Khazanah
Beranda » Berita » Akhirul Kitab: Pesan Cinta Ilahi dalam Surah Al-Fil hingga An-Naas Menurut Tafsir Jalalain

Akhirul Kitab: Pesan Cinta Ilahi dalam Surah Al-Fil hingga An-Naas Menurut Tafsir Jalalain

Cahaya lembut turun di atas mushaf terbuka, simbol pesan cinta Ilahi dari surah-surah terakhir Al-Qur’an.
Lukisan realis menggambarkan mushaf terbuka diterangi cahaya lembut, simbol akhir risalah dan kasih Allah yang abadi.

Surau.co — Setiap akhir selalu menyimpan pesan yang dalam. Begitu pula penutup Al-Qur’an — dari Surah Al-Fil hingga Surah An-Naas — yang terasa seperti pelukan lembut dari risalah ilahi. Dalam Tafsir al-Jalalain karya Imam Jalaluddin al-Mahalli dan Imam Jalaluddin as-Suyuthi, surah-surah terakhir ini diuraikan dengan indah sebagai pengingat, pelindung, sekaligus pelipur hati manusia.

Ketika kita membaca tafsirnya, tampak jelas bahwa ayat-ayat di penghujung mushaf bukan sekadar penutup kitab, melainkan puncak kasih Allah kepada manusia. Ia berbicara tentang perlindungan, cinta, dan janji kemenangan bagi mereka yang tetap teguh dalam iman.

Cinta Allah yang Menjaga: Kisah Burung Ababil dan Pesan Surah Al-Fil

Surah Al-Fil menuturkan peristiwa luar biasa: Allah menjaga Ka’bah dari pasukan bergajah pimpinan Abrahah.

“Tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?” (Al-Fil: 1)

Menurut Tafsir Jalalain, ayat ini bukan hanya catatan sejarah. Ia menjadi pelipur bagi Rasulullah ﷺ dan simbol bahwa risalah ilahi akan selalu terlindungi, meski musuh tampak jauh lebih kuat.

Pendidikan Adab Sebelum Ilmu: Menggali Pesan Tersirat Imam Nawawi

“Yang melempari mereka dengan batu dari tanah yang terbakar.” (Al-Fil: 4)

Imam as-Suyuthi menjelaskan bahwa burung Ababil bukan sekadar “pasukan langit”, melainkan wujud kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Allah menunjukkan bahwa kekuasaan-Nya bekerja dengan cara yang lembut namun pasti.

Dalam kehidupan manusia pun demikian. Saat kita terdesak oleh masalah besar, justru di sanalah pertolongan Allah hadir tanpa diduga. Jalalain mengajarkan: keadilan Allah tidak selalu turun dengan pedang, tetapi dengan rahmat yang halus dan tak tertolak.

Rasa Syukur yang Menghidupkan: Pesan dari Surah Quraisy

Setelah kehancuran pasukan gajah, Allah menurunkan Surah Quraisy. Surah ini mengingatkan manusia agar menyembah Tuhan Pemilik Ka’bah.

“Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah).” (Quraisy: 3)

Tips Bisnis Berkah: Cara Efektif Menghindari Syubhat dalam Transaksi Modern

Dalam penafsiran Imam al-Mahalli, ayat tersebut hadir setelah Allah mengingatkan kaum Quraisy tentang nikmat keamanan dan kesejahteraan. Dengan kata lain, setiap nikmat membawa amanah untuk beribadah.

Kata “فَلْيَعْبُدُوا” (maka hendaklah mereka menyembah) menggambarkan seruan penuh cinta. Ia bukan ancaman, melainkan ajakan lembut agar manusia tidak melupakan sumber rezeki dan ketenangan mereka.

Imam Jalalain menegaskan bahwa banyak orang baru mengingat Tuhan setelah kehilangan. Padahal, rasa syukur adalah bentuk keimanan paling tinggi. Iman sejati tidak hanya bertahan dalam kesulitan, tetapi juga dalam kelimpahan.

Kemanusiaan dan Kepedulian: Cahaya dari Surah Al-Ma’un

Selanjutnya, Surah Al-Ma’un hadir sebagai teguran bagi mereka yang kehilangan empati di tengah kesibukan dunia.

“Tahukah kamu orang yang mendustakan agama?” (Al-Ma’un: 1)

Romantisme Rumah Tangga Rosululloh SAW

Menurut Imam as-Suyuthi, pendusta agama bukan hanya mereka yang menolak kebenaran, tetapi juga mereka yang mengabaikan tanggung jawab sosialnya — yang menolak menolong anak yatim atau fakir miskin.

“Maka itulah orang yang menghardik anak yatim.” (Al-Ma’un: 2)

Dalam tafsir Jalalain, kata yadu‘‘u (menghardik) mencerminkan hati yang membatu — hati yang kehilangan kasih karena cinta dunia. Surah ini menegaskan: ibadah tanpa kepedulian hanyalah ritual tanpa ruh.

Pesan itu terasa semakin relevan sekarang. Di tengah dunia yang makin individualis, Surah Al-Ma’un menyerukan kepekaan sosial. Ia mengingatkan bahwa iman sejati terletak pada seberapa besar kita bermanfaat bagi sesama.

Kesucian dan Perlindungan Ilahi: Makna dari Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas

Tiga surah terakhir — Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas — menjadi penutup penuh cahaya.
Surah Al-Ikhlas menegaskan tauhid, sedangkan dua surah berikutnya menjadi doa perlindungan.

“Katakanlah: Dialah Allah Yang Maha Esa.” (Al-Ikhlas: 1)

Dalam Tafsir Jalalain, Imam al-Mahalli menjelaskan bahwa “Aḥad” menegaskan keesaan Allah dalam segala hal — sifat, perbuatan, dan hak disembah. Surah ini menenangkan hati karena mengenalkan Allah melalui keindahan keesaan-Nya, bukan hanya kekuasaan-Nya.

Kemudian, dua surah berikutnya datang sebagai doa penjagaan:

“Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh.” (Al-Falaq: 1)
“Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan manusia.” (An-Naas: 1)

Menurut as-Suyuthi, kedua surah ini adalah obat ruhani bagi hati yang resah. Perlindungan sejati tidak berasal dari kekuatan fisik, melainkan dari kesadaran spiritual bahwa segala bentuk gangguan dapat dikalahkan dengan zikir dan ketenangan jiwa.

Imam Jalalain menulis lembut: “Sebagaimana manusia membutuhkan udara untuk hidup, mereka juga memerlukan perlindungan Allah untuk tetap tenang.”

Fenomena modern seperti stres, iri, dan cemas pun sejatinya telah dijawab oleh pesan ini. Jalalain mengingatkan bahwa cinta Allah tidak hanya menjaga dari bahaya luar, tetapi juga menentramkan badai di dalam jiwa.

Penutup: Kasih yang Tak Pernah Berakhir

Dari Surah Al-Fil hingga An-Naas, Tafsir Jalalain menghadirkan rangkaian pesan yang utuh — tentang Allah yang Melindungi, Menyayangi, dan Mengampuni.
Surah-surah terakhir itu ibarat surat cinta dari langit: lembut namun kuat, pendek tetapi dalam.

Setiap ayatnya memanggil hati manusia untuk pulang — kembali kepada kasih sayang Allah yang tak pernah menolak siapa pun yang mengetuk.

Sebagaimana diungkapkan Imam Jalaluddin as-Suyuthi,

“Setiap surah di penghujung Al-Qur’an adalah pelita bagi mereka yang mencari kedamaian; cahaya yang mengantar manusia pulang kepada Rabb-nya.”


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement