yang selamat” karena hanya satu golongan yang mengikuti jalan yang benar, yaitu jalan yang ditunjukkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya.

Tujuan

Tujuan “Jalan Kebenaran Hanya Satu” dalam Islam adalah untuk menunjukkan bahwa hanya ada satu agama yang benar, yaitu Islam, dan satu cara untuk mengikutinya, yaitu melalui Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad SAW. Jalan ini mengantarkan manusia menuju kebahagiaan dunia dan akhirat dengan hanya menyembah Allah SWT dan mengikuti petunjuk-Nya melalui Rasul-Nya.

Tidak Shalat Jum’at Karena Hujan; Apa Hukumnya?

  • Agama yang benar hanya satu: Islam adalah satu-satunya agama yang diterima Allah SWT, sehingga jalan kebenaran yang lurus hanya ada dalam Islam.
  • Metode yang benar hanya satu: Untuk mencapai kebenaran ini, umat Islam harus mengikuti jalan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu melalui Al-Qur’an dan As-Sunnah, karena keduanya adalah sumber hukum Islam yang berasal dari Allah SWT.
  • Tujuan utama: Jalan kebenaran ini bertujuan untuk mengantarkan manusia kepada keridaan Allah SWT, kebahagiaan di dunia dan akhirat, serta terhindar dari neraka.
  • Implikasi: Jalan kebenaran tidak diukur dari banyaknya orang yang menempuhnya, melainkan dari kesesuaiannya dengan Al-Qur’an dan sunnah. Oleh karena itu, setiap Muslim wajib berpegang teguh pada keduanya.

Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah satu kesatuan yang menjadi sumber hukum dan tuntunan. Allah menyebut jalan-Nya dalam bentuk tunggal (“sabil”) sedangkan jalan-jalan kesesatan dalam bentuk jamak (“sabilul-khata”), menekankan bahwa kebenaran hanya ada satu. Umat Islam wajib berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah untuk tidak tersesat. Kita harus mendasari jalan kebenaran dengan bukti yang jelas, dan kita hanya dapat menemukan bukti tersebut dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, bukan berdasarkan prasangka atau pendapat semata.

Kesimpulan bahwa jalan kebenaran hanya satu dalam Islam adalah bahwa hanya ada satu jalan yang benar untuk mencapai Allah, yaitu jalan yang lurus yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Orang mengibaratkan jalan ini tunggal (“sabil”) karena kebenaran hanya satu, sementara jalan-jalan kesesatan banyak dan bercabang. Jalan ini menjadi satu-satunya jalan keselamatan menuju surga, dan segala jalan lain yang menyimpang akan membawa ke neraka. (mengutip dari berbagai sumber).


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement