Kembali Kepada Syari’at Islam

SURAU.CO – 𝗗𝗼𝘀𝗮 𝗕𝗲𝘀𝗮𝗿 𝗨𝗹𝗮𝗺𝗮 𝗦𝘂𝘂’ 𝗱𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗺𝗶𝗺𝗽𝗶𝗻 𝗣𝗲𝗻𝗴𝗸𝗵𝗶𝗮𝗻𝗮𝘁 𝗠𝗲𝗺𝗯𝗶𝗮𝗿𝗸𝗮𝗻 𝗨𝗺𝗮𝘁 𝗱𝗶 𝗕𝗮𝘄𝗮𝗵 𝗗𝗲𝗺𝗼𝗸𝗿𝗮𝘀𝗶.

Pendahuluan

Ulama dan pemimpin Islam adalah pewaris amanah besar: menjaga aqidah, menegakkan hukum Allah, serta membimbing umat agar tidak tersesat.

Rasulullah ﷺ bersabda: “𝙎𝙚𝙨𝙪𝙣𝙜𝙜𝙪𝙝𝙣𝙮𝙖 𝙥𝙖𝙧𝙖 𝙪𝙡𝙖𝙢𝙖 𝙖𝙙𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙥𝙚𝙬𝙖𝙧𝙞𝙨 𝙥𝙖𝙧𝙖 𝙣𝙖𝙗𝙞.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi)

Namun, betapa besar dosa ketika banyak ulama dan pemimpin Islam justru bersekongkol dengan sistem demokrasi sebuah sistem kufur yang menyingkirkan syariat Allah, mengagungkan suara manusia, dan menjauhkan umat dari jalan yang lurus.

Hari ini, di banyak negeri Muslim, umat dibiarkan terjebak dalam demokrasi. Lebih parah lagi, sebagian ulama membela demokrasi dan menyebutnya sejalan dengan Islam. Padahal, sikap itu adalah pengkhianatan besar terhadap risalah Nabi ﷺ.

𝗗𝗼𝘀𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗻𝗴𝗸𝗵𝗶𝗮𝗻𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗨𝗹𝗮𝗺𝗮 & 𝗣𝗲𝗺𝗶𝗺𝗽𝗶𝗻 𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗗𝗲𝗺𝗼𝗸𝗿𝗮𝘀𝗶

1. Menggantikan Hukum Allah dengan Hukum Manusia
   Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “𝘉𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘮𝘶𝘵𝘶𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘬𝘢𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘳𝘶𝘵 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘵𝘶𝘳𝘶𝘯𝘬𝘢𝘯 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩, 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘪𝘵𝘶𝘭𝘢𝘩 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨-𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘧𝘪𝘳.” (QS. Al-Maidah: 44)

Ketika ulama dan pemimpin membiarkan demokrasi, berarti mereka mengakui hukum buatan manusia lebih berdaulat daripada hukum Allah. Ini adalah kekufuran nyata.

1. Diam di Hadapan Kemungkaran Sistemik
   Rasulullah ﷺ bersabda:
   “𝘉𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘪 𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘩𝘦𝘯𝘥𝘢𝘬𝘭𝘢𝘩 𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘣𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢; 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘮𝘱𝘶 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘪𝘴𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢; 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘮𝘱𝘶 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢, 𝘥𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘦𝘭𝘦𝘮𝘢𝘩-𝘭𝘦𝘮𝘢𝘩 𝘪𝘮𝘢𝘯.” (HR. Muslim)

Demokrasi adalah kemungkaran besar. Ulama yang bungkam atau malah membelanya berarti telah meninggalkan kewajiban amar makruf nahi munkar. Itu dosa besar.

1. Menyembunyikan Kebenaran
   Allah mengecam ulama yang menutupi kebenaran:

“𝘚𝘦𝘴𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨-𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘮𝘣𝘶𝘯𝘺𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘒𝘢𝘮𝘪 𝘵𝘶𝘳𝘶𝘯𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘱𝘢 𝘬𝘦𝘵𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯-𝘬𝘦𝘵𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘵𝘶𝘯𝘫𝘶𝘬, 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘒𝘢𝘮𝘪 𝘫𝘦𝘭𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘣, 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘥𝘪𝘭𝘢𝘬𝘯𝘢𝘵 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘭𝘢𝘬𝘯𝘢𝘵 𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 (𝘮𝘢𝘬𝘩𝘭𝘶𝘬) 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘯𝘢𝘵.” (QS. Al-Baqarah: 159)

Ulama suu’ yang menutupi hakikat kufurnya demokrasi adalah pengkhianat risalah.

1. Memecah Belah Umat
   Dengan menyeret umat ke politik demokrasi, mereka memelihara perpecahan. Padahal Allah berfirman:

“𝘋𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨-𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘤𝘦𝘳𝘢𝘪-𝘣𝘦𝘳𝘢𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘦𝘭𝘪𝘴𝘪𝘩 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘬𝘦𝘵𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘫𝘦𝘭𝘢𝘴.” (QS. Ali Imran: 105)

Demokrasi menumbuhkan partai-partai dan kepentingan kelompok. Ulama suu’ dan pemimpin pengkhianat adalah penyuburnya.

1. Menukar Agama dengan Dunia
   Rasulullah ﷺ memperingatkan:

“𝗔𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗮𝘁𝗮𝗻𝗴 𝘀𝘂𝗮𝘁𝘂 𝗺𝗮𝘀𝗮 𝗸𝗲𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗺𝗮𝗻𝘂𝘀𝗶𝗮, 𝗽𝗮𝗿𝗮 𝘂𝗹𝗮𝗺𝗮 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴-𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗮𝗹𝗶𝗻𝗴 𝗯𝘂𝗿𝘂𝗸 𝗱𝗶 𝗯𝗮𝘄𝗮𝗵 𝗸𝗼𝗹𝗼𝗻𝗴 𝗹𝗮𝗻𝗴𝗶𝘁. 𝗗𝗮𝗿𝗶 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮 𝗸𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿 𝗳𝗶𝘁𝗻𝗮𝗵, 𝗱𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮 𝗳𝗶𝘁𝗻𝗮𝗵 𝗶𝘁𝘂 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗺𝗯𝗮𝗹𝗶.” (HR. Baihaqi)

Inilah ulama suu’ hari ini yang menjual ayat-ayat Allah demi kursi, popularitas, dan harta.

𝗞𝗼𝗻𝘀𝗲𝗸𝘂𝗲𝗻𝘀𝗶 𝗕𝗲𝗿𝗮𝘁 𝗱𝗶 𝗗𝘂𝗻𝗶𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗔𝗸𝗵𝗶𝗿𝗮𝘁

Umat semakin jauh dari syariat, sibuk dengan demokrasi.

Syariat Allah tergantikan oleh hukum kufur buatan manusia. Umat tercerai-berai, kehilangan arah perjuangan.

Ulama suu’ dan pemimpin pengkhianat akan ditimpa laknat Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:

“𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘮𝘪𝘮𝘱𝘪𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘳𝘶𝘴𝘪 𝘳𝘢𝘬𝘺𝘢𝘵 𝘔𝘶𝘴𝘭𝘪𝘮 𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘬𝘦𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘱𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢, 𝘬𝘦𝘤𝘶𝘢𝘭𝘪 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘳𝘢𝘮𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘶𝘳𝘨𝘢 𝘣𝘢𝘨𝘪𝘯𝘺𝘢.” (HR. Bukhari, Muslim)

Kesimpulan

Membiarkan umat berada di bawah demokrasi adalah dosa besar ulama suu’ dan pemimpin pengkhianat. 𝗠𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮:

𝗠𝗲𝗻𝗷𝗮𝗱𝗶 𝘀𝗲𝗸𝘂𝘁𝘂 𝘁𝗵𝗮𝗴𝗵𝘂𝘁.
𝗠𝗲𝗻𝘆𝗲𝗺𝗯𝘂𝗻𝘆𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗯𝗲𝗻𝗮𝗿𝗮𝗻.
𝗠𝗲𝗻𝗴𝗵𝗶𝗮𝗻𝗮𝘁𝗶 𝗮𝗺𝗮𝗻𝗮𝗵 𝗿𝗶𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵.
𝗠𝗲𝗻𝘆𝗲𝘀𝗮𝘁𝗸𝗮𝗻 𝘂𝗺𝗮𝘁 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗷𝗮𝗹𝗮𝗻 𝗔𝗹𝗹𝗮𝗵.

Islam hanya mengenal satu sistem: syariat Allah yang ditegakkan secara kaffah dalam kepemimpinan Islam. Demokrasi bukan jalan Islam, melainkan jalan kesesatan.

𝗪𝗮𝗵𝗮𝗶 𝘂𝗺𝗮𝘁 𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺!

𝗕𝗲𝗿𝗵𝗲𝗻𝘁𝗶𝗹𝗮𝗵 𝘁𝗲𝗿𝘁𝗶𝗽𝘂! Sampai kapan kalian mau dibodohi ulama suu’? Sampai kapan kalian mau dipimpin pemimpin pengecut yang tunduk pada demokrasi busuk buatan Barat?

𝗖𝗲𝗹𝗮𝗸𝗮𝗹𝗮𝗵 𝘂𝗹𝗮𝗺𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗶𝗮𝗺! 𝗖𝗲𝗹𝗮𝗸𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗽𝗲𝗺𝗶𝗺𝗽𝗶𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝗷𝘂𝗮𝗹 𝘂𝗺𝗮𝘁 𝗱𝗲𝗺𝗶 𝗸𝘂𝗿𝘀𝗶 𝗱𝗮𝗻 𝘂𝗮𝗻𝗴! Mereka bukan pewaris nabi, mereka adalah penjual agama, penjilat thaghut, dan pengkhianat risalah!

Apakah kalian rela terus diperbudak demokrasi? Apakah kalian rela hukum Allah diinjak-injak sementara kalian diam?

𝗜𝗻𝗴𝗮𝘁𝗹𝗮𝗵! Barang siapa membela demokrasi berarti menentang hukum Allah. Barang siapa diam terhadap thaghut berarti bersekutu dengan setan.

𝗕𝗮𝗻𝗴𝗸𝗶𝘁𝗹𝗮𝗵 𝘄𝗮𝗵𝗮𝗶 𝘂𝗺𝗮𝘁! Tinggalkan 𝗱𝗲𝗺𝗼𝗸𝗿𝗮𝘀𝗶 𝗯𝘂𝘀𝘂𝗸! Lawan ulama suu’ dan pemimpin pengkhianat! Tegakkan kembali syariat Allah dalam Khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah. Hanya itu jalan mulia, hanya itu jalan keselamatan!.

 “𝐇𝐚𝐢 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠-𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚𝐧, 𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐤𝐞 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐈𝐬𝐥𝐚𝐦 𝐬𝐞𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐥𝐮𝐫𝐮𝐡𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚, 𝐝𝐚𝐧 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐢𝐤𝐮𝐭𝐢 𝐥𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐡-𝐥𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐭𝐚𝐧. 𝐒𝐞𝐬𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐭𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐦𝐮𝐬𝐮𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚 𝐛𝐚𝐠𝐢𝐦𝐮.” (QS. Al-Baqarah: 208).

#Revolusi #BubarkanDPR #BubarkanRezimKKN #DemokrasiKufur
#IslamKaffah #saatnyaKhilafah #NegaraKuatAkhirZaman
#MembangunPeradaban #MenegakkanKeadilan #MenumpasKezaliman #SaveCitaCitaLuhurBangsa. (Rahmat Daily)