Khazanah
Beranda ยป Berita ยป Berhentilah Menjadi Orang Lain Jika Ingin Dicintai

Berhentilah Menjadi Orang Lain Jika Ingin Dicintai

Berhentilah Menjadi Orang Lain Jika Ingin Dicintai
Berhentilah Menjadi Orang Lain Jika Ingin Dicintai

 

SURAU.CO – โ€œ๐˜‰๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฉ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ช๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ญ๐˜ข๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ซ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ค๐˜ช๐˜ฏ๐˜ต๐˜ข๐˜ช. ๐˜š๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฃ ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ณ๐˜ช ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ณ๐˜ช ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ซ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ต๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ด๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ช.โ€

Kalimat ini sederhana, namun mengguncang hati setiap jiwa yang pernah merasa kehilangan arah. Di zaman yang serba terbuka dan bebas ini, manusia berlomba untuk tampak sempurna di mata manusia, bukan di hadapan Penciptanya. Kita memakai topeng sosial, meniru gaya hidup orang lain, dan memalsukan perasaan demi diterima. Namun di balik senyum yang ditampilkan, sering tersimpan kehampaan yang sunyi.

๐—ž๐—ฒ๐—ต๐—ฎ๐—บ๐—ฝ๐—ฎ๐—ฎ๐—ป ๐— ๐—ฎ๐—ป๐˜‚๐˜€๐—ถ๐—ฎ ๐— ๐—ผ๐—ฑ๐—ฒ๐—ฟ๐—ป

Dalam psikologi modern, fenomena ini dikenal sebagai ๐—ณ๐—ฎ๐—น๐˜€๐—ฒ ๐˜€๐—ฒ๐—น๐—ณ diri palsu yang muncul ketika seseorang hidup untuk memenuhi harapan lingkungan, bukan mengekspresikan jati dirinya yang sejati.

Carl Rogers menjelaskan, ketidaksesuaian antara โ€œdiri idealโ€ dan โ€œdiri nyataโ€ menimbulkan kecemasan, depresi, bahkan kehilangan makna hidup. Inilah akar dari banyak krisis psikologis di era modern manusia kehilangan dirinya sendiri karena terlalu sibuk menjadi orang lain.

Burnout dan Kelelahan Jiwa: Saatnya Pulang dan Beristirahat di Bab Ibadah

Erik Erikson menjelaskan bahwa manusia memiliki kebutuhan dasar untuk memahami โ€œsiapa aku sebenarnyaโ€. Ketika identitas diri tidak jelas, individu akan mencari pengakuan dari luar dirinya dari manusia, media, atau lingkungan sosial.

Namun pengakuan itu bersifat sementara. Ia mengisi ruang kosong hanya sesaat, lalu meninggalkan kehampaan yang lebih dalam.

Carl Jung menyebut kondisi ini sebagai the divided selfย  diri yang terbelah antara keaslian dan topeng sosial. Dalam jangka panjang, hal ini melahirkan stres eksistensial, kecemasan, bahkan depresi, karena jiwa tidak lagi hidup dalam kejujuran terhadap dirinya sendiri. Krisis ini tampak indah dari luar, namun sunyi dari dalam.

Namun dalam pandangan Islam, krisis ini jauh lebih dalam. Ia bukan sekadar gangguan psikis, tapi krisis ruhani. Sebab, ketika manusia berpaling dari fitrah dan ketentuan Ilahi, ia memutus hubungan dengan sumber makna sejati Allah ๏ทป.

๐— ๐—ฎ๐—ป๐˜‚๐˜€๐—ถ๐—ฎ ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—™๐—ถ๐˜๐—ฟ๐—ฎ๐—ต ๐—œ๐—น๐—ฎ๐—ต๐—ถ

Allah menciptakan manusia dengan fitrah, kecenderungan alami untuk mengenal dan mengabdi kepada-Nya:
Allah ๏ทป Berfirman:

Seni Mengkritik Tanpa Melukai: Memahami Adab Memberi Nasihat yang Elegan

> “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.” > (QS. Ar-Rum [30]: 30)

Ketika seseorang menolak fitrahnya, ia sedang menolak desain Ilahi yang paling sempurna untuk dirinya. Maka wajar jika hidup terasa kosong meski dipenuhi gemerlap dunia, karena jiwa hanya hidup dengan zikir dan ketaatan. Allah ๏ทป mengingatkan:

> โ€œBarang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, baginya kehidupan yang sempit.โ€ > (QS. Thaha [20]: 124)

Inilah makna โ€œkosongโ€ yang sejati hidup yang tampak penuh aktivitas, tapi tanpa ketenangan, tanpa arah, tanpa makna.
Allah ๏ทป menegaskan:

> โ€œIngatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.โ€

Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur: Panduan Terapi Jiwa Ala Imam Nawawi

(QS. Ar-Raโ€™d [13]: 28)

Ketenangan bukan terletak pada diterimanya kita oleh manusia, tetapi pada diterimanya kita oleh Allah.

๐—ž๐—ฒ๐—ฏ๐—ฒ๐—ฏ๐—ฎ๐˜€๐—ฎ๐—ป ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ถ๐—ฝ๐˜‚

Dunia liberal modern menanamkan gagasan bahwa kebebasan adalah puncak kebahagiaan.

Manusia didorong untuk hidup โ€œsesuka hatiโ€, menentukan nilai sendiri tanpa rambu Ilahi. Namun kebebasan tanpa batas bukanlah kemerdekaan sejati ia justru menjadi bentuk perbudakan yang halus: diperbudak oleh nafsu, tren, dan pengakuan sosial.

Kebebasan sejati bukanlah ketika kita bisa melakukan apa saja, melainkan ketika kita mampu menahan diri dari apa yang Allah larang. Sebagaimana firman-Nya:

> โ€œAdapun orang yang takut akan kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sungguh surga lah tempat tinggalnya.โ€

(QS. An-Naziโ€˜at [79]: 40โ€“41)

Kebebasan sejati bukanlah melakukan apa yang diinginkan, melainkan mengendalikan diri agar sesuai dengan kehendak Allah. Di sanalah letak kemuliaan manusia.

๐——๐—ถ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐˜€๐—ถ ๐—œ๐—น๐—บ๐—ถ๐—ฎ๐—ต ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—ฆ๐—ฝ๐—ถ๐—ฟ๐—ถ๐˜๐˜‚๐—ฎ๐—น

Penelitian dalam psikologi positif menunjukkan bahwa manusia yang hidup sesuai dengan nilai-nilai spiritual memiliki tingkat kebahagiaan, ketenangan, dan ketahanan stres yang lebih tinggi.

Artinya, jiwa manusia memang dirancang untuk berhubungan dengan sesuatu yang lebih tinggi dari dirinya dengan Tuhan.
Ketika manusia menjauh dari nilai-nilai ketuhanan, otaknya kehilangan arah tujuan hidup (loss of meaning).

Sebaliknya, ketika seseorang menanamkan kesadaran Ilahi dalam setiap langkahnya, sistem sarafnya menyeimbangkan hormon stres, menghadirkan rasa damai, dan meningkatkan emotional resilience.

Secara ilmiah, zikir, salat, dan tadabbur terbukti menenangkan sistem limbik otak pusat emosi dan ketakutan. Maka tak heran, Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman:

> โ€œIngatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.โ€

(QS. Ar-Raโ€™d [13]: 28)

๐— ๐—ฎ๐—ธ๐—ป๐—ฎ ๐—›๐—ฎ๐—บ๐—ฝ๐—ฎ ๐—๐—ถ๐—ธ๐—ฎ ๐—๐—ฎ๐˜‚๐—ต ๐—ฑ๐—ฎ๐—ฟ๐—ถ ๐—ž๐—ฒ๐˜๐—ฒ๐—ป๐˜๐˜‚๐—ฎ๐—ป ๐—œ๐—น๐—ฎ๐—ต๐—ถ

โ€œHampaโ€ bukan berarti tak punya harta, pasangan, atau kedudukan.
โ€œHampaโ€ adalah ketika hati tak lagi mengenal arah, ketika setiap keberhasilan terasa kering, dan ketika cinta manusia tidak mampu menambal kekosongan jiwa.

Seseorang bisa dicintai oleh ribuan manusia di dunia maya, namun tetap merasa sendiri sebab ia jauh dari cinta Sang Pencipta.

Rasulullah ๏ทบ mengingatkan:

> โ€œBarangsiapa mencari keridhaan manusia dengan kemurkaan Allah, maka Allah murka kepadanya dan menjadikan manusia juga murka kepadanya.โ€

(HR. Ibn Hibban)

Cinta sejati dimulai ketika kita berhenti mencari cinta yang salah. Ketika hati bersandar pada Allah, ia tak lagi menuntut pengakuan dunia karena cukup bagi seorang mukmin bahwa Tuhannya ridha kepadanya.

๐—ฃ๐—ฒ๐—ป๐˜‚๐˜๐˜‚๐—ฝ

Maka, berhentilah menjadi orang lain hanya untuk dicintai. Jadilah dirimu sendiri sebagaimana Allah menciptakanmu dengan segala kekurangan dan potensi yang unik.

Hidupmu bukan untuk menyenangkan pandangan manusia, tetapi untuk menunaikan takdir Ilahi. Karena cinta manusia itu fana, namun cinta Allah kekal dan menyempurnakan.
Allah ๏ทป Berfirman:

> โ€œDan barang siapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang ia berbuat kebaikan, maka baginya pahala di sisi Tuhannya; tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.โ€

(QS. Al-Baqarah [2]: 112)

Jadilah dirimu yang jujur bukan sempurna, tapi ikhlas dalam berjuang di jalan-Nya. Ketika hidup berpijak pada ketentuan Ilahi, setiap langkah menjadi bernilai, setiap luka menjadi pelajaran, dan setiap kesalahan menjadi jalan pulang kepada-Nya.

Rasulullah ๏ทบ Bersabda:

โ€œBarang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu (dan kebenaran), Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.โ€

Hidupkan Dakwah

Wahai saudaraku, jangan biarkan dirimu hanyut oleh pemikiran yang menjauhkan dari wahyu, falsafah diluar Islam hanyalah ilusi yang akan terus menjerumuskan manusia dan mengancam jiwa seperti sekuleriseme demokrasi membawa kehancuran bagi peradaban manusia, membunuh lebih dari 300 jiwa manusia dalam 1abad , 9juta jiwa setiap tahun sampai hari ini.

Kembalilah kepada pemikiran Islam, Bangunlah kesadaran bahwa setiap langkah hidup yang tidak bersandar pada Al-Qurโ€™an dan sunnah hanya akan menambah kekosongan.

Sebarkan cahaya ini.
Sampaikan kebenaran dengan hikmah, sebagaimana firman Allah ๏ทป:

> ุงุฏู’ุนู ุฅูู„ูŽู‰ูฐ ุณูŽุจููŠู„ู ุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ุจูุงู„ู’ุญููƒู’ู…ูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽูˆู’ุนูุธูŽุฉู ุงู„ู’ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู

โ€œSerulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan nasihat yang baik.โ€
(QS. An-Nahl [16]: 125)

Jadilah penyampai wahyu, akan tetapi jangan menjadi penggemar ilusi. Sebab dunia ini hanya singgah sementara, dan kebenaran sejati hanya ada dalam cahaya Ilahi.

Jangan hanya jadi penontonย  jadilah penyampai kebenaran.
Rasulullah ๏ทบ Bersabda:

โ€œSampaikan dariku walau satu ayat.โ€ ( HR. Bukhari)

๐——๐—ฒ๐˜€๐—ฎ๐—ธ ๐— ๐—จ๐—œ ๐—ฆ๐—ฒ๐—ด๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ ๐—•๐—ฒ๐—ฟ๐˜๐—ถ๐—ป๐—ฑ๐—ฎ๐—ธ! ๐˜’๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐™›๐™–๐™ฉ๐™ฌ๐™– ๐™๐™–๐™ง๐™–๐™ข ๐™™๐™š๐™ข๐™ค๐™ ๐™ง๐™–๐™จ๐™ž karena menjaga akidah 245 juta umat Islam adalah amanah MUI yang hidup dan dibiayai dari pajak dan harta Umat dari hak kekayaan SDA negeri ini. (Rahmat Daily)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

ร— Advertisement
ร— Advertisement