Ibadah
Beranda » Berita » Sampaikanlah Dariku Walau Hanya Satu Ayat

Sampaikanlah Dariku Walau Hanya Satu Ayat

Sampaikanlah Dariku Walau Hanya Satu Ayat
Sampaikanlah Dariku Walau Hanya Satu Ayat
DAFTAR ISI

SURAU.CO. “Sampaikanlah Dariku Walau Hanya Satu Ayat” adalah hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya “Sampaikanlah dariku, walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari). Hadis ini adalah perintah untuk setiap muslim agar berdakwah dan menyebarkan ajaran Islam kepada orang lain, meskipun hanya memiliki sedikit ilmu. Tidak perlu menunggu menjadi ahli, setiap muslim memiliki peran untuk menyampaikan kebaikan.

  • Makna dasar: Hadis ini menekankan bahwa setiap muslim wajib menyampaikan ajaran agama yang ia ketahui, meski hanya satu ayat Al-Qur’an atau satu hadis.
  • Tujuan: Tujuannya adalah agar ilmu dan ajaran Rasulullah SAW dapat terus tersebar dan tersampaikan ke seluruh umat manusia.
  • Pesan yang terkandung: Hadis ini mendorong umat Islam untuk tidak ragu dalam berbagi ilmu dan nasihat, bahkan jika hanya dalam bentuk yang sederhana seperti satu kalimat atau satu teladan baik.
  • Konteks lengkap hadis: Hadis lengkapnya adalah: “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat, dan ceritakanlah (apa yang kalian dengar) dari Bani Isra’il dan itu tidak apa (dosa). Rasulullah bersabda, ‘Siapa pun yang sengaja berdusta atas namaku, maka tempatnya adalah di Neraka.

Selain hal tersebut di atas, kita memahami maksud dari kalimat terkenal itu. Kalimat itu berbunyi, “Sampaikanlah Dariku Walau Hanya Satu Ayat”. Kalimat tersebut berasal dari sebuah hadis sahih Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW mendorong umat Muslim untuk berbagi pengetahuan agama, sekecil apa pun itu.  Para ulama menyimpulkan poin-poin penting dari hadis ini. Sumber: Imam Bukhari meriwayatkan hadis ini. Arti Harfiah: Menyampaikan ajaran Nabi Muhammad SAW, meskipun hanya satu ayat atau satu kalimat pendek, kepada orang lain. Tujuannya: Kita harus memastikan ajaran Islam terus disebarkan dan tidak terhenti pada satu generasi saja. Ini menekankan tanggung jawab setiap Muslim yang mengetahui kebenaran untuk mengajarkannya kepada orang lain. Penerapan: Kita bisa berbagi pengetahuan tentang salat, akhlak mulia, membaca Al-Qur’an, atau ajaran dasar Islam lainnya yang sudah diketahui dengan benar.

Tujuan

Tujuan dari hadis “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” adalah untuk memotivasi setiap muslim agar berdakwah menyebarkan ilmu dan ajaran Islam, meskipun hanya dengan satu ayat atau satu nasihat. Hal ini mendorong umat Islam. Mereka tidak perlu menunggu menjadi ahli untuk berdakwah. Umat Islam dapat membagikan kebaikan sekecil apa pun yang diketahui. Mereka tetap memperhatikan adab dan tanggung jawab saat berdakwah.

  • Mengajak untuk berdakwah: Hadis ini menjadi landasan bagi setiap muslim untuk secara aktif menyeru dan mengajak orang lain untuk mengamalkan ajaran Islam.
  • Menyebarkan ilmu: Umat Islam hendaknya tidak menyembunyikan ilmu yang dimilikinya, melainkan menyampaikannya kepada orang lai.
  • Membangun kepercayaan diri: Memberi dorongan kepada umat Islam untuk tidak merasa harus menjadi ulama besar terlebih dahulu sebelum berdakwah.
  • Menghargai setiap kebaikan: Mengajarkan bahwa berbagi kebaikan, sekecil apa pun, memiliki nilai yang sangat besar di sisi Allah SWT.
  • Menjaga kebenaran ajaran: Menekankan pentingnya menyampaikan apa yang benar-benar berasal dari Rasulullah SAW dan tidak mengarang cerita. Ini juga mengingatkan untuk tidak sengaja berbohong atas nama Nabi Muhammad SAW, karena ada ancaman keras bagi mereka yang melakukannya.

Filosofi

Filosofi di balik hadis “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” adalah dorongan bagi setiap muslim untuk aktif berdakwah dan menyebarkan ilmu, meskipun hanya memiliki sedikit pengetahuan. Intinya adalah setiap muslim memiliki tanggung jawab untuk berbagi kebaikan dan ajaran Islam, tidak perlu menunggu menjadi ahli, cukup dengan menyampaikan satu ayat, satu nasihat, atau satu teladan baik.

  • Berdakwah tanpa harus menunggu jadi ulama: Hadis ini menekankan bahwa Anda tidak perlu menjadi ulama besar untuk berdakwah. Yang terpenting adalah memiliki dasar pengetahuan dan menyampaikannya dengan benar.
  • Menyampaikan ilmu, bukan sekadar hafal: Ajaran ini menyarankan agar kita menyampaikan ilmu yang telah kita pahami dengan benar. Selain itu, ajaran ini juga menganjurkan agar kita tidak hanya sekadar menghafal tanpa pemahaman yang mendalam.
  • Menyampaikan yang benar dan tidak menyesatkan: Penting untuk menyampaikan ilmu yang berasal dari sumber yang sahih dan tidak menyebarkan informasi palsu atau klaim yang tidak akurat atas nama Nabi Muhammad SAW.
  • Nilai amal yang besar: Menyebarkan kebaikan, sekecil apa pun, akan terus memberikan pahala meskipun yang menyampaikannya sudah tiada, karena ada orang lain yang mengamalkannya.
  • Membangun kontribusi bersama: Hadis ini juga mendorong umat Islam untuk bersinergi. Bahkan jika tidak bisa berdakwah secara langsung, bisa berkontribusi melalui cara lain seperti membantu menyelenggarakan majelis atau berinfak, yang semuanya juga merupakan bagian dari “menyampaikan satu ayat”.

(mengutip dari  berbagai sumber)

Tidak Shalat Jum’at Karena Hujan; Apa Hukumnya?


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement