SURAU.CO – Hakikat, cabang, kedudukan, dan cara meraihnya. Sabar bukan sekadar menahan emosi. Dalam ilmu akhlak Islam, sabar adalah kekuatan ruhani yang membuat seseorang tetap lurus di atas jalan Allah dalam keadaan apa pun. Para ulama menyebutnya sebagai “pangkal segala kebaikan”.
Definisi Sabar Menurut Ulama
a. Secara bahasa
Sabar berarti menahan, mengikat, atau mengontrol diri.
b. Secara syariat
Para ulama mendefinisikan sabar sebagai:
“Menahan diri dari hal yang dibenci oleh syariat, sambil tetap berharap pahala Allah.” (Ibnul Qayyim)
Artinya, sabar adalah keteguhan hati yang disandarkan pada iman.
Macam-Macam Sabar
Dalam ilmu sabar, para ulama sepakat ada tiga pilar utama:
- Sabar dalam ketaatan kepada Allah
Menahan diri agar tetap tekun solat, menuntut ilmu, menutup aurat, menafkahi keluarga, dan menjalankan perintah Allah walau berat. -
Sabar dari maksiat
Menahan syahwat, menahan mata, menahan lisan, menahan jempol dari komentar buruk.
Ini termasuk sabar yang paling berat karena berhadapan dengan nafsu. -
Sabar menghadapi takdir Allah
Tabah menerima ujian: sakit, kehilangan, kegagalan, fitnah, kemiskinan, atau musibah lain.
Inilah yang paling sering dipraktikkan manusia sehari-hari.
Kedudukan Sabar dalam Islam
Ilmu sabar mengajarkan bahwa sabar memiliki kedudukan yang sangat tinggi:
a. Sabar adalah separuh iman
Para ulama berkata:
“Iman itu dua bagian: sabar dan syukur.”
b. Allah bersama orang-orang yang sabar
> “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)
Ini menunjukkan sabar adalah tanda kedekatan Allah.
c. Sabar adalah kunci kemenangan
Dalam perang Badar, Uhud, dan Hunain, Allah memberi pertolongan karena kesabaran kaum muslimin.
d. Pahala sabar tanpa batas
> “Hanya orang sabarlah yang diberi pahala tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)
Tidak ada ibadah lain yang dijanjikan pahala sebesar ini.
Ilmu Sabar dalam Perspektif Hati
Para sufi dan ulama tazkiyah menjelaskan tingkatan sabar:
- Sabar karena Allah
Anda sabar karena ingin mendapatkan ridha-Nya. -
Sabar bersama Allah
Anda melihat setiap musibah datang dengan hikmah Allah. -
Sabar dengan Allah
Anda merasa didampingi oleh Allah dalam setiap peristiwa. -
Sabar untuk Allah
Anda menahan diri dari maksiat semata-mata menjaga kehormatan syariat-Nya. -
Sabar atas Allah
Menerima semua ketentuan-Nya tanpa protes, walaupun hati pedih.
Semakin tinggi tingkat kesabaran seseorang, semakin lapang dadanya dan semakin kuat ruhnya.
Tanda-Tanda Orang yang Sabar
Orang yang memiliki ilmu sabar akan tampak dari beberapa ciri:
- Tidak mudah mengeluh
- Menahan amarah
- Hatinya mudah menerima nasihat
- Tidak mendendam
- Tenang saat orang lain panik
- Istiqamah dalam kebaikan meski sulit
- Lembut dalam menghadapi masalah
- Mengutamakan akhirat di atas dunia
Contoh Sabar dari Para Nabi
Para nabi adalah guru sabar terbaik:
Nabi Ayyub
Melalui sakit bertahun-tahun tanpa keluh kesah.
Dan Nabi Yusuf
Sabar menghadapi saudara, fitnah, penjara, dan godaan.
Nabi Muhammad ﷺ
Beliau sabar dihina, dilecehkan, disakiti, diusir, bahkan melihat sahabat-sahabat disiksa dan wafat.
Ilmu sabar tumbuh dari perjuangan, bukan teori.
Cara Melatih Sabar
Ilmu sabar bukan hanya dipahami, tetapi harus dipraktikkan. Caranya:
- Memperkuat iman kepada takdir
Yakini bahwa semua dari Allah dan pasti ada hikmahnya. -
Mengontrol pikiran dan lisan
Jangan mengeluh kecuali kepada Allah.
Melatih diri mengucap:
“Hasbunallah wa ni’mal wakil.” -
Memperbanyak doa
Nabi ﷺ sering berdoa:
“Ya Allah, jadikan aku termasuk orang-orang yang sabar.” -
Melatih diri pada hal-hal kecil
Mulai dari antre, menghadapi macet, menunggu orang, dan menahan emosi kecil. -
Ingat pahala sabar
Pahala sabar yang tanpa batas membuat seseorang rela menerima ujian dengan hati lapang. -
Menjaga shalat dan zikir
Shalat adalah penguat jiwa; zikir adalah penenang hati.
Penutup: Sabar, Ilmu yang Tak Pernah Habis
Ilmu sabar bukan sekali dipelajari lalu selesai. Ia adalah ilmu sepanjang hidup, karena ujian akan datang dalam berbagai bentuk dan waktu.
Semakin seseorang mengenal Allah, semakin mudah ia bersabar. Dan semakin ia bersabar, semakin dekat Allah kepadanya.
Semoga Allah menjadikan kita semua hamba yang sabar—sabar dalam taat, sabar menjauhi maksiat, dan sabar menghadapi takdir-Nya. Aamiin. (Tengku Iskandar, M. Pd – Duta Literasi Pena Da’i Nusantara Provinsi Sumatera Barat)
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
