SURAU.CO – Bismillāh walhamdulillāh. Segala puji hanya milik Allah Subhānahu wa Ta‘ālā, Tuhan yang menurunkan rahmat-Nya dalam setiap kesempatan ibadah, bahkan dalam amal-amal sederhana yang dilakukan dengan keikhlasan dan berjamaah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
> “Barang siapa yang shalat Isya berjamaah, maka dia sama seperti orang yang shalat separo malam. Dan barang siapa yang shalat Subuh berjamaah, maka dia sama seperti orang yang shalat sepanjang malam.” (HR. Muslim)
Hadits ini merupakan kabar gembira yang luar biasa bagi umat Islam. Allah memberikan pahala yang begitu besar bagi orang yang menjaga dua shalat berjamaah ini — Isya dan Subuh — dua waktu yang seringkali paling berat bagi jiwa yang lemah.
Dua Shalat yang Menjadi Ujian Keimanan
Shalat Isya dan Subuh dilakukan di waktu yang berlawanan dengan hawa nafsu manusia. Isya di saat tubuh mulai letih, Subuh di saat mata masih berat untuk terpejam. Namun di situlah letak keistimewaannya. Orang yang menundukkan nafsunya demi memenuhi panggilan Rabb-nya pada dua waktu ini berarti ia benar-benar menegakkan iman di atas rasa malas dan kantuk.
Dalam hadits lain, Rasulullah ﷺ bersabda:
> “Shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya dan Subuh. Sekiranya mereka tahu pahala yang ada pada keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya walau dengan merangkak.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Betapa besar pahala yang disediakan bagi mereka yang bersungguh-sungguh mendirikan shalat berjamaah di dua waktu ini.
Nilai Pahala yang Mengagumkan
Bayangkan, seseorang yang melaksanakan shalat Isya berjamaah telah mendapatkan pahala seolah ia shalat separuh malam. Bila ia lanjut dengan shalat Subuh berjamaah, maka sempurnalah ganjaran itu seperti ia beribadah sepanjang malam!
Sungguh, hanya Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang yang memberikan ganjaran begitu besar untuk amal yang tampak kecil. Ini adalah bentuk kasih sayang-Nya agar hamba-hamba-Nya tetap bisa memperoleh pahala malam penuh meski tidak sanggup bangun malam setiap waktu.
Rahasia Spirit Jamaah
Mengapa berjamaah menjadi kunci utama dalam hadits ini? Karena shalat berjamaah adalah simbol persatuan hati dan tunduk bersama di bawah satu tujuan: mencari ridha Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:
> “Shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian sebanyak dua puluh tujuh derajat.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Ketika seseorang menapaki langkah menuju masjid di malam hari atau dini hari, setiap langkahnya menjadi saksi, dicatat sebagai kebaikan, dan menghapus dosa-dosa kecilnya. Udara dingin Subuh dan gelapnya malam menjadi saksi keikhlasan seorang hamba yang memilih Allah di atas kenyamanan dirinya.
Keberkahan Hari Dimulai dari Subuh
Shalat Subuh berjamaah bukan hanya bernilai pahala besar, tapi juga membuka pintu keberkahan hidup. Rasulullah ﷺ berdoa:
> “Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu pagi mereka.”
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Maka tidak heran bila para ulama, pedagang, dan pejuang Islam zaman dahulu memulai hari mereka setelah Subuh. Mereka percaya bahwa keberhasilan dunia dan akhirat lahir dari keberkahan waktu pagi yang dijaga dengan ibadah.
Menghidupkan Malam dengan Cara yang Mudah
Tidak semua orang mampu melaksanakan qiyamul lail secara rutin. Namun, Allah memberi jalan kemudahan melalui dua shalat ini. Siapa pun yang menegakkan shalat Isya dan Subuh berjamaah, berarti telah menunaikan ibadah yang pahalanya sama dengan shalat sepanjang malam.
Betapa besar kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang mungkin lemah dan tidak mampu menegakkan malam dengan sempurna.
Menguatkan Tekad Menjaga Shalat Berjamaah
Maka, marilah kita jadikan dua shalat ini sebagai penjaga iman kita. Bangunlah semangat untuk datang ke masjid meski dengan langkah berat, karena di sanalah pahala yang berlipat menanti.
Jika malam ini kita menunaikan shalat Isya berjamaah, dan besok Subuh kita berjamaah pula, maka seolah semalam suntuk kita berdiri di hadapan Allah. Tidak ada investasi akhirat yang lebih murah dan lebih besar keuntungannya daripada ini.
Penutup
Semoga Allah meneguhkan hati kita untuk selalu menjaga shalat berjamaah, terutama Isya dan Subuh. Semoga langkah kita menuju masjid menjadi cahaya di hari kiamat, sebagaimana sabda Nabi ﷺ:
> “Berikan kabar gembira bagi orang-orang yang berjalan menuju masjid dalam gelap, bahwa mereka akan mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari kiamat.”
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Semoga setiap langkah kaki menuju masjid menjadi saksi cinta kita kepada Allah. Dan semoga setiap rakaat Isya dan Subuh berjamaah menjadi tanda bahwa kita termasuk golongan orang yang menghidupkan malam dengan penuh cahaya iman.
“Ya Allah, jadikan kami di antara orang-orang yang Engkau banggakan di hadapan para malaikat karena kami menjaga shalat berjamaah di waktu Isya dan Subuh.” Āmīn Yā Rabbal ‘Ālamīn. (Tengku Iskandar, M. Pd – Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
