SURAU.CO. Seseorang mengamalkan ilmu yang bermanfaat sampai akhirat. Ia juga menyebarkan ilmu tersebut. Ilmu itu mendatangkan manfaat tidak hanya di dunia. Ilmu tersebut memberikan pahala yang terus mengalir setelah kematian. Hadis tentang tiga amalan yang tidak terputus menjelaskan hal itu. Amalan tersebut menjadi bekal akhirat yang berharga bagi orang yang mengamalkannya. Ilmu ini berfungsi sebagai cahaya yang membimbing, meningkatkan keimanan, memperjelas jalan menuju kebaikan dunia dan akhirat, serta memberikan bekal untuk kehidupan abadi.
Seseorang mengamalkan ilmu yang bermanfaat sampai akhirat. Ia mengajarkan ilmu tersebut kepada orang lain. Ilmu itu membawa manfaat bagi diri sendiri, agama, masyarakat, dan kemanusiaan secara luas. Ilmu tersebut menjadi jembatan untuk meraih ridha Allah SWT. Tujuan ilmu yang bermanfaat sampai akhirat adalah untuk menjadi panduan hidup yang membawa kemaslahatan di dunia dan mendatangkan pahala yang terus mengalir sebagai bekal utama di kehidupan selanjutnya.
Manfaat ilmu sampai akhirat
- Pahala abadi: Seperti yang tercantum dalam salah satu hadis, amalan yang tidak terputus setelah kematian adalah ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakan orang tuanya.
- Investasi abadi: Menyebarkan ilmu, seperti mengajarkan satu ayat Al-Qur’an kepada orang lain, akan menjadi investasi yang pahalanya terus mengalir. Pahala dari ilmu yang diajarkan akan terus mengalir melalui orang-orang yang mengamalkannya.
- Jalan menuju surga: Menuntut ilmu dianggap sebagai jalan yang dimudahkan oleh Allah untuk menuju surga.
- Meningkatkan derajat: Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu.
- Cahaya penuntun: Ilmu menjadi cahaya yang menerangi jalan, membedakan benar dan salah, serta membantu menjalankan ibadah dengan benar.
Ciri-ciri ilmu yang bermanfaat
- Menambah rasa takut kepada Allah SWT.
- Membuat seseorang lebih menyadari kekurangan diri sendiri dan berusaha memperbaikinya.
- Menambah pengetahuan dan ibadah kepada Allah SWT.
- Mengurangi cinta dunia dan menambah kerinduan serta cinta pada amal akhirat.
- Mengarahkan pada pengamalan yang benar dan menjauhi perbuatan tercela.
- Mencegah diri dari menjerumuskan pada keburukan seperti menjadikan agama sebagai ladang dunia.
Filosofi
Filosofi ilmu yang bermanfaat sampai akhirat adalah bahwa ilmu bukan sekadar pengetahuan teoretis untuk kehidupan duniawi, tetapi merupakan cahaya dan bekal abadi yang membimbing manusia menuju kebahagiaan hakiki, baik di dunia maupun di akhirat.
- Panduan Hidup: Ilmu berfungsi sebagai petunjuk yang membantu manusia membedakan mana yang benar (hak) dan mana yang salah (batil). Tanpa ilmu, sulit bagi seseorang untuk menjalani ibadah dan kehidupan sesuai tuntunan yang benar.
- Amal Saleh yang Berkelanjutan: Pemilik mengamalkan dan mengajarkan ilmu yang bermanfaat itu kepada orang lain. Pahala dari ilmu yang diajarkan dan diamalkan ini akan terus mengalir meskipun seseorang telah meninggal dunia. Kami menyebut pahala ini sebagai investasi pahala abadi. Orang sering menyebutnya sebagai amal jariyah.
- Peningkatan Derajat: Allah SWT menjanjikan untuk meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa derajat.
- Keseimbangan Dunia dan Akhirat: Ilmu mencakup aspek dunia dan akhirat. Ilmu dunia (seperti sains, teknologi, kedokteran, dll.) digunakan untuk mencapai kemaslahatan hidup di bumi, sedangkan ilmu agama (seperti akidah, fikih, dll.) adalah esensial untuk mempersiapkan kehidupan akhirat. Keduanya harus seimbang.
- Tanda Keberkahan: Ilmu yang berkah dan bermanfaat akan meningkatkan amal saleh pada diri seseorang. Jika ilmu tidak membawa perubahan positif atau peningkatan kualitas ibadah dan akhlak, bisa jadi ilmu tersebut tidak berkah.
Tujuan
Tujuan utama dari ilmu yang bermanfaat sampai akhirat dalam Islam adalah sebagai bekal untuk mencapai kebahagiaan abadi di sisi Allah SWT dan menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir meskipun seseorang telah meninggal dunia.
Berikut adalah rincian tujuan dan konsep ilmu yang bermanfaat sampai akhirat:
- Bekal Menuju Kebahagiaan Abadi: Ilmu berfungsi sebagai cahaya atau petunjuk yang membimbing manusia dalam menjalani kehidupan di dunia sesuai dengan tuntunan agama, sehingga dapat membedakan mana yang benar dan salah, serta mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat.
- Amal Jariyah yang Tidak Terputus: Salah satu tujuan paling signifikan adalah menjadikannya sebagai investasi akhirat. Seseorang mengajarkan atau menyebarkan ilmu yang bermanfaat. Orang lain terus mengamalkan ilmu tersebut. Pahala akan terus mengalir kepadanya bahkan setelah kematiannya.
- Meningkatkan Ketakwaan dan Mengenal Allah: Ilmu membantu manusia untuk memahami kebesaran Allah SWT, syariat-Nya, dan menjalankan ibadah dengan benar, yang pada akhirnya akan mendekatkan diri kepada-Nya dan meningkatkan derajat ketakwaan.
- Memperbaiki Tatanan Masyarakat: Mengajarkan ilmu pengetahuan juga berarti melakukan amar ma’ruf nahi munkar (mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran), yang bertujuan untuk menciptakan tatanan masyarakat yang lebih baik dan bertakwa.
- Solusi Masalah Kehidupan: Ilmu pengetahuan, baik ilmu agama maupun ilmu umum, dipandang sebagai kebutuhan manusia untuk mencapai kesejahteraan hidup di dunia, memahami berbagai masalah kehidupan, dan mencari solusinya, yang semuanya merupakan bagian dari kewajiban manusia sebagai makhluk berakal.
- Diangkat Derajatnya: Allah SWT menjanjikan akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
(mengutip dari berbagai sumber)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
