Khazanah
Beranda » Berita » Menjaga Pandangan: Pintu Kehormatan, Ketenangan dan Ketaatan Kepada Allah

Menjaga Pandangan: Pintu Kehormatan, Ketenangan dan Ketaatan Kepada Allah

Menjaga Pandangan: Pintu Kehormatan, Ketenangan dan Ketaatan Kepada Allah
Menjaga Pandangan: Pintu Kehormatan, Ketenangan dan Ketaatan Kepada Allah

 

SURAU.CO – Menjaga pandangan (ghaddul bashar) adalah salah satu perintah Allah yang menjadi benteng hati dan sumber ketenangan jiwa. Walaupun terlihat sederhana, hakikatnya ia adalah amalan besar yang mengandung banyak rahasia spiritual, moral, dan akhlak. Dalam Islam, pandangan bukan sekadar aktivitas indera, tetapi pintu masuk bagi seluruh kebersihan hati. Apa yang mata lihat, akan diikuti oleh bisikan jiwa, dan apa yang jiwa bayangkan, akan membentuk kehendak seorang hamba.

Perintah Langsung dari Allah dalam Al-Qur’an

Allah berfirman:

> “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: hendaklah mereka menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS. An-Nur: 30)

Dan setelah itu Allah memerintahkan hal yang sama kepada perempuan beriman.

Riyadus Shalihin: Antidot Ampuh Mengobati Fenomena Sick Society di Era Modern

Perhatikan bagaimana Allah mendahulukan menundukkan pandangan sebelum menjaga kemaluan. Ini menunjukkan bahwa pandangan adalah gerbang pertama menuju kebaikan maupun kerusakan. Menjaga gerbang pertama membuat penjagaan berikutnya menjadi lebih mudah.

Mengapa Pandangan Harus Dijaga?

a. Pandangan adalah panah beracun dari setan.
Rasulullah ﷺ bersabda:

> “Pandangan itu adalah salah satu panah beracun dari panah-panah setan. Barang siapa menundukkan pandangannya karena Allah, maka Allah akan memberikan rasa manisnya iman pada hatinya.” (HR. Hakim)

Satu kali memandang dengan sengaja dapat membuka banyak pintu lintasan hati, hayalan, dan nafsu. Setan bekerja cepat melalui apa yang mata lihat.

b. Mata membawa masuk apa saja ke dalam hati.
Hati ibarat wadah yang sangat halus. Mata yang melihat hal-hal haram akan merusak hati dan membuatnya gelap, sedangkan menjaga pandangan akan membuat hati lembut dan tenteram.

Budaya Hustle Culture vs Berkah: Meninjau Ulang Definisi Sukses

c. Menjaga pandangan menumbuhkan kesucian jiwa
Allah berfirman, “Yang demikian itu lebih suci bagi mereka.”
Kesucian di sini mencakup kesucian akhlak, pikiran, niat, dan kehendak.

Benteng Diri dari Fitnah Zaman

Era digital menghadirkan tantangan yang tidak pernah seramai sekarang. Gambar, video, dan konten yang tidak pantas sangat mudah diakses. Ketika godaan sudah ada di genggaman, menjaga pandangan menjadi jihad besar bagi seorang Muslim.

Menjaga pandangan berarti:

Tidak mencari-cari yang haram
Menjauh dari konten yang merusak hati
Tidak mengikuti hawa nafsu
Mengendalikan diri dalam kesendirian dan keramaian.

Inilah bentuk murāqabah, merasa diawasi oleh Allah kapan pun dan di mana pun.

Ziarah Makam Hari Jum’at, Apa Hukumnya?

Buah dari Menjaga Pandangan

a. Ketenangan hati dan kejernihan pikiran
Barang siapa menjaga pandangannya, Allah menjaga hatinya. Ia lebih mudah khusyuk dalam shalat dan ibadah.

b. Mudah mendapatkan cahaya ilmu
Para salaf berkata:
“Cahaya ilmu tidak akan masuk ke hati yang dipenuhi kemaksiatan.”
Mata yang terjaga akan membuka jalan bagi hati yang terang.

c. Mendapatkan manisnya iman
Hadits menyebutkan bahwa Allah akan mengganti satu pandangan haram dengan manisnya iman. Ini ganjaran besar yang hanya diberi kepada hamba yang benar-benar ikhlas menjaga diri.

d. Melatih pengendalian diri
Siapa yang bisa mengendalikan matanya, ia akan mudah mengendalikan lisannya, pikirannya, dan seluruh anggota tubuhnya.

Menjaga Pandangan untuk Menjaga Kehormatan

Islam sangat memuliakan martabat laki-laki dan perempuan. Pandangan yang liar merusak kesucian itu. Dengan menjaga pandangan:

Kita menjaga kehormatan diri
Kita menghormati kehormatan orang lain
Kita memperkuat ikatan keluarga
Kita menghindari fitnah dan perselingkuhan.

Rumah tangga hancur sering bermula dari pandangan yang dibiarkan tanpa kontrol.

Tips Praktis Menjaga Pandangan

  1. Tanamkan rasa diawasi Allah
    Jadikan ayat “Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” sebagai pengingat setiap kali mata ingin melanggar.

  2. Segera alihkan pandangan
    Bila tanpa sengaja melihat sesuatu yang tidak pantas, palingkan wajah. Pandangan pertama adalah maaf, yang kedua adalah dosa.

  3. Isi waktu dengan kesibukan positif
    Orang yang sibuk dengan ibadah, ilmu, dan aktivitas bermanfaat jarang tergoda oleh hal-hal yang sia-sia.

  4. Bangun lingkungan yang mendukung
    Mengikuti akun/konten yang baik, menjauhi yang merusak, dan berada di lingkungan saleh sangat membantu.

  5. Perbanyak doa
    Rasulullah ﷺ mengajarkan doa:
    “Ya Allah, bersihkanlah hatiku dari nifaq dan mataku dari pengkhianatan.”

Penutup: Menjaga Pandangan, Menjaga Hati

Pandangan adalah jembatan antara hati dan dunia luar. Bila jembatan itu bersih, hati akan bersinar. Bila jembatan itu kotor, hati akan gelap.

Menjaga pandangan bukan sekadar menahan diri dari melihat aurat, tetapi menjaga diri dari semua yang dapat mengotori hati: pamer, kedengkian, kesombongan, dan apa saja yang dapat membuat kita lalai dari Allah.

Sungguh, siapa yang berhasil menjaga pandangannya, ia telah berjalan menuju derajat orang-orang yang ikhlas dan bertakwa.

Semoga Allah memudahkan kita untuk menjaga mata, hati, dan seluruh anggota tubuh dalam ketaatan kepada-Nya. Aamiin. (Tengku Iskandar, M. Pd – Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement