Khazanah
Beranda » Berita » Nilai Amal Menurut Al-Hikam: Keikhlasan sebagai Penentu Kualitas Ibadah

Nilai Amal Menurut Al-Hikam: Keikhlasan sebagai Penentu Kualitas Ibadah

Ilustrasi hamba yang bermunajat kepada Allah.
Ilustrasi hamba yang bermunajat kepada Allah.

SURAU.COSyekh Ibnu ‘Athaillah as-Sakandari dalam Al-Hikam, memberikan nasihat mendalam mengenai bagaimana seharusnya sikap batin kita terhadap kesalahan diri. Beliau mengingatkan:

“Janganlah kita menganggap besar dosa yang kita lakukan, sehingga hal itu menghalangi kita untuk berbaik sangka (husnuzhan) kepada Allah Swt. Sesungguhnya, barang siapa yang mengenal Tuhannya maka ia akan memandang kecil dosanya daripada kemuliaan-Nya.”

Peringatan ini adalah tamparan lembut agar kita tidak jatuh ke dalam keputusasaan (qunut). Marilah kita jangan sampai memandang dosa yang telah kita lakukan sebagai sesuatu yang begitu besar hingga itu menyebabkan kita berburuk sangka kepada Sang Pencipta. Kita harus ingat bahwa Dia adalah Dzat Yang Maha Pengampun (Al-Ghafur), yang senantiasa membuka pintu tobat lebar-lebar bagi hamba-Nya. Kita harus memahami bahwa ketaatan yang kita persembahkan tidak akan pernah menambah sedikit pun kemuliaan dan keagungan-Nya, dan sebaliknya, maksiat yang kita kerjakan tidak akan mengurangi sehelai pun kekuasaan-Nya. Dia tetaplah Tuhan Yang Maha Esa dan Penguasa absolut atas segala sesuatu.

Jangan Pernah Putus Asa terhadap Rahmat Allah

Jikalau kita benar-benar mengenal sifat-sifat Keagungan-Nya, maka kita tidak akan pernah putus asa terhadap rahmat-Nya yang tak terbatas. Dosa yang kita lakukan itu sesungguhnya sangat kecil jikalau kita bandingkan dengan rahmat-Nya yang meliputi segala sesuatu. Kita harus yakin bahwa tidak ada dosa yang tidak diampuni di hadapan-Nya, kecuali dosa syirik, yang merupakan perusakan inti tauhid.

Kendati demikian, Syekh juga mengajarkan keseimbangan. Jikalau kita menganggap besar suatu dosa dengan tujuan menjauhi dan tidak mengulanginya, dan di saat yang sama kita tetap memegang teguh keyakinan bahwa Dia adalah Maha Pengampun, maka sikap batin seperti itu jauh lebih baik dan lebih utama. Sesungguhnya, dosa yang pada akhirnya menjadi sebab kita bertaubat dan kembali dengan penuh penyesalan kepada-Nya, adalah rahmat tersembunyi yang besar bagi kita.

Tips Bisnis Berkah: Cara Efektif Menghindari Syubhat dalam Transaksi Modern

Timbangan Dosa di Hadapan Keadilan dan Karunia

Nasihat kedua memberikan perspektif yang luar biasa seimbang, menempatkan dosa di antara dua sifat Ilahi:

“Tidak ada dosa kecil jikalau dibandingkan dengan keadilan Allah Swt. Dan, tidak ada dosa besar jikalau dibandingkan dengan karunia-Nya.”

Pada satu sisi, dosa kecil itu menjadi tiada artinya jikalau kita sandingkan dengan Karunia-Nya yang luas. Kita bisa membayangkan perumpamaan jarum yang dijatuhkan ke Samudra Raya. Jarum kecil itu sama sekali tidak mampu membuat riak signifikan di lautan yang Maha Besar. Begitu pula, dosa-dosa besar yang kita lakukan—seperti zina atau durhaka—tiada artinya jikalau kita bandingkan dengan kemurahan-Nya.

Namun, di sisi Keadilan-Nya, kita perlu ingat bahwa dosa sekecil apa pun, seharusnya bisa menyebabkan kita mendapat azab yang pedih. Namun Allah tidak melakukannya secara instan karena sifat-Nya sebagai Maha Pengampun. Allah hanya membalas dosa kecil sesuai dengan kadarnya. Dia adalah Dzat Yang Maha Adil, dan tidak ada potensi kezhaliman dalam hukum-Nya.

Meskipun dosa besar secara kaidah menjadikan kita layak menerima azab yang berat, Allah bisa saja melimpahkan karunia-Nya kepada kita. Jikalau Dia berkehendak mengubah konsekuensi dosa menjadi kebaikan, maka itu akan terjadi. Riwayat Islam menceritakan tentang seorang pembunuh 100 jiwa yang mendapatkan izin memasuki surga, meskipun ia belum sempat beramal banyak. Itu adalah bukti nyata rahmat dan karunia-Nya. Allah  berkuasa melakukan apa pun yang Dia inginkan.(St.Diyar)

Romantisme Rumah Tangga Rosululloh SAW

Referensi : Atha’illah as-Sakandari, Kitab Al-Hikam (penerjemah : D.A. Pakih Sati)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement