Kisah
Beranda » Berita » Bidadari Surga

Bidadari Surga

Bidadari Surga
Bidadari Surga

SURAU.CO. Allah SWT menciptakan bidadari surga dengan kecantikan dan kesucian luar biasa, serta akhlak yang terpuji. Selanjutnya, Allah SWT menyediakan mereka sebagai salah satu nikmat untuk para penghuni surga. Mereka melayani para laki-laki yang beriman dan beramal saleh di surga. Penghuni surga (laki-laki yang beriman dan beramal saleh) menerima kenikmatan dari keberadaan bidadari. Selain itu, setiap laki-laki yang beriman dan beramal saleh akan mendapatkan pendamping bidadari di surga.

Ciri-ciri bidadari surga

  • Sangat cantik: Penulis menggambarkannya memiliki paras jelita, tubuh molek, dan mata jeli bagai mutiara.
  • Suci dan tidak ternoda: Hal-hal yang tidak diinginkan seperti menstruasi, nifas, buang air besar, atau kotoran lainnya tidak dialami, dan dosa tidak dilakukan olehnya.
  • Terjaga kehormatannya: Manusia tidak pernah menyentuh bidadari sebelum suaminya di surga dan bidadari selalu menjaga pandangan.
  • Penuh cinta dan sebaya: Allah menciptakan bidadari sebagai perawan yang penuh cinta, sebaya umurnya, dan tidak pernah menjadi tua.
  • Sesuai dengan kehendak Allah: Allah SWT menciptakan bidadari untuk melayani para penghuni surga dan tunduk sepenuhnya kepada kehendak-Nya.

Tentang penciptaannya

  • Bukan dari tanah, cahaya, atau api: Allah menciptakan bidadari surga dengan cara yang berbeda dari makhluk lain.
  • Diciptakan langsung: Menurut beberapa tafsir, Allahlah yang menciptakan bidadari secara langsung.
  • Menjadi pasangan bagi orang beriman: Allah SWT memperuntukkan mereka bagi laki-laki yang beriman dan beramal saleh, sesuai janji-Nya.

Filosofi

Filosofi Bidadari Surga dalam Islam adalah konsep sebagai kenikmatan tertinggi bagi orang beriman, balasan atas amal saleh, dan simbol kesempurnaan duniawi dan ukhrawi. Konsep ini juga mengajarkan kesetiaan, keindahan akhlak, dan motivasi untuk meningkatkan ibadah. Al-Qur’an dan Rasulullah menggambarkan bidadari sangat cantik, suci, dan hanya mencintai pasangannya. Gambaran ini mencerminkan kesempurnaan yang Allah SWT janjikan di akhirat.

  • Simbol kenikmatan dan balasan: Allah SWT akan memberikan bidadari, salah satu bentuk kenikmatan terindah, kepada penghuni surga sebagai balasan atas kebaikan dan ketaatan mereka di dunia.
  • Motivasi ibadah: Umat Islam memandang gambaran bidadari surga sebagai motivasi untuk meningkatkan kualitas ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT. Mereka melakukan hal tersebut untuk meraih balasan yang dijanjikan di akhirat.
  • Keindahan akhlak dan kesucian: Bidadari memiliki akhlak yang baik dan hati yang lembut, serta hanya memandang suaminya. Ini mencerminkan kesempurnaan akhlak dan kesucian yang menjadi tujuan spiritual.
  • Kesetiaan dalam pernikahan: Konsep ini juga mencerminkan kesetiaan yang ideal, di mana pasangan hanya tertarik pada satu sama lain. Orang dapat mengartikan ini sebagai penggambaran hubungan pernikahan yang harmonis dan penuh cinta di akhirat.
  • Kesempurnaan yang tak ternoda: Orang-orang menggambarkan bidadari surga bebas dari segala kekurangan fisik. Mereka menyebut bidadari tidak memiliki akhlak buruk. Ini melambangkan kesempurnaan abadi yang tak terjamah oleh waktu atau kejelekan dunia.

Bidadari Surga Menurut Islam

Islam menggambarkan bidadari surga sebagai makhluk cantik penghuni surga. Allah menciptakan bidadari surga untuk menjadi pasangan bagi orang-orang yang beriman. Umat Islam menggambarkan bidadari surga sangat indah, suci, dan tanpa cacat. Mereka tidak mengalami hal-hal seperti menstruasi atau kotoran duniawi. Gambaran tersebut menyempurnakan kesucian dan keindahan bidadari surga sebagai pasangan di akhirat. Keberadaan bidadari ini adalah bentuk ganjaran dan kenikmatan bagi orang yang bertakwa.

Ciri-ciri bidadari surga

  • Kecantikan fisik: Al-Qur’an Surat An-Naba ayat 31-33 menjelaskan bahwa bidadari memiliki paras dan tubuh yang sangat indah dan molek. Ayat-ayat tersebut juga menggambarkan bidadari dengan payudara yang montok dan kencang.
  • Kesucian: Bidadari murni tidak mengalami menstruasi, nifas, atau kotoran lain yang biasa dialami wanita di dunia. Mereka tidak pernah buang air kecil, buang air besar, meludah, atau ingusan.
  • Kehormatan: Terjaga kehormatannya dan hanya memiliki cinta dan pandangan yang tertuju pada pasangannya, yaitu orang yang beriman.
  • Usia: Memiliki usia yang sama dengan suaminya, berdasarkan tafsir Al-Qur’an Surat An-Naba.
  • Diciptakan tanpa kelahiran: Allah SWT secara langsung menciptakan bidadari tanpa melalui proses kelahiran. Allah SWT menciptakan bidadari dalam kondisi perawan yang belum tersentuh siapapun.

Perbedaan Bidadari dan Perempuan Dunia

  • Orang-orang menganggap bahwa bidadari diciptakan untuk menjadi pasangan. Perempuan di dunia yang beriman juga memiliki kedudukan yang istimewa dan bisa menjadi ratu bagi para bidadari di surga.
  • Allah menciptakan bidadari surga untuk memberikan kebahagiaan dan kenikmatan bagi para penghuni surga. Para penghuni surga, termasuk perempuan salehah, akan mendapatkan kenikmatan serupa.
  • Terdapat perbedaan penekanan dalam penggambaran bidadari, di mana lebih banyak deskripsi tentang keindahan fisik bidadari untuk kaum laki-laki. Hal ini terjadi karena laki-laki memiliki kecenderungan lebih kuat untuk termotivasi mencari akhirat dengan janji seperti ini.

(mengutip dari berbagai sumber)

Pasca Wafatnya Rasulullah: Sikap Abu Bakar Menghadapi Kemurtadan

Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement