Ibadah
Beranda » Berita » Kitab Aqidatul Awam

Kitab Aqidatul Awam

Kitab Aqidatul Awam
Kitab Aqidatul Awam
DAFTAR ISI

SURAU.CO. Syeikh Sayyid Ahmad Al-Marzuqi Al-Maliki Al-Hasani menulis Kitab Aqidatul Awam, sebuah kitab akidah dasar berbentuk syair (nadhom), untuk mengajarkan ilmu tauhid kepada orang awam. Masyarakat Indonesia, khususnya di lingkungan pesantren, secara luas mempelajari kitab yang sangat populer ini. Kitab Aqidatul Awam memuat isi utama yang terdiri dari 50 akidah, termasuk sifat-sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah serta para rasul.

Penulis Syeikh Sayyid Ahmad Al-Marzuqi Al-Maliki Al-Hasani, seorang mufti mazhab Maliki di Mekkah yang lahir di Mesir sekitar tahun 1205 Hijriah. Menurut cerita, Rasulullah SAW mendatangi Syeikh Ahmad Marzuki dalam mimpinya dan mendiktekan akidah kepadanya. Setelah bangun, beliau menuliskan ajaran tersebut dalam bentuk syair yang terdiri dari 57 bait. Isi utama kitab sifat allah : 20 sifat wajib, 20 sifat mustahil, dan 1 sifat jaiz. Sifat rasul: 4 sifat wajib, 4 sifat mustahil, dan 1 sifat jaiz bagi rasul. Para nabi: kewajiban mengetahui nama-nama 25 nabi. Malaikat dan kitab: Kitab ini merinci penjelasan tentang 10 malaikat dan 4 kitab suci yang diturunkan oleh Allah. Hari akhir: iman kepada hari kiamat dan peristiwa-peristiwa besar yang terjadi pada hari itu. Kewajiban shalat: terdapat juga pembahasan mengenai kewajiban salat.

Kitab ini dianggap sangat populer oleh masyarakat Nusantara, dan banyak pondok pesantren mempelajarinya karena bentuk syair (nadhom) membuatnya lebih mudah dihafal dan dipahami. Banyak ulama yang menulis kitab syarah (penjelasan) untuk kitab ini, seperti Syeikh Nawawi al-Bantani dengan kitab Nurudzalam dan KH. M. Ihya` ‘Ulumuddin dengan Jalâul Afhâm.

Filosofi

Kitab Aqidatul Awam memaparkan dasar-dasar ilmu tauhid secara ringkas dan mudah dipahami bagi kaum awam. Kitab tersebut mengajarkan keyakinan penting tentang Allah, rasul-Nya, dan malaikat-Nya. Filsafat kitab ini menegaskan sifat-sifat kemuliaan dan kesempurnaan Allah yang tiada banding. Inti filosofinya adalah untuk memperkuat akidah umat Islam agar mengenal Allah dengan benar melalui pengenalan sifat-sifat-Nya, sifat-sifat rasul, dan kewajiban-kewajiban lainnya, yang pada akhirnya mendorong manusia untuk menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Pertama, Keyakinan terhadap Allah

  • Keberadaan mutlak: Allah adalah Dzat yang Maha Ada, keberadaan-Nya mutlak dan tidak bergantung pada apa pun.
  • Sifat Qidam dan Baqa: Allah bersifat Qadim (terdahulu, tanpa permulaan) dan Baqi (kekal, tanpa akhir).
  • Sifat Mukhalafatu lil Hawadith: Allah berbeda dengan makhluk-Nya, tidak serupa dalam sifat, esensi, maupun perbuatan.
  • Pentingnya mengenal sifat Allah: Kitab Aqidatul Awam menjelaskan bahwa pengenalan akan sifat-sifat Allah yang sempurna akan menuntun manusia untuk lebih mengenal diri dan menjalankan kewajibannya di hadapan-Nya.

Kedua, Keyakinan terhadap Rasul

  • Sifat wajib rasul: Kita mengajarkan empat sifat wajib rasul, yaitu shiddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan), dan fathanah (cerdas).
  • Sifat mustahil rasul: Menjelaskan kebalikan dari sifat wajib, yaitu kidzib (dusta), khianat (bohong/melanggar), kitman (menyembunyikan), dan baladah (bodoh).
  • Kewajiban mengetahui 25 nabi: Kitab ini mewajibkan umat muslim untuk mengetahui 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui, serta tugas-tugas mereka.

Ketiga, Keyakinan terhadap malaikat dan hal gaib lainnya

  • Nama-nama malaikat: Kewajiban untuk mengetahui nama-nama malaikat dan tugas-tugas mereka.
  • Keimanan kepada hari akhir: Membahas kewajiban untuk beriman kepada hari kiamat dan peristiwa-peristiwa gaib di dalamnya.

Tujuan

Tujuan utama Kitab Aqidatul Awam adalah untuk memberikan pemahaman dasar-dasar ilmu tauhid dan keimanan yang sederhana kepada umat Islam awam.

Ziarah Makam Hari Jum’at, Apa Hukumnya?

  • Memperkuat akidah: Memperkuat keyakinan dan pemahaman akidah Islam yang benar pada diri setiap individu.
  • Mengenalkan ilmu tauhid: Kitab ini memberikan pengetahuan dasar tentang tauhid, yaitu keesaan Allah, dengan cara yang ringkas dan mudah dipahami.
  • Menjadi pedoman pemula: Memberikan pegangan sederhana bagi umat awam untuk memahami poin-poin penting keimanan, seperti sifat-sifat Allah, rasul, dan malaikat, serta nama-nama nabi dan kitab suci.
  • Memudahkan penghafalan: Agar lebih mudah dibaca, dihafal, dan diingat, terutama bagi santri pemula dan anak-anak, penulis menggunakan bentuk syair (nazham).

(mengutip dari berbagai sumber)


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement