Ibadah
Beranda » Berita » Zikir Munajat

Zikir Munajat

Zikir Munajat
Zikir Munajat

SURAU.CO.

Zikir Munajat adalah tindakan memanjatkan doa dan pujian kepada Allah SWT dengan sepenuh hati. Zikir ini dilakukan seseorang guna mengharapkan ridho, ampunan, bantuan, petunjuk, dan solusi atas permasalahan yang dihadapi. Ini adalah bentuk zikir yang bersifat pribadi dan mendalam, di mana seseorang berusaha mendekatkan diri kepada Allah.

Dzikir munajat menggabungkan dua praktik ibadah, yaitu dzikir (mengingat Allah) dan munajat (doa-doa rahasia yang diucapkan dengan penuh kerendahan hati dan ketundukan kepada Allah SWT). Kita sering menggunakan istilah ini untuk merujuk pada rangkaian dzikir yang berisi pujian, pengakuan dosa, permohonan ampun, serta harapan-harapan lainnya kepada Allah SWT. Tujuannya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, memohon ridha dan rahmat-Nya, serta mengabulkan hajat.

Tujuan zikir munajat adalah untuk berkomunikasi dengan Allah secara khusus untuk memohon keridaan, petunjuk, ampunan, bantuan, dan berbagai kebutuhan lainnya, serta untuk meningkatkan ketenangan jiwa dan mendekatkan diri kepada-Nya. Dengan sepenuh hati, kami bermunajat kepada Allah untuk memohon ridha-Nya atas segala usaha, petunjuk di jalan yang benar, serta bantuan dan solusi atas masalah yang dihadapi.

Umat Muslim menjadikan zikir munajat sebagai salah satu cara untuk memohon ampunan atas segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat. Melalui zikir, seseorang berusaha untuk lebih dekat dengan Sang Pencipta, meningkatkan kesadaran diri, dan menguatkan keimanan. Munajat adalah cara untuk mengungkapkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan dan menyampaikan kebutuhan yang dirasakan kepada Allah SWT. Zikir munajat dapat menjadi sumber ketenangan hati, terutama di tengah kesibukan duniawi yang penuh hiruk-pikuk.

Kitab Taisirul Khallaq

Filosofi

Filosofi Zikir Munajat berakar pada konsep komunikasi intim, tulus, dan rahasia antara seorang hamba dengan Tuhannya, Allah SWT. Ini bukan sekadar doa biasa, melainkan bentuk permohonan yang mendalam yang melibatkan hati, lisan, dan tindakan, dengan tujuan utama untuk mendekatkan diri kepada Allah, meraih keridaan-Nya, dan mendapatkan solusi atas segala permasalahan hidup.

Kata “munajat” berasal dari akar kata yang berarti “berbisik” atau “berbicara secara rahasia”. Filosofinya adalah bahwa seorang hamba mencurahkan segala isi hati, dosa, dan permasalahannya secara pribadi, seolah-olah hanya ada dia dan Allah, tanpa perantara. Ini menunjukkan tingkat kepercayaan dan keintiman yang tinggi dengan Sang Pencipta. Munajat melibatkan permohonan yang dipanjatkan dengan sepenuh hati, bukan sekadar ucapan lisan tanpa makna. Ini mencerminkan penyerahan diri total dan kesungguhan dalam mencari pertolongan dan ampunan Ilahi.

Orang yang bermunajat bertujuan utama untuk meraih keridaan Allah dan memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Filosofinya menekankan kerendahan hati dan kesadaran akan fitrah manusia yang tidak luput dari kesalahan. Zikir munajat merupakan manifestasi dari rasa butuh dan ketergantungan mutlak seorang hamba kepada Allah. Seseorang menaruh harapan akan petunjuk, bantuan, dan jalan keluar dari kesulitan hidup melalui munajat, yang kesemuanya hanya dapat diberikan oleh-Nya. Zikir dalam arti luas berarti selalu ingat dan merasa tersambung kepada Allah kapan pun dan di mana pun. Munajat adalah salah satu bentuk zikir yang menguatkan kesadaran ini, membantu menyingkirkan “tabir-tabir” yang menumpuk pada jiwa dan menghalangi koneksi spiritual. Filosofi munajat juga mencakup aspek muhasabah (evaluasi diri) dan upaya berkelanjutan untuk memperbaiki diri dan menjadi hamba yang lebih baik di masa depan.

Elemen kunci dalam dzikir munajat

Pertama, Dzikir:

Mengingat Allah melalui bacaan tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), tahlil (La ilaha illallah), dan takbir (Allahu Akbar).

Tidak Shalat Jum’at Karena Hujan; Apa Hukumnya?

Kedua, Munajat:

Kita mengungkapkan doa dan pembicaraan rahasia dengan Allah secara penuh kerendahan hati, seperti mengakui kesalahan dan memohon ampunan.

Ketiga, Pujian dan pengakuan:

Memuji kebesaran Allah dan mengakui kelemahan diri sendiri, serta keyakinan penuh kepada-Nya.

Keempat, Permohonan:

Amalan Sunnah Harian Sesuai Dalil Dari Al-Qur’an dan Hadist

Memohon ampunan, pertolongan, hidayah, dan segala hajat di dunia dan akhirat.

Bacaan Yang Umum Zikir

Tahlil: “La ilaha illallah” (Tidak ada Tuhan selain Allah).

Doa Nabi Yunus: “Laa ilaaha illaa Anta, subhaanaka innii kuntu minazh-zhaalimiin” (Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim).

Pujian kepada Allah: “Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, dan Allahu Akbar”.

Umat Muslim dapat mengamalkan dzikir munajat kapan saja, baik di pagi maupun petang hari. Biasanya, para santri atau jemaah di pesantren dan majelis taklim menjadikannya amalan rutin untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Literatur Islam tidak menyebutkan satu bacaan tunggal secara spesifik sebagai “Zikir Munajat”; sebaliknya, istilah ini merujuk pada jenis aktivitas spiritual itu sendiri.

  • Istighfar: Memohon ampunan (misalnya, Astaghfirullahal ‘adzim).
  • Tasbih: Menyucikan Allah (Subhanallah).
  • Tahmid: Memuji Allah (Alhamdulillah).
  • Tahlil: Mengesakan Allah (Laa ilaaha illallah).
  • Takbir: Mengagungkan Allah (Allahu Akbar).

Keutamaan

Bermunajat (berdoa dengan sepenuh hati) memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:

  • Menjadi sarana untuk mendapatkan pertolongan dan jalan keluar dari kesulitan.
  • Membantu menenangkan hati dan jiwa yang resah.
  • Meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT.
  • Dapat menghapus dosa.

Cara Melakukan Zikir Munajat

Umat Muslim dapat melakukan Zikir Munajat kapan saja, namun waktu yang paling utama adalah di sepertiga malam terakhir, saat Allah SWT turun ke langit dunia untuk mengabulkan doa hamba-Nya.

Adab dalam berzikir dan bermunajat meliputi:

Pertama, Niat yang tulus: Lakukan semata-mata untuk mengharapkan keridhaan Allah.

Kedua, Dilakukan dengan suara pelan: Sangat dianjurkan agar kita melakukannya secara individu dengan kerendahan hati.

Ketiga, Khusyuk dan fokus: Memusatkan hati dan pikiran hanya kepada Allah SWT.

Keempat, Memulai dengan memuji Allah dan bershalawat: Sebelum memanjatkan permohonan, dianjurkan bagi kita untuk memuji Allah dan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Kelima, Memanjatkan doa dengan penuh pengharapan: Yakin bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa.

(mengutip dari berbagai sumber)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement