Fiqih Kesehatan
Beranda » Berita » Jangan Remehkan Shalat Ashar

Jangan Remehkan Shalat Ashar

Jangan Remehkan Shalat Ashar
Jangan Remehkan Shalat Ashar. Gambar : SURAU.CO

SURAU.CO – Shalat adalah tiang agama, pembeda antara iman dan kufur, serta penentu keberkahan dalam hidup seorang Muslim. Dari lima waktu shalat yang diwajibkan, salah satu yang sering diabaikan dan diremehkan oleh banyak orang adalah shalat Ashar. Padahal, Rasulullah memberikan peringatan keras tentang pentingnya menjaga shalat ini, bahkan mengaitkannya dengan keselamatan iman dan keberuntungan hidup.

Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang keutamaan shalat Ashar, ancaman bagi yang meninggalkannya, hikmah di balik waktu Ashar, serta bagaimana seharusnya seorang Muslim memuliakan waktu yang agung ini.

Waktu Ashar: Waktu yang Sering Terlalaikan

Shalat Ashar dilaksanakan pada saat matahari mulai condong ke barat hingga menjelang terbenam. Waktu ini disebut sebagai waktu ujian bagi banyak orang. Mengapa demikian? Karena di waktu tersebut, manusia biasanya sedang sibuk dengan urusan dunia. Para pedagang sedang menghitung keuntungan, para pekerja hendak pulang, para pelajar baru selesai dari sekolah, dan banyak orang sudah mulai lelah setelah seharian beraktivitas.

Inilah sebabnya mengapa banyak orang lalai dan menunda shalat Ashar, bahkan sampai terlewat tanpa sadar. Allah berfirman:

“Peliharalah semua shalatmu, dan (peliharalah) shalat Wustha (shalat Ashar), dan berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk.”
(QS. Al-Baqarah: 238)

Tidak Shalat Jum’at Karena Hujan; Apa Hukumnya?

Dalam ayat ini, Allah menyebutkan secara khusus shalat Wustha, yang menurut banyak ulama tafsir seperti Ibnu Katsir, Al-Qurthubi, dan Ath-Thabari, dimaksudkan sebagai shalat Ashar. Penegasan ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga shalat tersebut di antara seluruh shalat wajib lainnya.

Keutamaan Besar Shalat Ashar

Banyak hadis sahih yang menjelaskan betapa agungnya kedudukan shalat Ashar di sisi Allah . Salah satu yang paling menakutkan sekaligus menggugah adalah sabda Nabi :

“Barang siapa meninggalkan shalat Ashar, maka terhapuslah amal perbuatannya.”
(HR. Bukhari no. 553)

Bayangkan, hanya dengan meninggalkan satu shalat saja, seluruh amal bisa hilang nilainya di sisi Allah. Ulama menjelaskan bahwa maksud “terhapus amalnya” bukan berarti seluruh kebaikan lenyap, tetapi menunjukkan betapa besar dosanya bagi orang yang meremehkan shalat Ashar, seolah-olah seluruh amalnya sia-sia.

Dalam hadis lain, Rasulullah juga bersabda:

Bencana Alam Dari Perspektif Islam: Ujian atau Peringatan Allah?

“Barang siapa yang menunaikan shalat dua waktu dingin (Subuh dan Ashar), maka dia akan masuk surga.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dua waktu dingin yang dimaksud adalah Subuh dan Ashar, karena keduanya dilakukan ketika suhu udara sedang sejuk — di awal pagi dan menjelang sore. Ini menunjukkan bahwa menjaga shalat Ashar adalah salah satu kunci menuju surga, sebagaimana menjaga shalat Subuh.

Malaikat Berganti Tugas di Waktu Ashar

Salah satu keistimewaan waktu Ashar adalah bahwa pergantian malaikat penjaga manusia terjadi pada waktu Subuh dan Ashar. Dalam sebuah hadis disebutkan:

Rasulullah bersabda,
“Para malaikat bergantian menjaga kalian — malaikat malam dan malaikat siang — dan mereka berkumpul pada waktu shalat Subuh dan Ashar. Kemudian malaikat yang bermalam naik ke langit, dan Allah bertanya kepada mereka, meskipun Dia lebih mengetahui: ‘Bagaimana keadaan hamba-hamba-Ku yang kalian tinggalkan?’ Mereka menjawab, ‘Kami tinggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami mendatangi mereka juga dalam keadaan shalat.’”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Betapa indahnya keadaan seseorang yang ketika malaikat naik melaporkan amalnya, ia sedang dalam keadaan shalat Ashar. Itu artinya, ia meninggalkan dunia sementara di hadapan Tuhannya dalam keadaan terbaik — sedang bersujud, berdzikir, dan berdoa.

Nikah Siri Tanpa Izin Istri: Tinjauan Agama, Etika, dan Pidana

Waktu Mustajab untuk Berdoa

Banyak ulama juga menyebut bahwa salah satu waktu yang paling mustajab untuk berdoa adalah di akhir waktu Ashar menjelang Maghrib, khususnya pada hari Jumat. Rasulullah bersabda:

“Di hari Jumat terdapat satu waktu, yang jika seorang Muslim berdoa kepada Allah pada saat itu, niscaya Allah akan mengabulkan doanya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Sebagian besar ulama, termasuk Imam Ahmad, menyatakan bahwa waktu yang dimaksud adalah antara shalat Ashar hingga terbenam matahari. Oleh sebab itu, orang yang menjaga shalat Ashar bukan hanya mendapatkan pahala besar, tapi juga peluang doa dikabulkan oleh Allah.

Bahaya Meremehkan Shalat Ashar

Banyak orang berpikir bahwa menunda shalat Ashar bukanlah masalah besar, selama masih dilakukan sebelum matahari terbenam. Padahal, Rasulullah mengingatkan bahaya menunda shalat hingga hampir habis waktunya.

Beliau bersabda:

“Itulah shalat orang munafik; ia duduk menunggu matahari hingga berada di antara dua tanduk setan (menjelang terbenam), lalu ia berdiri dan melakukan shalat dengan cepat empat rakaat, tidak mengingat Allah kecuali sedikit.”
(HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa menunda-nunda shalat hingga waktu hampir habis adalah sifat orang munafik. Mereka tidak shalat karena cinta kepada Allah, tapi karena terpaksa atau takut dosa.

Selain itu, meninggalkan shalat Ashar juga membawa kerugian duniawi. Rasulullah bersabda:

“Barang siapa yang meninggalkan shalat Ashar, maka sungguh dia telah kehilangan keluarganya dan hartanya.”
(HR. Bukhari no. 552)

Maksudnya bukan selalu secara harfiah kehilangan harta, tetapi Allah dapat mencabut keberkahan dari hidupnya. Orang yang sering menyepelekan shalat akan mudah kehilangan ketenangan, rezeki terasa sempit, dan hatinya jauh dari cahaya iman.

Hikmah Spiritual dari Waktu Ashar

Waktu Ashar memiliki nilai spiritual yang dalam. Saat itu, matahari mulai condong ke barat — simbol bahwa hari hampir berakhir, dan manusia diingatkan bahwa hidup juga akan berakhir.

Ketika seseorang bersegera menunaikan shalat Ashar, sebenarnya ia sedang menegaskan kesadaran dirinya: bahwa dunia hanyalah sementara, dan setiap hari yang berlalu adalah langkah menuju kematian.

Oleh karena itu, menjaga shalat Ashar dapat menumbuhkan rasa syukur dan introspeksi diri, karena setiap kali Ashar tiba, kita diingatkan bahwa waktu terus berjalan, dan kesempatan untuk memperbaiki diri semakin sempit.

Cara Menjaga Shalat Ashar

Menjaga shalat Ashar membutuhkan kesungguhan dan disiplin. Berikut beberapa cara yang dapat membantu:

  1. Ketahui waktunya secara pasti.
    Gunakan pengingat atau aplikasi adzan agar tidak terlambat. Ketika adzan berkumandang, segera tinggalkan urusan dunia.
  2. Biasakan shalat di awal waktu.
    Shalat di awal waktu menunjukkan cinta kepada Allah dan kesungguhan dalam menaati perintah-Nya.
  3. Jauhi kesibukan yang membuat lalai.
    Atur jadwal kerja, belajar, atau kegiatan agar tidak berbenturan dengan waktu Ashar.
  4. Bersama keluarga dalam menjaga shalat.
    Ajak pasangan, anak, atau teman untuk shalat bersama. Suasana berjamaah akan menumbuhkan semangat dan rasa tanggung jawab bersama.
  5. Ingat ganjaran dan ancamannya.
    Selalu tanamkan dalam hati bahwa shalat Ashar adalah penentu keberkahan amal dan ujian keimanan sejati.

Ancaman Meninggalkan Shalat Ashar

Di antara dalil yang menunjukkan pentingnya kedudukan shalat ashar adalah ancaman bahwa barangsiapa yang meninggalkannya, maka terhapuslah pahala amal yang telah dikerjakannya di hari tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَرَكَ صَلاَةَ الْعَصْرِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ

Barangsiapa yang meninggalkan shalat ashar, maka terhapuslah amalannya.” [6]

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, “Yang tampak dari hadits ini – dan Allah lebih mengetahui tentang maksud Rasul-Nya- adalah bahwa yang dimaksud ‘meninggalkan’ ada dua kondisi. Pertama, meninggalkan shalat secara keseluruhan, tidak melaksanakan shalat sama sekali. Maka hal ini menyebabkan terhapusnya seluruh amal. (Kondisi ke dua), meninggalkan shalat tertentu di hari tertentu. Maka hal ini menyebabkan terhapusnya amal di hari tersebut. Terhapusnya amal secara keseluruhan adalah sebagai balasan karena meninggalkannya secara keseluruhan, dan terhapusnya amal tertentu adalah sebagai balasan karena meninggalkan perbuatan tertentu.” [7]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

«الَّذِي تَفُوتُهُ صَلَاةُ الْعَصْرِ، كَأَنَّمَا وُتِرَ أَهْلَهُ وَمَالَهُ»

Orang yang terlewat (tidak mengerjakan) shalat ashar, seolah-olah dia telah kehilangan keluarga dan hartanya.” [8]

Ketika seseorang kehilangan keluarga dan hartanya, maka dia tidak lagi memiliki keluarga dan harta. Maka ini adalah perumpamaan tentang terhapusnya amal seseorang karena meninggalkan shalat ashar.

Jangan Remehkan Shalat Ashar

Shalat Ashar bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi bukti keimanan dan kedekatan kita kepada Allah. Di waktu yang sering dilalaikan ini, Allah ingin melihat siapa di antara hamba-Nya yang tetap mengingat-Nya meski sibuk dengan dunia.

Orang yang menjaga shalat Ashar bukan hanya mendapatkan pahala besar, tetapi juga dilindungi dari kerugian hidup, diberi keberkahan waktu, dan dijanjikan surga.

Maka, janganlah kita remehkan shalat Ashar. Ketika adzan berkumandang di sore hari, berhentilah sejenak dari segala urusan. Ingatlah bahwa mungkin saja Ashar kali ini adalah Ashar terakhir dalam hidup kita.

“Sesungguhnya orang-orang yang memelihara shalatnya, mereka itulah orang-orang yang tetap berada dalam surga dengan penuh kemuliaan.”
(QS. Al-Ma’arij: 34-35)

Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang menjaga shalat Ashar dengan penuh keikhlasan, dan menutup kehidupan kita dalam keadaan sedang bersujud kepada-Nya. Aamiin.


Eksplorasi konten lain dari Surau.co

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

× Advertisement
× Advertisement