SURAU.CO. Toleransi merupakan prinsip mendasar dalam memahami Al Quran. Bahasa Al-Qur’an memiliki keluasan makna. Untuk itu satu akar kata dapat memunculkan berbagai penafsiran. Oleh Karena itu sikap hati-hati menjadi syarat utama dalam membaca dan memahami ayat suci.
Hal tersebut terungkap dalam kegiatan Ijtimak Ulama Tafsir Al-Qur’an: Uji Publik Hasil Penyempurnaan Tafsir Al-Qur’an. Cendekiawan Muslim M. Quraish Shihab menyebut perbedaan merupakan bagian dari ketetapan Tuhan. Bagi Abi Quriasyh, panggilan akrabnya, perbedaan harus dipahami sebagai fondasi untuk menjaga kerukunan.
Menurutnya, keberagaman justru menjadi kekuatan yang menggerakkan kehidupan dan bukan sesuatu yang perlu diseragamkan. “Kita harus yakin benar bahwa Tuhan mau kita berbeda. Jangan paksa mempersamakan. Kita memang berbeda, dan melalui perbedaan itu kita maju,” ucapnya
Dalam konteks penafsiran, lanjut Prof. Quraish menekankan pentingnya menemukan titik temu atau prinsip dasar yang tetap sama. Walau dalam praktik atau sudut pandangnya dapat bervariasi, namun titik temu tersebut dapat menjadi landasan bagi koeksistensi dalam masyarakat.
Mencari Titik Temu
Kemudian pengarang tafsir al Misbah ini memberikan contoh yaitu nilai ketuhanan bangsa Indonesia sebagai prinsip yang mampu menyatukan keragaman. “Itulah kita di Indonesia, Ketuhanan Yang Maha Esa. Itu titik temu kita. Itu titik akhir kita,” jelasnya. Selanjutnya Prof. Quraish Shihab juga menekankan bahwa perbedaan tafsir tidak seharusnya menjadi sumber pertentangan. Dialog menjadi cara terbaik ketika tidak ditemukan kesepahaman, sehingga perbedaan dapat menjadi ruang saling belajar. “Setelah berdiskusi, wa jadilhum bil-lati hiya ahsan. Bukan sekadar berdebat, tetapi berlatih dengan cara yang terbaik,” katanya.
Al-Qur’an sendiri, tambahnya, memberikan kerangka etis dalam merespons perbedaan. Jika titik temu tetap tidak tercapai, manusia tetap diperintahkan untuk hidup berdampingan dan menyadari bahwa hanya Tuhan yang mengetahui siapa yang berada di jalan kebenaran.
Menutup paparannya, Prof. Quraish Shihab mengungkapkan bahwa toleransi dalam tafsir bukan bentuk relativisme, melainkan sikap ilmiah yang menghargai perbedaan metode, pengetahuan, dan latar belakang pembacanya.
Habibie Prize
Sebelumnya Prof. Quraish mendapatkan anugerah Habibie Prize 2025 dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Penghargaan ini merupakan salah satu penghargaan paling prestisius di Indonesia. Habibi Prize adalah penghargaan bagi para ilmuwan dan tokoh yang memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pencapaian tersebut tidak hanya mengakui pencapaian ilmiah. Namun juga melambangkan harapan yang lebih besar untuk masa depan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Habibie Prize 2025 memasuki tahun kelima. Para penerimanya adalah sosok dari berbagai latar belakang keilmuan yang membidangi ilmu pengetahuan dasar hingga filsafat, agama, dan kebudayaan. Penganugerahan Habibie Prize 2025 di Jakarta, Senin, 10 November 2025. Menurut Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan penghargaan ini merupakan legacy dari Presiden ke-3 Indonesia sekaligus salah satu figur ilmuwan bangsa Prof Dr Ing H Bacharuddin Jusuf Habibie sebagai apresiasi bagi para insan-insan Indonesia yang terbaik di bidangnya masing-masing. “Penghargaan ini bukan sekadar bentuk pengakuan atas capaian ilmiah, tetapi juga simbol harapan agar semangat inovasi, integritas, dan dedikasi terhadap kemajuan bangsa terus hidup dalam diri generasi penerus Indonesia,” ungkap Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Iptek BRIN, Edy Giri Rachman Putra.
Ada lima orang yang mendapatkan penghargaan ini. Untuk kategori Bidang Ilmu Pengetahuan Dasar adalah Dr rer nat Rino Rakhmata Mukti, SSi, MSc. Kemudian Bidang Ilmu Rekayasa adalah Prof Dr Anuraga Jayanegara, SPt, MSc. Selanjutnya Bidang Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi kepada R Tedjo Sasmono, SSi, PhD. Untuk Bidang Ilmu Sosial, Ekonomi, Politik, dan Hukum diberikan kepada Prof Dr Jimly Asshiddiqie, SH. Dan terakhir Bidang Ilmu Filsafat, Agama, dan Kebudayaan kepada Prof Dr Muhammad Quraish Shihab, Lc, MA. Quraish Shihab.
–
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
