SURAU.CO – Shalat Jumat merupakan salah satu kewajiban penting bagi setiap laki-laki Muslim yang sudah baligh dan berakal. Ia adalah salah satu syiar besar Islam yang membedakan umat Muslim dengan umat lainnya. Dalam pelaksanaannya, khutbah Jumat menjadi bagian yang tak terpisahkan. Bahkan, para ulama menjelaskan bahwa mendengarkan khutbah Jumat dengan penuh perhatian adalah bagian dari ibadah itu sendiri. Namun, sayangnya, tidak sedikit jamaah yang sulit menahan kantuk saat khutbah berlangsung. Kepala mulai terangguk-angguk, mata berat, dan akhirnya tertidur tanpa sadar. Padahal, tidur ketika khutbah bisa membuat seseorang kehilangan banyak pahala, bahkan mengurangi nilai ibadah Jumatnya.
Lalu, bagaimana agar kita tidak tertidur saat khutbah Jumat? Berikut ini penjelasan menyeluruh tentang penyebab, dampak, dan cara mengatasinya.
Mengapa Banyak Orang Tertidur Saat Khutbah Jumat?
Sebelum membahas cara menghindarinya, penting untuk memahami mengapa seseorang bisa mudah tertidur saat khutbah Jumat. Beberapa faktor umum penyebabnya antara lain:
- Kurang tidur di malam sebelumnya.
Banyak orang begadang karena pekerjaan, hiburan, atau aktivitas lain, sehingga tubuh kekurangan istirahat. Akibatnya, saat duduk diam mendengarkan khutbah, rasa kantuk menyerang dengan cepat. - Datang ke masjid dalam kondisi kenyang.
Makan terlalu banyak menjelang Jumat membuat perut penuh, aliran darah lebih banyak ke pencernaan, dan tubuh merasa lesu. - Kondisi khutbah yang monoton.
Meski bukan alasan yang dibenarkan untuk tidur, khutbah yang disampaikan dengan suara datar dan tanpa intonasi bisa membuat jamaah kesulitan mempertahankan fokus. - Kurang memahami isi khutbah.
Sebagian jamaah tidak memahami bahasa Arab atau istilah keagamaan yang digunakan khatib. Ketika isi khutbah tidak dimengerti, pikiran mudah melayang dan akhirnya mengantuk. - Kurangnya kesiapan spiritual.
Jika seseorang datang ke masjid tanpa niat kuat untuk beribadah, melainkan sekadar menggugurkan kewajiban, maka semangat mendengar khutbah pun lemah.
Bahaya dan Kerugian Tidur Saat Khutbah Jumat
Tidur saat khutbah bukan hanya masalah adab, tetapi juga berdampak pada kualitas ibadah Jumat seseorang. Rasulullah ﷺ telah menegaskan pentingnya mendengarkan khutbah dengan penuh perhatian.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Apabila kamu berkata kepada temanmu pada hari Jumat: ‘Diamlah!’ padahal imam sedang berkhutbah, maka sungguh kamu telah berbuat sia-sia.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Jika hanya menegur teman saja dianggap sia-sia dan bisa mengurangi pahala Jumat, apalagi tidur saat khutbah berlangsung? Orang yang tertidur tentu tidak bisa mendengarkan nasihat dan peringatan yang disampaikan khatib. Padahal, khutbah Jumat adalah momen pengingat keimanan dan penyucian hati yang sangat berharga.
Beberapa ulama juga menyebutkan bahwa tidur saat khutbah termasuk bentuk kelalaian dalam beribadah. Ia tidak membatalkan shalat Jumat, tetapi menghilangkan adab dan mengurangi nilai pahala.
Cara Agar Tidak Tertidur Saat Khutbah Jumat
Berikut adalah beberapa langkah praktis dan spiritual agar tidak tertidur saat khutbah Jumat:
1. Makan secukupnya sebelum berangkat
Islam mengajarkan keseimbangan dalam makan. Makan terlalu kenyang bisa menimbulkan rasa kantuk, tetapi berangkat dalam keadaan lapar juga bisa mengganggu konsentrasi. Maka, makanlah secukupnya sebelum berangkat, dan hindari makanan berlebihan.
2. Datang lebih awal ke masjid
Rasulullah ﷺ menganjurkan umatnya untuk datang lebih awal ke masjid pada hari Jumat. Datang lebih awal memberi kesempatan untuk shalat sunnah, berzikir, membaca Al-Qur’an, dan menenangkan hati sebelum khutbah dimulai.
4. Duduk pada shaf depan
Shaf depan lebih dekat dengan khatib, membuat jamaah lebih mudah mendengar dan memperhatikan isi khutbah. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sebaik-baik shaf laki-laki adalah shaf pertama.” (HR. Muslim).
5. Hindari duduk bersandar atau menyilangkan kaki terlalu nyaman
Kadang rasa kantuk muncul karena posisi duduk terlalu santai. Duduklah dengan posisi tegap, tidak bersandar berlebihan, dan jangan menutup mata.
6. Berwudhu dengan sempurna dan gunakan wewangian
Wudhu tidak hanya membersihkan tubuh, tetapi juga menyegarkan pikiran. Rasulullah ﷺ menganjurkan untuk mandi Jumat dan memakai wewangian sebelum berangkat ke masjid.
7. Sibukkan diri dengan zikir atau doa sebelum khutbah dimulai
Sambil menunggu khatib naik mimbar, jangan diam tanpa aktivitas. Bacalah tasbih, tahmid, atau doa. Aktivitas ringan ini menjaga pikiran tetap aktif sehingga tidak mudah mengantuk.
8. Fokus pada isi khutbah
Latih diri untuk mendengarkan dengan niat mengambil pelajaran. Pahami bahwa khutbah bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan nasihat langsung dari Allah dan Rasul-Nya melalui lisan khatib.
9. Berdoa memohon perlindungan dari rasa lalai
Segala usaha tidak akan berhasil tanpa pertolongan Allah. Maka, berdoalah agar hati dijaga dari kelalaian dan kantuk.
Menumbuhkan Kesadaran Akan Nilai Khutbah Jumat
Salah satu sebab utama seseorang tertidur adalah karena tidak memahami nilai khutbah Jumat itu sendiri. Padahal, khutbah bukan hanya bagian seremonial, melainkan sarana untuk mengingatkan umat akan takwa.
Khatib di atas mimbar bukan sekadar berbicara, tetapi sedang menyampaikan pesan dari Allah dan Rasul-Nya. Maka, mendengarkan khutbah dengan penuh kesungguhan sama artinya dengan menerima nasihat dari wahyu. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa mandi pada hari Jumat, lalu datang (ke masjid) lebih awal, berjalan dan tidak berkendara, duduk dekat imam, mendengarkan khutbah dan tidak melakukan perbuatan sia-sia, maka setiap langkahnya akan mendapatkan pahala seperti pahala puasa dan shalat malam selama satu tahun.”
(HR. Tirmidzi).
Hadis ini menunjukkan betapa besar keutamaan mendengarkan khutbah dengan penuh perhatian. Orang yang tidur tentu kehilangan peluang pahala besar tersebut.
Latihan Mental dan Fisik Sebelum Hari Jumat
Untuk menumbuhkan semangat dan kesiapan menghadapi hari Jumat, ada beberapa latihan yang bisa dilakukan:
- Menjadikan hari Kamis sebagai hari persiapan ruhani.
Gunakan malam Kamis untuk muhasabah, memperbanyak doa, dan mengurangi aktivitas duniawi. - Membaca Surah Al-Kahfi di hari Jumat.
Ini amalan sunnah yang sangat dianjurkan, dan bisa menjadi cara menyiapkan hati agar lebih dekat dengan Al-Qur’an sebelum menghadiri khutbah. - Menghindari dosa kecil seperti ghibah dan kelalaian.
Dosa kecil bisa membuat hati berat menerima nasihat. Bersihkan hati agar khutbah menjadi pelajaran yang menembus kalbu.
Penutup
Tidur saat khutbah Jumat bukan hal sepele. Ia mencerminkan lemahnya kesiapan fisik dan hati dalam menyambut hari yang paling mulia dalam sepekan. Dengan menjaga adab, menyiapkan diri secara fisik dan spiritual, serta memahami keagungan khutbah Jumat, insya Allah kita bisa hadir dalam majelis Jumat dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan.
Mari kita jadikan hari Jumat bukan sekadar rutinitas, tetapi momentum memperbarui iman dan mendekatkan diri kepada Allah. Sebab, khutbah Jumat bukan hanya untuk didengar dengan telinga, melainkan untuk diresapi dengan hati.
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkan jual beli.”
(QS. Al-Jumu’ah: 9)
Semoga Allah memberi kekuatan kepada kita semua untuk menghormati khutbah Jumat, mendengarkannya dengan penuh kesadaran, dan menjauhkan kita dari rasa kantuk yang melalaikan. Aamiin.
Eksplorasi konten lain dari Surau.co
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
